Demam adalah kondisi ketika tubuhmu mengalami peningkatan suhu menjadi di atas 38 derajat Celsius, tapi dalam kondisi tidak normal. Maksudnya, kamu sedang tidak sehabis olahraga, kamu tidak sedang berada di tempat yang panas, kamu tidak baru saja selesai makan, tidak baru saja terpapar cahaya matahari langsung. Terkadang penyebab demam tidak dapat diidentifikasi secara akurat. Tapi umumnya, para ahli kesehatan bersepakat bahwa demam merupakan respons tubuh atau gejala terhadap penyakit.
Suhu normal tubuh manusia bervariasi dari masing-masing orang, hanya memang rerata orang normal suhu tubuhnya adalah 37 derajat Celsius. Suhu ini bisa meningkat ketika pagi hari baru bangun tidur dan sore hari. Beberapa referensi menyebut, suhu tubuh yang meningkat atau demam sebenarnya merupakan salah satu cara sistem kekebalan tubuh manusia untuk memerangi infeksi. Dan berkeringat saat demam adalah hal yang biasa.
Tidak Perlu Berusaha Agar Semakin Banyak Keringat Keluar
Tubuh kita punya pengaturan suhu otomatis, dan saat sedang melawan infeksi atau penyebab penyakit, maka titik suhunya akan menuju ke lebih tinggi. Itulah kenapa saat demam, kita merasa kedinginan namun suhu tubuh kita panas. Di momen ini, kelenjar keringat mulai sadar diri untuk bekerja dan memproduksi lebih banyak keringat agar mendinginkan tubuh.
Berkeringat memang cara tubuh untuk mendinginkan dirinya. Tetapi, berkeringat saat demam bukan berarti demam kamu akan turun lebih cepat. Kamu juga tidak perlu membuat dirimu mengeluarkan lebih banyak keringat. Apalagi sampai sengaja berolahraga, memakai pakaian dan selimut yang lebih tebal, mandi uap dan bergerak lebih banyak, saat masih demam. Karena masih tetap ada potensi kamu akan mengalami demam kembali, setelah keringatmu mengering.
Efek Sengaja Berkeringat Lebih Banyak Saat Demam
Berusaha keras agar keringat bisa muncul lebih banyak di tengah demam, justru akan membuat kita mengalami situasi yang lebih buruk. Apa saja itu?
- Demam lebih tinggi: mengeluarkan keringat lebih banyak, apalagi dengan bergerak justru semakin meningkatkan suhu tubuh kita.
- Dehidrasi: banyaknya keringat yang keluar bisa menyebabkan kita kehabisan cairan. Nekat ingin berkeringat lebih banyak saat demam? siap-siap dehidrasi deh.
- Kelelahan: berkeringat lebih banyak lagi hanya akan membuat kita kekurangan kekuatan dan daya tahan akibat tenaga yang terkuras.
Demam? Istirahat!
Banyak ahli medis termasuk World Health Organization (WHO), menyarankan untuk tidak perlu menurunkan demam kita dengan beragam obat, kecuali demam yang terjadi sudah dalam tahap tertentu. Misalnya, ketika demam kita terlalu tinggi dan sampai menyebabkan banyak efek samping di bagian tubuh lainnya. Seperti leher kaku, mata sangat sensitif terhadap cahaya, muntah terus-menerus, timbul ruam, bercak kemerahan pada kulit, sesak napas.
Ada banyak jenis obat yang dijual bebas di pasaran untuk menurunkan demam. Dan berusahalah ketika kita mengonsumsi obat, kita telah mendapatkan resep dari dokter atau mengikuti aturan pemakaian yang tertera pada kemasan. Namun untuk diketahui, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan demam
- Minum banyak air putih (karena demam menyebabkan kita kehilangan cairan tubuh)
- Makan makanan ringan yang mudah dicerna
- Beristirahat yang cukup untuk pulih
- Buatlah dirimu nyaman
- Kenakan pakaian tipis dan ringan
- Kompres hangat area kening dan jaga suhu ruangan tetap sejuk
- Gunakan hanya selimut tipis
- Batasi aktivitas fisik
- Berusahalah tidur sekitar 8-9 jam setiap harinya, terutama saat kamu mengalami demam
Baca Juga: Ingin Ikut Program Bayi Tabung? Catat Rumah Sakit Berikut
Bila demam yang kamu alami lebih dari tiga hari, segera hubungi dokter atau klinik kesehatan terdekat, bisa jadi itu pertanda yang lebih serius dalam tubuh. Diagnosis demam sangat penting untuk kita, agar kondisi yang sesungguhnya terjadi, bisa tertangani dengan baik. Jaga kesehatan selalu, sejak sekarang