Selebritis Nikita Willy curhat dirinya sesekali mengalami brain fog, sejak menjadi seorang ibu. Di dalam keterangannya yang dikutip lewat tayangan YouTube Denny Sumargo beberapa waktu lalu itu, Nikita bahkan menyandingkan sindrom brain fog (kabut otak) dengan kondisi mommy brain.
"Lebih kayak suka kadang-kadang dapat mom brain gitu, kayak brain fog gitu-gitu loh. Jadi kadang-kadang tuh kayak enggak masuk kalau orang-orang ngasih komen positif atau negatif, malah bikin aku sakit hati gitu. Jadi mending enggak usah mikirin hal itu, enggak usah dilihat," jawabnya kala dimintai pendapat oleh Denny Sumargo, mengenai komentar dari warganet yang mampir di akun media sosialnya.
Sementara itu, melansir Healthline, brain fog bukanlah kondisi medis, melainkan sekelompok gejala seperti gangguan ingatan, kurang fokus, kelelahan, dan pikiran yang berhamburan (tidak terfokus). Ini biasanya menyerang orang dengan kondisi medis tertentu, termasuk fibromyalgia, tiroiditis Hashimoto, sindrom kelelahan kronis, depresi, gangguan spektrum autisme, penyakit celiac, dan gangguan neuropsikiatri.
Gejala kabut otak dapat dikaitkan dengan sejumlah faktor, termasuk kekurangan nutrisi, kurang tidur, stres, dan bahkan masalah medis yang tidak terdiagnosis.
Tidak perlu harus lebih dahulu menjadi seorang ibu, segera berkonsultasi ke ahlinya, jika kamu merasa sudah mengalami gejala seperti: masalah ingatan, kesulitan berkonsentrasi, dan ketidakmampuan memproses informasi, sebaiknya bicarakan dengan profesional perawatan kesehatan.
Banyak faktor bisa menyebabkan gejala brain fog atau kabut otak. Tingkat nutrisi yang rendah bisa menjadi penyebabnya, maka mengonsumsi suplemen dengan kandungan seperti daftar di bawah ini, mungkin bermanfaat untukmu.
Baca Juga: SeeColors Mode: Teknologi Baru Samsung untuk TV dan Monitor, Bantu Konsumen Buta Warna
1. Vitamin D
Vitamin D adalah nutrisi yang larut dalam lemak yang diperlukan untuk fungsi sistem kekebalan tubuh, kesehatan otak, dan banyak lagi. Kekurangan vitamin D pada tubuh dapat berdampak negatif terhadap kesehatan kognitif dan berkontribusi pada gejala kabut otak.
Orang yang mengalami depresi atau gejala depresi, seringkali mengalami gejala brain fog seperti kurang konsentrasi dan masalah ingatan. Orang dengan depresi juga lebih cenderung mengalami kekurangan beberapa nutrisi, termasuk vitamin D.
Penelitian menunjukkan bahwa suplemen vitamin D dapat membantu meningkatkan kadar vitamin D dan dapat membantu memperbaiki gejala depresi, termasuk kabut otak, setidaknya dalam batas tertentu.
2. Omega-3
Mengonsumsi suplemen omega-3 pekat dapat bermanfaat bagi kesehatan otak dan memperbaiki gejala kabut otak tertentu, termasuk kesulitan dengan perhatian dan ingatan.
Studi menunjukkan, melengkapi dengan asam lemak omega-3 eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA) dapat mendukung kesehatan otak, termasuk memori, perhatian, dan suasana hati.
Studi lain menemukan, pengobatan dengan 1,25 gram atau 2,5 gram asam lemak omega-3 per hari, membantu mengurangi penurunan memori pada orang yang mengalami kesepian selama periode empat bulan.
Suplemen omega-3 juga dapat memperbaiki gejala depresi dan meningkatkan suasana hati, yang dapat membantu mengurangi gejala kabut otak. Suplemen omega-3 dapat membantu memperbaiki gejala kecemasan.
"Orang yang mengalami kecemasan dapat melaporkan gejala brain fog. Karena kecemasan dapat memengaruhi suasana hati, konsentrasi, dan memori secara negatif," tulis laman Healthline, dikutip Rabu (5/7/2023).
3. Magnesium
Magnesium diperlukan untuk banyak fungsi tubuh yang penting, seperti reaksi enzimatik, produksi energi, fungsi saraf, dan pengaturan tekanan darah. Ia adalah mineral penting yang terkonsentrasi pada makanan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan bayam.
Tidak mendapatkan cukup magnesium dalam makanan, punya efek negatif pada kesehatan otak dan menyebabkan gejala kabut otak, salah satunya kesulitan berkonsentrasi.
Kadar magnesium yang rendah umum terjadi pada mereka yang stres dan bahkan dapat meningkatkan kerentanan terhadap stres. Padahal, stres dapat menyebabkan gangguan memori, konsentrasi yang buruk, dan gejala kecemasan.
Mempertahankan kadar magnesium yang optimal melalui konsumsi suplemen magnesium, dapat membantu mengurangi kerentanan terhadap stres dan memperbaiki gangguan kognitif terkait stres dan gejala kabut otak.
4. Vitamin C
Ternyata, vitamin C bukan hanya berperan dalam membangun kekebalan tubuh, namun nutrisi ini juga mendukung banyak fungsi penting lainnya dalam tubuh, termasuk kesehatan otak.
Sebuah penelitian yang melibatkan 80 orang dewasa sehat menemukan bahwa, mereka yang memiliki kadar vitamin C dalam darah yang memadai tampil lebih baik secara signifikan dalam tes yang menilai memori, perhatian, waktu reaksi, dan fokus dibandingkan mereka yang memiliki kadar vitamin C rendah.
Kadar vitamin C yang rendah juga dapat memengaruhi suasana hati secara negatif, dan kekurangan vitamin C terkait dengan depresi dan gangguan kognitif.
Sebuah penelitian mengungkap, vitamin C dalam kadar cukup, dapat meningkatkan suasana hati pada orang dengan depresi subklinis. Ini dapat meningkatkan kinerja kognitif, sehingga mengurangi kabut otak terkait depresi.
5. B kompleks
Peneliti melakukan kajian terhadap 202 orang dengan gangguan kognitif dan tingkat B12 rendah atau kurang. Mereka menemukan, bantuan suplemen B12 menyebabkan peningkatan kognisi pada 84% peserta dan peningkatan skor pada tes memori dan perhatian pada 78% peserta.
Sebuah studi lain yang melibatkan 39.000 orang, menemukan bahwa kadar vitamin B12 yang rendah dikaitkan dengan perhatian dan ingatan yang lebih buruk.
Memiliki kadar vitamin B lain yang rendah atau kurang, termasuk vitamin B6 dan folat, juga dapat memperburuk gejala kabut otak, termasuk kesulitan konsentrasi dan memori.
Untuk alasan ini, mengonsumsi suplemen kompleks B berkualitas tinggi dapat membantu mengurangi risiko gejala brain fog.
Baca Juga: Kabar Gembira untuk Teume!, Boyband Treasure Digandeng Columbia Records
6. L-theanine
L-theanine adalah senyawa yang terkonsentrasi pada teh hijau dan tanaman lainnya.
Beberapa penelitian menunjukkan, mengonsumsi suplemen L-theanine dapat membantu meningkatkan kewaspadaan mental, waktu reaksi, dan daya ingat.
Sebuah studi baru-baru ini pada 69 orang dewasa berusia 50-69 tahun, mendapati dosis tunggal 100,6 mg L-theanine meningkatkan waktu reaksi dan memori kerja pada tes kognitif. Suplemen L-theanine juga dapat mengurangi ketegangan dan meningkatkan ketenangan dan relaksasi.
Manfaat lainnya yakni, mengurangi stres, meningkatkan kualitas tidur, dan mendukung kesehatan kognitif semuanya dapat membantu meredakan brain fog.