Aspartam, salah satu pemanis buatan yang paling populer di dunia, akan diberi label sebagai karsinogen oleh badan penelitian kanker Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Diperkirakan, langkah yang akan diambil oleh WHO ini dapat mengguncang industri makanan dan minuman, hingga ke akar-akarnya.
Lembaga dunia itu menyatakan, Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) telah menilai potensi efek karsinogenik dari aspartam.
"Setelah itu, Komite Ahli Gabungan FAO/WHO untuk Bahan Tambahan Pangan (JECFA), akan memperbarui latihan penilaian risikonya terhadap aspartam. Termasuk peninjauan kembali asupan harian yang dapat diterima dan penilaian paparan makanan untuk aspartam," kata WHO dalam sebuah pernyataan kepada Fortune, dikutip Jumat (30/6/2023).
Hasil dari kedua evaluasi tersebut akan dirilis secara bersamaan pada 14 Juli 2023.
Aspartam digunakan dalam minuman dan makanan umum, mulai dari Diet Coke hingga permen karet tanpa gula hingga yogurt Dannon Activia. Aspartam juga digunakan dalam obat batuk dan beberapa pasta gigi.
Label WHO menunjukkan, hanya ada sedikit bukti yang mengaitkan aspartam dengan kanker.
Maka, pelabelan dari WHO ini adalah kategori terendah dari tiga kategori; dengan 'kemungkinan karsinogen' (seperti herbisida glifosat) dan 'karsinogenik untuk manusia' (yaitu, merokok tembakau dan asbes) sebagai langkah berikutnya.
Keputusan dari IARC kabarnya tidak akan memperhitungkan berapa banyak aspartam yang dapat dikonsumsi dengan aman oleh seseorang. Saran tersebut akan ditentukan oleh JECFA.
WHO kali terakhir mempelajari aspartam pada 1981. Mereka menentukan asupan harian yang dapat diterima (40 mg per kilogram - 2,2 pon - berat badan). Studi baru ini dilakukan karena adanya hasil penelitian baru.
Berita tentang deklarasi WHO yang tertunda tersebut telah membuat industri makanan bersikap defensif.
Coca-Cola tidak segera menanggapi keputusan tersebut, tetapi Asosiasi Pemanis Internasional -yang mencakup PepsiCo dan pembuat Skittles, Mars Wrigley- mengatakan kepada anggotanya, mereka memiliki keprihatinan yang serius dengan spekulasi awal mengenai pendapat IARC.
Sekretaris jenderal Asosiasi Pemanis Internasional, Frances Hunt-Wood, menegaskan IARC bukanlah badan keamanan pangan.
"Tidak ada kesimpulan yang dapat diambil sampai kedua laporan tersebut dipublikasikan. Aspartam adalah salah satu bahan yang paling banyak diteliti dalam sejarah, dengan lebih dari 90 badan keamanan pangan di seluruh dunia menyatakan bahwa bahan ini aman," ujarnya.
International Council of Beverages Associations, sebuah organisasi perdagangan untuk industri minuman non alkohol, juga mengutuk bocornya laporan tersebut. Mereka mengatakan, hal itu dapat menyesatkan konsumen: mwengkonsumsi lebih banyak gula daripada memilih pilihan tanpa gula dan rendah gula yang aman.
Baca Juga: Hadiahi Dirimu dengan Medical Check Up, Supaya Tahu Caranya Menghindari Penyakit-Penyakit Ini
Di masa lalu, keputusan semacam itu (yang akan diambil WHO) berdampak besar pada bisnis yang menggunakan bahan-bahan yang dimaksud.
Pada 2015, komite IARC melakukan tinjauan dan menemukan bahwa glifosat mungkin saja bersifat karsinogenik.
Pada 2021, perusahaan obat dan pestisida Jerman, Bayer, telah kalah dalam upaya banding ketiganya terhadap putusan pengadilan AS. Putusan yang mendorong perusahaan memberikan ganti rugi sebesar $86 juta, kepada pelanggan yang menyalahkan kanker yang dideritanya karena penggunaan pembasmi gulma berbahan dasar glifosat.
Daftar selebriti dan pemimpin dunia yang mengaku sebagai pecandu Diet Coke terlihat mirip dengan Walk of Fame di Hollywood.
Aktor Tom Hanks mengatakan bahwa minuman pilihannya adalah 'Cokeagne' yaitu sekaleng Diet Coke yang dicampur dengan sampanye. Selanjutnya, ada mantan Presiden Donald Trump yang dirumorkan memiliki tombol di Oval Office yang dapat langsung digunakan untuk memesan minuman tersebut. Sementara itu mantan Presiden Bill Clinton juga sering berfoto dengan sekaleng perak di tangannya.
Tokoh terkenal lainnya, Ben Affleck, yang terkenal dengan film-film seperti Batman v Superman dan Pearl Harbor, dilaporkan memiliki air mancur yang menyajikan Diet Coke di rumahnya. Pada 2022, Elon Musk men-tweet foto meja samping tempat tidurnya yang menampilkan empat kaleng minuman tersebut.