Apakah sinar matahari, meditasi, dan berjalan kaki 10.000 langkah sehari dapat menyembuhkan semua penyakit? Tidak. Tetapi, mereka dapat membantu memerangi gejala depresi. Dalam sebuah cuitan viral dari Dan Go, yang dikenal sebagai @FitFounder, pelatih olahraga ini mencantumkan beberapa anti-depresan alami, antara lain:
-The Sun
-Good Sex
-The Forest
-The Ocean
-Meditation
-Breathwork
-Weight Lifting
-Good Friends
-Zone 2 cardio
-Walking 8-10k Steps
-Nutrient dense foods
Dengan kata lain, beberapa hal yang bisa jadi anti-depresan bagi kita adalah cahaya matahari, seks berkualitas, suasana hutan, lautan, meditasi, pernapasan yang baik, angkat beban. Selain itu, memiliki teman yang baik, melakukan kardio zona 2, berjalan kaki 8.000-10.000 langkah per hari dan mengonsumsi makanan padat nutrisi bisa turut membantu. Tapi apakah itu nyata dan apakah itu berhasil? Tergantung.
Baca Juga: Kata Penelitian: Polusi Udara Dapat Menjadi Faktor Pemicu Orang Depresi
Seorang profesor psikiatri dan ilmu perilaku di Northwestern University Feinberg School of Medicine, Sheehan Fisher, mengatakan bahwa jika kita adalah seseorang yang mengalami depresi klinis atau kondisi kesehatan mental yang lebih parah, hal-hal ini saja mungkin tidak cukup.
Namun menurutnya, secara umum -termasuk bagi mereka yang berurusan dengan masalah kesehatan mental, terpapar dengan alam, keterlibatan sosial, olahraga, dan perilaku yang disukai, serta perilaku yang menyenangkan seperti seks- semuanya dapat mendukung kesehatan mental seseorang secara positif dan membantu mengurangi risiko terkena gejala depresi.
"Bahasa juga penting, karena tidak sepenuhnya akurat untuk menyebut penguat suasana hati ini sebagai anti-depresan, setidaknya tidak dalam pengaturan klinis, menurut Fisher," ungkapnya, kepada Fortune, Sabtu (1/7/2023).
Secara teknis, istilah anti-depresan secara khusus mengacu pada obat resep yang digunakan untuk mengobati kondisi dan gangguan, seperti depresi, kecemasan, nyeri kronis, dan kecanduan. Jadi akan lebih akurat untuk menyebut daftar Go sebagai 'serangan dopamin alami', karena mereka melepaskan 'hormon perasaan baik' di otak dan tubuh kita.
"Dopamin memang penting, tapi belum tentu selalu cukup untuk mengatasi depresi. Namun, (kebiasaan dan perilaku ini) dapat mempengaruhi suasana hati untuk mengurangi gejala depresi bagi banyak orang. Dan di kemudian hari, kebiasaan dan perilaku ini dapat membantu mempertahankan kesehatan seseorang," ujarnya.
Metode lain untuk membantu mengurangi gejala depresi
Selain daftar Go, Fisher mencatat kebiasaan-kebiasaan berikut ini juga dapat membantu mengurangi gejala depresi, meliputi:
- Tidur yang cukup
- Hidrasi yang cukup
- Pandangan yang positif
- Menemukan tujuan
Dalam keterangannya Fisher menekankan, seseorang tidak cukup hanya dengan memiliki daftar yang bisa dilakukan untuk mendapatkan dopamin dengan cepat. Manfaat yang sebenarnya datang dengan menjaga kebiasaan bahkan ketika keadaan berubah dan hidup menjadi sulit.
"Kalian harus menemukan cara untuk menciptakan atau bahkan mengarang hal-hal ini; seperti berkemas dan berjalan-jalan di tengah musim dingin atau mendapatkan cukup cahaya [matahari]," kata Fisher.
"Jika itu penting bagi Anda, hanya karena Anda lelah atau stres, Anda tidak boleh mengabaikannya terlalu lama. Saya memahami kebiasaan mana yang memiliki dampak terbesar pada saya, jadi saya tahu bagaimana cara untuk selalu menerapkannya bahkan ketika lingkungan berubah," tandasnya.
Cara mengetahui apakah kalian membutuhkan bantuan profesional
Baca Juga: Muncul Konten dari Akun yang Tidak Kita Ikuti di IG dan Fb? Kata Meta, Itu Karena Peran AI
Laman Northwestern University Feinberg School of Medicine juga menjelaskan mengenai gejala depresi, yang juga disebut sebagai gangguan depresi mayor dan depresi klinis. Gejala tersebut antara lain ada di poin berikut:
- Perasaan sedih, hampa, atau putus asa
- Kelelahan yang terus-menerus
- Gangguan tidur, seperti insomnia
- Anhedonia, atau kehilangan minat pada kegiatan yang biasa Anda nikmati
- Perasaan tidak berharga
- Berkurangnya nafsu makan dan penurunan berat badan atau meningkatnya keinginan makan dan kenaikan berat badan
- Sering berpikir untuk bunuh diri atau berpikir untuk melukai diri sendiri
Jika gejala-gejala tersebut berlangsung selama dua pekan atau lebih, kalian mungkin berisiko mengalami depresi klinis.
Fisher menyarankan agar orang-orang membuat janji dengan dokter perawatan primer mereka, atau mencari psikolog atau psikiater untuk dievaluasi untuk depresi klinis.
"Jika seseorang memutuskan bahwa mereka tidak memerlukan perawatan atau tingkat (depresi) mereka lebih rendah, maka silahkan saja. Tetapi kami lebih suka orang-orang setidaknya berbicara dengan seorang profesional untuk menilai," katanya.