Hadiahi Dirimu dengan Medical Check Up, Supaya Tahu Caranya Menghindari Penyakit-Penyakit Ini

Uli Febriarni
Senin 19 Juni 2023, 16:15 WIB
ilustrasi medical check up (Sumber : Pixabay)

ilustrasi medical check up (Sumber : Pixabay)

Apakah kalian pernah mendengar pepatah screening save your live? Dalam keseharian kita, pepatah itu ditunjukan dengan dokter kalian yang akan merekomendasikan medical check up rutin. 

Serangkaian pemeriksaan rutin, dimulai dari diabetes, depresi, kanker serviks hingga kolorektal. Pemeriksaan ini merupakan tambahan dari pemeriksaan tekanan darah dan kolesterol secara teratur, yang merupakan bagian dari perawatan kesehatan tahunan seseorang.

Seorang dokter keluarga di Duke Primary Care Arringdon Family Medicine, Soenda P. Norman, mengatakan bahwa screening medical check up (MCU) adalah bagian besar dari perawatan pencegahan.

"Kami ingin menangkap sesuatu sebelum menjadi masalah dan ada konsekuensi yang tidak dapat diubah," kata dia, dilansir dari Fortune, Senin (19/6/2023).

Jika kamu masih berusia 20-an dan mungkin belum memiliki minat untuk mengikuti MCU, maka kini saatnya kamu memahami kenapa dokter menyarankan kita untuk mengikuti MCU. Kamu setidaknya bisa mencoba mengambil kesempatan MCU pada saat kamu berusia 30, 40, 50.

Baca Juga: 4 Dampak Buruk Workaholic & 4 Cara Supaya Tak Jadi Orang Workaholic

Di bawah ini, daftar penyakit yang perlu kamu ketahui lewat MCU, saat kamu berada di tiga jenjang usia tersebut.

Usia 30-an

  • Depresi

Tingkat depresi berada pada titik tertinggi sepanjang masa, dengan hasil 29% pada orang dewasa melaporkan diagnosis depresi. Laman news.gallup.com melaporkan, kasus depresi pada 2023 jumlahnya 10% lebih tinggi dibanding 2015.

Selain itu, pada 2022, Gugus Tugas Layanan Pencegahan Amerika Serikat (USPSTF), -panel medis independen yang membuat rekomendasi berbasis bukti untuk perawatan pencegahan-, merekomendasikan pemeriksaan depresi pada semua orang dewasa.

Menurut direktur Divisi Kedokteran Keluarga dan pimpinan program perawatan primer Emory, di Fakultas Kedokteran Universitas Emory, Amerika Serikat, dr. Tina-Ann Thompson, ada beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada kita saat sesi MCU

Dokter akan mengajukan pertanyaan tentang perubahan nafsu makan dan pola tidur. Kemudian, pada pertemuan berikutnya, mereka akan menanyakan mengenai perasaan sedih atau berjuang dengan motivasi. Pertanyaan ini untuk menentukan diagnosis kita mengalami depresi atau tidak. Hal tersebut akan berlanjut setiap tahun selama masa dewasa.

  • Kanker Serviks

Mulai usia 30 tahun, mereka yang memiliki serviks harus diskrining untuk human papillomavirus (HPV), yang bertanggung jawab atas hampir setengah dari semua pra-kanker serviks tingkat tinggi. Ini dijelaskan oleh internis di Universitas Washington di Saint Louis, dr. Matthew Bonzelet.

Matthew mengatakan, perempuan yang lebih muda bisa tertular virus dan terkadang membersihkannya sendiri.

"Jika virus masih ada pada usia 30, kita perlu mulai memperhatikan lebih dekat," ungkapnya. 

Ia menambahkan, skrining direkomendasikan setiap lima tahun sebagai tambahan dari tes PAP biasa, terlepas dari riwayat seksual atau status vaksinasi HPV. Penyedia layanan kesehatan dapat merekomendasikan skrining lebih awal, atau lebih sering bagi mereka yang berisiko tinggi terkena kanker serviks.

  • Diabetes

Tes glukosa darah untuk menyaring pra-diabetes dan diabetes dimulai pada usia 35 tahun. Laman diabetes.org mengutip, USPSTF hanya merekomendasikan skrining mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas. Tetapi American Diabetes Association menyarankan skrining untuk semua orang dewasa berusia 35 tahun ke atas, terlepas dari faktor risikonya.

Usia 40-an

  • Penglihatan

Penuaan dikaitkan dengan perubahan kualitas penglihatan, jadi skrining penyakit mata awal dengan dokter mata direkomendasikan pada usia 40 tahun. Skrining dapat mendeteksi penyakit mata seperti glaukoma dan katarak. Kondisi ini menjadi lebih umum saat usia kita mencapai 40-an.

"Seiring waktu, lensa di mata kalian menjadi kaku dan itu mengubah kemampuannya untuk menyesuaikan penglihatan dekat dan jauh. Usia 40-an adalah rentang waktu umum saat hal itu mulai terjadi," kata Matthew Bonzelet.

  • Kanker Kolorektal

Tingkat kanker kolorektal pada orang dewasa di bawah usia 50 tahun telah meningkat. Penyakit ini menyumbang lebih dari 10% kasus kanker kolorektal baru. Demikian seperti dipublikasikan lewat National Library of Medicine. Akibatnya, skrining dianjurkan dimulai pada usia 45 tahun.

Profesor kedokteran keluarga dan kesehatan masyarakat di UMass Chan Medical School, dr. Ronald Adler, menyatakan kalau skrining kanker kolorektal sangat penting tetapi kolonoskopi bukanlah satu-satunya cara untuk melakukannya; pengujian tinja bisa sama baiknya.

  • Kanker Payudara

Awal tahun ini, USPSTF mengeluarkan draf panduan baru untuk skrining kanker payudara. Gugus tugas menurunkan usia yang disarankan untuk skrining dua tahunan; dari 50 menjadi 40 untuk wanita dengan risiko rata-rata kanker payudara. (Sejak 2003, The American Cancer Society telah merekomendasikan mammogram tahunan dimulai pada usia 40 tahun).

Tetapi keefektifan skrining mamografi kontroversial dengan satu penelitian. Laman New England Journal of Medicine yang kami lansir, menemukan hubungan kuat antara peningkatan skrining kanker payudara dan diagnosis kanker payudara yang berlebihan.

"Ada perdebatan tentang proporsi kanker payudara yang terdeteksi secara mamografi yang didiagnosis berlebihan; setidaknya 15 persen tetapi bisa setinggi 30 persen," kata Adler.

"Maka, 2.400 wanita berusia 40-an perlu diskrining untuk mencegah satu kematian akibat kanker payudara. Dan dalam kelompok itu, akan ada ratusan hasil positif palsu dan sekitar selusin kasus yang terdiagnosis," imbuhnya.

Usia 50-an

  • Kanker Prostat

Percakapan tentang skrining kanker prostat dimulai sekitar usia 50. Tapi itu ak menutup kemungkinan, penyedia layanan kesehatan kita mungkin merekomendasikan skrining lebih awal. 

Internis di Universitas Washington di Saint Louis, dr. Matthew Bonzelet, mencatat bahwa skrining kanker prostat dapat mencakup tes darah untuk kadar antigen spesifik prostat (PSA) atau pemeriksaan rectal.

Baca Juga: Hapus 'i', Intel Kini Gunakan Branding 'Ultra' Untuk Core Prosesornya

Skrining untuk kanker prostat, diatur untuk tidak seorangpun boleh diskrining sampai orang itu berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan bersama; di mana dia mempertimbangkan risikonya, manfaat dan preferensi serta nilai-nilainya sendiri.

  • Kanker Paru-paru

Bagi kamu para perokok aktif, mungkin disarankan untuk menjalani pemeriksaan kanker paru-paru.

Pemindaian CAT dosis rendah, direkomendasikan bagi mereka yang telah mengumpulkan 20 tahun sebagai perokok, -merupakan perhitungan jumlah rokok yang dihisap per hari, dikalikan dengan jumlah tahun mereka merokok-.

Dokter keluarga di Duke Primary Care Arringdon Family Medicine, Soenda P. Norman, menjelaskan kalau satu bungkus rokok per hari selama 20 tahun atau dua bungkus rokok per hari selama 10 tahun, setara dengan 20 bungkus per tahun.

"Kami pada dasarnya mencari nodul atau massa apapun yang bisa menjadi kanker. Sehingga kami dapat merujuknya ke perawatan yang tepat, atau setidaknya merekomendasikan pengawasan yang lebih sering," kata Norman.

Selain itu Norman mencatat, skrining kanker paru-paru adalah kesempatan untuk menasihati mereka yang masih aktif merokok untuk berhenti merokok, dan memberikan dukungan yang mereka butuhkan agar berhasil berhenti.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Startup22 Januari 2025, 18:56 WIB

Openspace Ventures Beri Pendanaan Lanjutan untuk MAKA Motors

Pendanaan ini datang setelah startup tersebut melansir motor listrik pertamanya, MAKA Cavalry.
MAKA Cavalry.
Techno22 Januari 2025, 18:34 WIB

Huawei FreeBuds SE 3: TWS Entry-level Seharga Rp400 Ribuan

Gawai ini akan menghadirkan keseimbangan sempurna antara performa dan kenyamanan.
Huawei FreeBuds SE 3. (Sumber: Huawei)
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)