Memahami Belekan pada Mata, Pakar: Jangan Gunakan Tetes Mata

Rahmat Jiwandono
Rabu 19 Juli 2023, 17:44 WIB
Ilustrasi belekan. (Sumber : Istimewa)

Ilustrasi belekan. (Sumber : Istimewa)

Techverse.asia – Dalam masyarakat Jawa tidak asing dengan kata belekan, ini adalah kondisi penyakit pada mata yang menyebabkan keluarnya cairan berwarna kuning. Namun, ternyata istilah belekan tidak ada dalam dunia medis, penyakit ini bernama konjungtivitis bakterial. Belekan terjadi di area konjungtiva, yakni selaput tipis di permukaan mata dan disebabkan oleh infeksi dari bakteri.

Menurut dokter mata di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping dr. Ahmad Ikliluddin, Sp.M., gambaran klinis dari belekan merupakan mata yang tampak kemerahan, berair, dan terdapat kotoran mata berwarna kekuningan yang menempel di sekitar area bulu mata serta membengkaknya kelopak mata. Tidak hanya kelopak mata yang bengkak, orang yang mengalaminya juga akan merasa nyeri pada bola matanya. 

“Pada umumnya, pasien dari penyakit ini juga merasakan munculnya rasa nyeri di area bola mata. Itu disebabkan karena bakteri yang termasuk ke dalam golongan bakteri gram positif seperti Staphylococcus dan Streptococcus,” jelas Ahmad saat dihubungi pada Rabu (19/7/2023).

Baca Juga: Instagram Mempermudah Pembuatan Reels dengan Template Aplikasi

Dikatakan Ahmad, meskipun belekan merupakan penyakit yang mudah ditularkan oleh penderita kepada orang lain di sekitarnya, masih terdapat beberapa mitos terhadap ciri penularan penyakit ini. Mitos yang populer di masyarakat ialah barang siapa yang menatap mata orang belekan, maka akan ikut tertular belekan juga. 

“Masih banyak masyarakat kita yang memiliki anggapan bahwa belekan dapat menular dengan melihat mata orang yang sedang menderita belekan, tapi ini sebenarnya tidak tepat,” katanya. 

Sebab, lanjutnya, penularan konjungtivitis bakterial hanya bisa tertulari melalui kontak dengan cairan mata pasien ataupun droplet serta udara napas dari orang yang sedang belekan itu. Oleh karenanya, pasien yang sedang menderita konjungtivitis bakterial diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah.

“Konjungtivitis bakterial itu dapat menular melalui kontak dengan cairan mata pasien dan juga droplet atau udara napas dari pasien. Karena itu, pasien yang sedang mengalami konjungtivitis bakterial disarankan untuk tidak banyak melakukan aktivitas di luar rumah terlebih dahulu untuk memperkecil kemungkinan penularan,” ujarnya.

Adapun cara untuk mencegah penularan belekan pada mata, salah satunya dengan melakukan hal-hal yang dapat menjaga kebersihan, seperti dengan rajin mencuci tangan, menghindari menyentuh daerah mata bila merasa tangan dalam kondisi kotor, menggunakan masker, dan menjaga jarak bila sedang bersama dengan orang yang mengalami konjungtivitis bakterial

Baca Juga: Alasan Restrukturisasi, Startup Properti Teknologi Lamudi Indonesia PHK Sejumlah Pekerjanya

Dokter yang juga menjadi staf pengajar di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FKIK UMY) ini juga mengungkapkan, karena belekan (konjungtivitis bakteri) didasari oleh proses infeksi, maka siapapun termasuk bayi maupun anak di bawah dua tahun juga bisa mengalaminya.

Bahkan ada salah satu jenis konjungtivitis bakteri yang bisa muncul sejak bayi dilahirkan, yang terjadi karena proses infeksi pada saat bayi dilahirkan melalui persalinan spontan, yang disebut dengan oftalmia neonatorum. Sehingga apabila orangtua mendapati bayi atau anaknya belekan, sebaiknya segera periksakan ke dokter terdekat. 

“Kalau anak atau bayinya mengalami belekan (konjungtivitis bakteri), sebaiknya anak harus segera diperiksakan ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat. Untuk memastikan kondisinya dan mendapatkan pengobatan yang tepat sesuai usia anak,” katanya.

Selain itu, sebaiknya juga jangan terlalu mudah memberikan tetes mata yang tidak jelas manfaat dan keamanannya untuk mencegah perburukan gejala yang dapat mengancam penglihatan anak. Hal tersebut, menurut Ahmad, juga berlaku bagi orang dewasa yang sedang mengalami kondisi belekan.

“Baik orang dewasa maupun anak-anak, sebaiknya hindari penggunaan tetes mata ketika sedang belekan, supaya mencegah perburukan gejala yang bisa mengancam penglihatan, khususnya untuk anak-anak,” ujarnya. 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno22 Januari 2025, 22:43 WIB

Instagram Hadirkan 2 Pembaruan untuk Reels dan Postingan Berubah Jadi Persegi Panjang

Reels kini bisa menggungah konten dengan durasi sampai tiga menit, padahal sebelumnya cuma 90 detik.
Instagram Reels sekarang bisa unggah video selama tiga menit. (Sumber: Instagram)
Automotive22 Januari 2025, 22:11 WIB

Toyota Hilux Rangga SUV Concept Hasil Karoseri New Armada, Bisa Muat 8 Penumpang

Kendaraan ini menawarkan Pilihan Basis dari 3 Tipe Hilux Rangga.
Toyota Hilux Rangga SUV Concept. (Sumber: Toyota)
Startup22 Januari 2025, 18:56 WIB

Openspace Ventures Beri Pendanaan Lanjutan untuk MAKA Motors

Pendanaan ini datang setelah startup tersebut melansir motor listrik pertamanya, MAKA Cavalry.
MAKA Cavalry.
Techno22 Januari 2025, 18:34 WIB

Huawei FreeBuds SE 3: TWS Entry-level Seharga Rp400 Ribuan

Gawai ini akan menghadirkan keseimbangan sempurna antara performa dan kenyamanan.
Huawei FreeBuds SE 3. (Sumber: Huawei)
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)