Musim panas ini dimulai dengan awal yang amat panas, termasuk asap dari kebakaran hutan, polusi udara di kota-kota besar. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, beberapa hari terakhir menjadi salah satu hari terpanas dalam sejarah modern bumi.
Saat planet kita memanas, beban kesehatan tidak dapat dibagi rata.
Berikut ini adalah beberapa kondisi kesehatan, mulai dari kondisi kulit hingga kesehatan mental, yang dapat diperburuk oleh suhu tinggi, dan apa yang dapat dilakukan di musim panas ini untuk melindungi diri kita sendiri.
Selain itu, akan sangat membantu jika kita mengetahui gejala-gejala sengatan panas atau kelelahan akibat panas, yang biasanya terjadi sebelum sengatan panas dimulai.
Tapi pertama-tama kami akan terus mengingatkan, berkonsultasilah atau hubungi dokter jika kamu sudah dalam keadaan gawat atau mengalami kesulitan bernapas.
Kondisi Pernapasan
Orang dengan kondisi kesehatan yang memengaruhi paru-paru atau saluran napas, seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronik, atau PPOK, lebih terpengaruh oleh cuaca panas.
Seperti dijelaskan oleh Temple Health, jika kamu memiliki masalah tertentu dalam kondisi pernapasan, perhatikan peringatan kualitas udara di daerahmu.
"Selain itu, batasi waktu di luar ruangan pada hari-hari terpanas," demikian laporan laman mereka, dikutip Selasa (18/7/2023).
Lantas, apa yang harus dilakukan jika kita adalah salah satu orang yang demikian itu?
- Jika memiliki asma atau sudah menjadi pengguna inhaler, sebaiknya selalu bawa inhaler, seperti yang dijelaskan oleh UPK Kemenkes. Hubungi dokter jika gejala kalian semakin parah. Catatlah petunjuk penyimpanan inhaler, dan jangan tinggalkan inhaler di dalam mobil yang panas.
- Rencanakan kegiatan harimu berdasarkan periode waktu terpanas. Misalnya, jika perlu menjalankan pekerjaan, atau aktivitas di luar ruangan, cobalah keluar di pagi hari atau di sore hari.
Kondisi Kulit
Cuaca di kedua ujung spektrum dapat menyebabkan gejala-gejala yang memburuk bagi penderita eksim dan rosacea.
Panas yang tinggi dikaitkan dengan dehidrasi, berkeringat, dan lebih banyak sinar matahari, semuanya dapat memicu kambuhnya kondisi kulit. Selain itu, orang yang rentan berjerawat mungkin akan mengalami lebih banyak jerawat di musim panas, karena keringat dan bakteri yang ada di dalamnya.
Apa yang harus dilakukan? Jika kamu mengidap eksim, ikuti kiat-kiat berikut ini untuk bulan-bulan musim panas dari American Academy of Dermatology Association:
- Jaga kulit tetap terhidrasi (dan mengurangi kemungkinan kambuh): batasi mandi satu kali sehari, dengan air hangat, dan usahakan kurang dari 10 menit. Jika kamu melakukan sesuatu yang membuat tubuh berkeringat dan perlu mandi lagi, cobalah mandi dengan air dingin.
- Gunakan sabun, sampo, dan bahkan deterjen tanpa pewangi, jika bisa. Keringat dapat membuat seseorang yang sensitif terhadap wewangian atau pewarna menjadi lebih sensitif. (Plus, jangan berlebihan dalam menggunakan sabun secara umum).
- Kenakan pakaian longgar
- Jika kulitmu rentan berjerawat, berhati-hatilah saat mandi atau membilas tubuh setelah berolahraga atau berkeringat di tempat yang panas. Bakteri dan keringat yang menumpuk dapat membuat semua orang lebih rentan terhadap jerawat.
- Jika memiliki kondisi kulit tertentu lainnya, perhatikan dengan seksama kandungan tabir surya yang digunakan selama ini, siapa tahu kamu perlu menggantinya. Jangan lupa mengupdate pengetahuan mengenai komposisi dalam produk perawatan tubuh ya.
Diabetes
Menurut data Kementerian Kesehatan RI, pada 2030 akan ada 30 juta masyarakat Indonesia yang terkena penyakit diabetes.
Diabetes dapat menyebabkan komplikasi yang mengganggu cara kerja kelenjar keringat. Oleh karena itu, seberapa baik tubuh kita dapat mendinginkan dirinya sendiri.
Diabetes juga dapat membuat dehidrasi (dehidrasi adalah gejala yang sangat umum dari diabetes, dan tidak boleh diabaikan), sehingga memperburuk masalah yang sudah umum terjadi selama bulan-bulan musim panas.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat, suhu tinggi dapat mengubah cara tubuh kita menggunakan insulin.
Apa yang harus dilakukan? Hindari terkena sengatan matahari sebisa mungkin, karena sengatan matahari dapat meningkatkan gula darah, menurut CDC.
"Untuk melakukannya, kenakan tabir surya, topi besar, dan bahkan pakaian longgar yang melindungi namun tetap sejuk, jika bisa. CDC juga merekomendasikan untuk tidak bertelanjang kaki, bahkan di pantai," tulis laman CDC.
Baca Juga: Nothing Ear 2 Warna Hitam Resmi Dijual di Indonesia, Berapa Harganya?
Untuk menjaga diri tetap terhidrasi, cobalah untuk menghindari atau membatasi alkohol atau kafein pada hari-hari yang sangat panas.
Jika memang kamu pengguna rutin insulin, pastikan untuk menyimpannya sesuai petunjuk dan jauh dari suhu ekstrem (panas tinggi), karena hal itu dapat menyebabkan efektivitasnya berkurang.