Memiliki teman adalah kebahagiaan bagi banyak orang. Belakangan, semakin populer pandangan bahwa memiliki teman berapapun bukanlah suatu masalah, asalkan berkualitas. Namun, bagaimana kalau yang kita temui kemudian adalah teman yang toxic, teman yang beracun. Apakah kita kuat menjalani pertemanan toxic dengan mereka?
Siapakah Teman Toxic?
Teman toxic adalah teman yang tidak mendukung dan memberikan kontribusi positif untuk hidup kita. Bahkan seringkali, mereka yang menambah masalah datang dalam hidup, bagaikan racun.
Dengan efek 'racun' yang muncul dari sikap dan perilaku mereka, kita bisa merasakan stres, marah, cemas, meragukan dii sendiri bahkan merasa kehilangan jati diri.
Seorang Dosen Psikologi Pendidikan dan Perkembangan di Universitas Airlangga Surabaya, Primatia Yogi Wulandari, menyebutkan bahwa sedikitnya terdapat tujuh tipe orang toxic yang mungkin saja kita temui dalam hubungan toxic friendship.
Baca Juga: Makin Seru, Video Call Pakai WhatsApp Bisa Dilakukan Bersama 32 Nomor
1.The user: mereka hanya akan ada apabila membutuhkan sesuatu.
Mereka cenderung manipulatif dan apabila keperluannya telah terpenuhi maka akan pergi begitu saja.
2.The leech: cenderung menggantungkan diri pada kita.
3.The drama queen: mungkin banyak ditemui dalam circle pertemanan perempuan. Tapi tidak jarang juga ditemukan pada lelaki. Bagi mereka hidupnya penuh kekecewaan dan kesedihan, sehingga selalu merasa membutuhkan perhatian.
4.Negative nellie: individu yang satu ini selalu mengeluh dan berpikiran negatif, bahkan pada hal-hal positif sekalipun.
5.Critical cathy: tipe teman yang senang mengkritik. Sayang, kritik yang disampaikan bukanlah kritik yang membangun dan malah cenderung menjatuhkan.
6.The gossip hound: gemar menyebarkan gosip. Kalian harus berhati-hati dengan tipe ini karena mereka berpotensi membocorkan rahasia.
7.The rebel: teman yang mengajak kita pada hal-hal yang buruk.
Baca Juga: Mahasiswa Perlu Jaga Kesehatan Mental: Miliki Support System dan Hobi yang Digemari
Ciri Teman Toxic
Mengutip berbagai sumber, berikut di bawah ini beberapa ciri teman yang memiliki karakter toxic.
- Suka merendahkan
Teman toxic bisa terus-menerus merendahkan dan membuat perasaanmu tidak nyaman. Mereka bisa melakukannya lewat sindiran halus ataupun menghina terang-terangan.
- Tidak merasa bersalah
Ketika kamu menyadari ada sifat toxic dari temanmu dan mencoba menegur, mereka bukannya mendengarmu melainkan mengabaikan perasaanmu atau minta maaf sebagai formalitas.
Bahkan, mereka juga bisa terlihat dari sikap yang kesulitan untuk bertanggung jawab. Bila terjadi sesuatu di antara kalian, ia akan menyalahkanmu sepenuhnya atas semua yang terjadi.
- Selalu ingin diprioritaskan dan hanya ingin memanfaatkanmu
Ketika mereka menghubungi atau membutuhkanmu, mereka akan menyuruhmu untuk segera meninggalkan apa yang sedang kamu lakukan dan segera menemui mereka.
Sebaliknya, ketika kamu sedang membutuhkan mereka, temanmu itu menjadi orang yang sulit dihubungi. Atau mereka tiba-tiba menjadi banyak alasan tak dapat ditemui. Selain itu, mereka tidak menghubungimu kembali, menanyakan kebutuhanmu, janjian mengatur ulang waktu atau bahkan mungkin tidak peduli.
- Tidak menghormati batasan
Teman yang baik umumnya memahami dan menghormati batasan yang kamu terapkan. Jika mereka mengabaikan batasan tersebut, itu bisa menjadi tanda teman yang beracun.
- Membandingkan dengan orang lain
Seorang teman yang baik akan menghargai keunikan dan perbedaan temannya yang lain, sekalipun itu berbeda dari kebanyakan orang. Namun, ketika sudah membanding-bandingkannya, maka kamu sudah bisa melihat 'red flag' dalam diri mereka.
Cara Menghindar dari Pertemanan Toxic
Sementara itu, sebuah laporan yang kami akses dari laman Universitas Negeri Surabaya (UNESA), mengungkap cara agar kita terhindar dari pertemanan toxic.
Dosen Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNESA, Nurchayati, merekomendasikan kepada kita empat jurus menghindari pertemanan toxic.
Pertama, pelajari karakter umum lingkar pertemanan dan pola perilaku di dalamnya.
Kedua, jangan terburu-buru dan terlalu muda melibatkan teman dalam ranah intim kehidupan, seperti urusan pribadi dan keluarga.
Baca Juga: Punya Tekanan Darah Rendah? Ada Tips Dietnya, Atur Konsumsi Karbohidrat
Ketiga, jauhi 'tongkrongan' atau lingkar pertemanan yang memberlakukan persyaratan keanggotaan, terlebih bila syarat itu tidak masuk akal atau mengandung nilai negatif.
Keempat, bangun dan rawat rasa percaya diri, yang itu dapat meningkatkan kualitas hidup di masa kini dan di masa depan.
Sementara itu sumber lain menyebut, kita perlu bangun pikiran yang positif setiap hari. Tujuannya, agar kamu tidak terpengaruh dengan hal buruk yang mereka lakukan, kata-kata negatif yang mereka ucapkan, atau sikap jelek yang ditunjukkan kepadamu.