Peneliti Temukan Efek Perubahan Iklim Terhadap Sanitasi, Toilet Tak Bisa Di-flush

Uli Febriarni
Jumat 09 September 2022, 20:46 WIB
climate change / freepik

climate change / freepik

Perubahan iklim terasa nyata di sekitar kita, udara yang kerap menjadi lebih panas dari biasanya, musim yang sering bergeser bahkan beberapa perubahan lainnya. Tapi siapa sangka perubahan iklim bukan hanya berdampak pada sesuatu yang kita perhatikan di keseharian, melainkan aspek penting lain yang sering terlupa. Misalnya sanitasi. 

Pengaruh perubahan iklim terhadap sanitasi ini, nyatanya diteliti oleh tim dari Universitas Indonesia (UI), Institute for Sustainable Futures, University of Technology Sydney (UTS-ISF), bersama Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB). Para peneliti dari perguruan tinggi itu meneliti efek perubahan iklim, sekaligus bersama-sama mencari solusi dari kondisi tersebut. Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian masyarakat (pengmas) dari para periset asal Fakultas Teknik UI (FTUI) yang dipimpin oleh Dr.Cindy Rianti Priadi, sedangkan dari pihak UTS-ISF di bawah pimpinan Dr.Jeremy Kohlitz (UTS-ISF) dan tim UMB.

Selain meneliti, tim juga melakukan lokakarya, mengundang sejumlah pengampu keputusan daerah lokasi lokakarya berlangsung saat itu, dalam hal ini di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Ketua Program Studi (Prodi) Teknik Lingkungan FT UI, Dr.Cindy Rianti menyebut, pada tahun 2050, diperkirakan lebih dari 300 juta orang di dunia akan terpapar banjir berulang, sebagai dampak dari kenaikan muka air laut akibat dari perubahan iklim.

"Banjir tersebut akan berdampak terhadap akses layanan sanitasi," sebutnya.

Apa yang dilakukan peneliti adalah untuk identifikasi risiko akibat kenaikan muka air laut serta rencana adaptasi yang efektif untuk sektor sanitasi.

Sementara itu, Dr. Jeremy Kohlitz menyatakan, beberapa contoh dampak kenaikan permukaan laut terhadap sanitasi adalah masuknya air laut atau air banjir ke tanki septik.

"Toilet yang tidak bisa disentor (flush), serta masuknya puing-puing akibat banjir ke dalam tanki septik. Tantangan masyarakat adalah bagaimana membangun ketahanan dalam menghadapi perubahan iklim dan sanitasi," ujarnya.

Ketahanan dalam menghadapi perubahan iklim dan sanitasi diartikan sebagai kapasitas dari sistem untuk terus berfungsi meskipun terpapar bahaya iklim, sambung Jeremy.

Peneliti dari UMB, Fitri Wulandari mengungkap, masyarakat bisa beradaptasi dalam menghadapi banjir, yaitu mengubah perilaku, fisik/lingkungan dan migrasi.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU menyatakan, Program Studi Teknik Lingkungan FT UI telah menjalin kemitraan dengan universitas mitra baik dari dalam maupun luar negeri yang mendukung agenda Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan akses air minum, sanitasi, dan kebersihan di seluruh negeri.

Kemitraan ini mencakup penelitian tentang sanitasi perkotaan yang tahan perubahan iklim dan kualitas air minum. Kedua studi tersebut telah menghasilkan bukti yang jelas untuk advokasi dan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti, yang sangat dihargai oleh Pemerintah Indonesia.

Diketahui, UI merupakan perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki Pusat Riset Perubahan Iklim Universitas Indonesia (RCCC-UI). Didirikan pada 17 Oktober 2010, pusat riset ini bertujuan untuk memperbaiki penelitian dan pelatihan bidang perubahan iklim di Indonesia, untuk mempertemukan para pemangku kepentingan perubahan iklim nasional dan global. Tujuan lainnya, untuk mengembangkan terobosan ilmiah mengenai studi perubahan iklim, menransformasikan hasil penelitian kepada berbagai pemangku kepentingan dan masyarakat, dan memposisikan UI sebagai panutan dalam merumuskan kebijakan dan tindakan untuk mengatasi perubahan iklim.

Meskipun hasil penelitian yang dilakukan para akademisi ini cukup mengejutkan, kita tidak lantas kemudian diam dan pasrah begitu saja. Sebagai masyarakat awam, tetap bisa berkontribusi mengurangi keparahan dampak perubahan iklim. Bisa dengan mengelola air di rumah secara bijak, menanam pohon perindang di rumah pada lahan menganggur atau pot, menerapkan 3R. Siap untuk ikut menjaga bumi?

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Hobby22 Februari 2025, 16:51 WIB

Mau Beli Akun atau Joki Gim? BangJohn Bisa Jadi Opsi

Platform ini Tawarkan Solusi Transaksi yang Aman dan Nyaman bagi Gamers.
BangJohn memungkinkan konsumen untuk jual, beli, dan joki gim. (Sumber: istimewa)
Techno21 Februari 2025, 23:29 WIB

Instagram Tambahkan Sejumlah Fitur DM Baru dalam Pembaruannya

Pembaruan DM meliputi berbagi musik, penjadwalan pesan, penerjemahan, dan banyak lagi.
Sejumlah pembaruan di pesan langsung (DM) Instagram. (Sumber: Meta)
Culture21 Februari 2025, 18:19 WIB

Sarkem Fest 2025 Digelar 2 Hari, Ini Daftar Acaranya

Sarkem Fest menampilkan tradisi ruwahan apeman.
Sarkem Fest 2025.
Techno21 Februari 2025, 18:08 WIB

Wacom Intuos Pro Dirombak Total, Tersedia dalam 3 Ukuran

Jajaran Intuos Pro 2025 telah dirampingkan dan dilengkapi kontrol dial mekanis baru yang dapat disesuaikan..
Wacom Intuos Pro. (Sumber: Wacom)
Lifestyle21 Februari 2025, 17:51 WIB

NJZ Menjadi Bintang dalam Kampanye Denim Musim Semi 2025 Calvin Klein

Pengumuman ini merupakan yang pertama setelah perubahan nama mereka menjadi NJZ.
Member NJZ jadi model untuk koleksi pakaian musim semi 2025 dari Calvin Klein. (Sumber: Calvin Klein)
Techno21 Februari 2025, 17:08 WIB

Apple Tak Lagi Produksi iPhone 14 dan Setop Pakai Port Lightning

Apple telah beralih ke USB-C yang dimulai dari iPhone 15.
iPhone 14 (Sumber: Apple.com)
Automotive21 Februari 2025, 16:15 WIB

IIMS 2025: KIA Pajang New Sonet dan New Seltos, Begini Spek dan Harganya

Kedua SUV ini siap menemani perjalanan perkotaan hingga petualangan luar kota.
KIA New Sonet dipajang di IIMS 2025. (Sumber: KIA)
Techno21 Februari 2025, 15:23 WIB

Oppo Find N5 Rilis Global, Ponsel Lipat Tertipis di Dunia Saat Ditutup

Ini adalah perangkat lipat yang sangat tipis dengan baterai jumbo.
Oppo Find N5 dalam warna Cosmic Black dan Misty White. (Sumber: Oppo)
Automotive20 Februari 2025, 19:40 WIB

VinFast VF 3 Diniagakan di Indonesia, Ada Promo untuk Pembelian di IIMS 2025

Mobil ini bisa menjadi kompetitor untuk Wuling Air ev.
VinFast VF 3. (Sumber: vinfast)
Techno20 Februari 2025, 19:05 WIB

Huawei Rilis 3 Perangkat Baru, Ada Tablet hingga Gelang Kebugaran

Ketiga gadget ini dihadirkan bersamaan dengan ponsel lipat tiga pertama di dunia milik perusahaan.
Huawei memberi pembaruan untuk tablet pintar MatePad Pro 13.2 inci. (Sumber: Huawei)