Berbagai media nasional memberitakan dugaan keracunan, yang terjadi pada puluhan mahasiswa baru Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Yogyakarta, Jumat (18/8/2023).
Kasubag Kerjasama dan Humas UPN Veteran Yogyakarta, Markus Kusnardijanto, menjelaskan bahwa pada hari itu pihak kampus tengah menggelar kegiatan pengenalan kehidupan kampus bela negara (PKKBN).
Acara outbond tersebut dilangsungkan di beberapa tempat, yakni di Batalyon lnfanteri Mekanis (Yonmek) 403, Akademi Angkatan Udara (AAU), dan di Denhanud 474 Kopasgat. Mahasiswa yang mengalami keracunan adalah mereka beraktivitas di lapangan Kompleks Yonmek 403 Kentungan, Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman.
Baca Juga: Sepekan Diluncurkan, 840 Unit All New Honda CR-V Telah Dipesan
Baca Juga: Google Akan Kirim Notifikasi Bila Info Kontak Pribadi Seseorang Muncul di Hasil Penelusuran
Ia mengungkap, mahasiswa yang keracunan mengalami gejala mual dan muntah.
"Tim kami sudah ke sana, yang kira-kira tidak bisa ditangani di 403, kami rujuk ke rumah sakit," terangnya, kami kutip dari TribunNews, Sabtu (19/8/2023).
Terdata, mahasiswa yang mengalami dugaan keracunan dan membutuhkan penanganan lanjutan berjumlah 56 orang, sedangkan 45 orang lainnya mengalami gejala yang lebih ringan; diperkenankan kembali ke rumah masing-masing setelah kondisinya dinyatakan membaik.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman menyatakan, mahasiswa UPN yang diduga mengalami keracunan dirawat di enam rumah sakit (RS). Melansir Okezone, para pasien tersebar di RSUP Dr Sardjito, RS Condongcatur, RS JIH, RSA UGM, RS Hermina dan Klinik Praktek Siaga 24 jam.
Pertolongan Pertama Ketika Keracunan
Ada berbagai macam penyebab seseorang mengalami keracunan, salah satunya lewat mengonsumsi makanan.
Yang perlu diketahui, makanan atau minuman yang dikonsumsi bisa menyebabkan keracunan, bila telah terkontaminasi bahan kimia beracun, atau bakteri, virus, parasit, dan racun yang dilepaskan oleh mikroorganisme tadi. Penyebab lainnya, makanan atau minuman tersebut tidak higienis, kadaluwarsa atau basi.
Gejala keracunan makanan bervariasi dan tergantung dari sumber kontaminasi. Namun umumnya, gejala keracunan berupa mual, muntah, diare, lemas, demam, dan perut melilit. Gejala-gejala ini dapat muncul dalam waktu beberapa jam hingga beberapa hari setelah mengonsumsi makanan atau minuman mengandung racun.
Baca Juga: Wuling Punya Mobil dengan Livery Batik Betawi
Agar gejala keracunan tidak memburuk bahkan menyebabkan meninggal dunia, maka harus segera ditangani. Berikut beberapa teknik penanganan pertama bila kita sendiri atau orang terdekat kita mengalami keracunan.
- Muntah dalam Posisi Duduk dan Kepala Menunduk
Bila orang yang mengalami keracunan menunjukkan gejala muntah, jangan sampai ia berbaring. Bantu mereka duduk tegak dan kepala menunduk ketika muntah.
Melansir laman Siloam Hospital, hal itu bertujuan untuk mencegah muntah masuk ke dalam saluran pernapasan, yang berisiko menyebabkan penderita mengalami gangguan pernapasan.
Kepala menunduk bertujuan agar makanan tidak turun ke kerongkongan dan menyebabkan risiko tersedak.
- Cukupi Kebutuhan Cairan Tubuh
Diare dan muntah akibat keracunan makanan dapat membuat tubuh kehilangan banyak cairan. Beri pasien minum air putih untuk mencegah dehidrasi.
Selain minum air putih, kita bisa mengonsumsi minuman elektrolit dan makanan berkuah atau sup, untuk mengembalikan cairan dan elektrolit tubuh.
Minumlah secara perlahan dan sedikit demi sedikit.
- Konsumsi Makanan yang Mudah Dicerna
Saat gejala baru muncul, kita disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan apapun terlebih dahulu selama beberapa jam.
Setelah merasa lebih nyaman, coba konsumsi makanan yang mudah dicerna, yaitu makanan rendah lemak, rendah serat, dan tanpa banyak tambahan bumbu. Beberapa contoh makanan ini adalah bubur, kentang, pisang, dan madu.
Disarankan oleh Alo Dokter, kita juga sebaiknya menghindari makanan pedas dan berminyak, makanan dan minuman yang asam, karena dapat memperparah gejala.
Hindarkan pula memberi pasien minuman yang mengandung alkohol, kafein, atau susu.
Baca Juga: Adobe Express Ikut Pakai AI Seperti di Adobe Firefly, Berikut Daftar Pembaruannya
Baca Juga: Setelah Dibuat Mirip TikTok, Tumblr Punya Feed Baru yang Disebut Mirip Twitter
- Konsumsi Tablet Karbon Aktif
Cara lain untuk mengobati keracunan makanan adalah dengan memberikan pasien (atau kita) tablet karbon aktif, guna menyerap racun di dalam saluran cerna.
Tablet karbon aktif bisa diperoleh di apotek terdekat.
Alternatif tablet karbon aktif adalah susu putih (bukan kental manis), untuk mengikat racun di saluran pencernaan dan merangsang pasien untuk muntah. Ini membuat racun dapat dikeluarkan dari tubuh.
"Namun, jika pasien mengalami diare, susu putih jangan diberikan. Air putih saja cukup," demikian disarankan laman Klik Dokter.
- Konsumsi Air Jahe
Meredakan mual dan rasa tidak nyaman di perut bisa dilakukan dengan minum air jahe hangat. Air jahe dikenal memiliki efek menenangkan bagi saluran pencernaan.
- Hindari Obat-obatan Tanpa Resep Dokter
Diare dan muntah selama keracunan makanan adalah proses alami tubuh untuk membersihkan saluran pencernaan dari racun serta bakteri, virus, dan parasit berbahaya.
Hindari penggunaan obat diare, terlebih antibiotik, saat kita atau orang terdekat kita mengalami keracunan makanan. Minum obat diare justru bisa memperpanjang gejala keracunan.
Jauh lebih baik jika kita menghubungi dokter atau segera menuju ke fasilitas kesehatan terdekat, untuk menerima penanganan lebih lanjut.
- Cukup Istirahat
Berbagai sumber menyatakan, saat mengalami keracunan makanan, perbanyak istirahat. Tujuannya, agar daya tahan tubuh dapat bekerja optimal untuk melawan penyebab keracunan.
Gejala keracunan makanan juga dapat membuat tubuh terasa lemas. Istirahat yang cukup untuk mengembalikan energi dan membantu pemulihan.