Polusi Udara Terkait dengan Tingkat Kriminal, Ini Studinya

Uli Febriarni
Sabtu 19 Agustus 2023, 14:17 WIB
polusi udara (Sumber : freepik)

polusi udara (Sumber : freepik)

Kondisi udara di sejumlah daerah di Indonesia tidak selalu dalam kondisi baik belakangan ini. Penyebabnya, polusi asap kendaraan, polusi kebakaran hutan bahkan polusi yang muncul dari pembakaran pabrik.

Polusi udara ternyata memiliki kaitan erat dengan kesehatan fisik dan mental seseorang.

Baca Juga: Kata Penelitian: Polusi Udara Dapat Menjadi Faktor Pemicu Orang Depresi

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, sembilan dari sepuluh orang secara rutin menghirup udara dengan tingkat polusi yang berbahaya. Dan polusi udara membunuh sekitar tujuh juta orang setiap tahunnya. 

Tetapi sampai di sini, tahukah kamu? kalau polusi udara juga bisa punya hubungan dengan tingkat kriminalitas suatu wilayah. Berikut penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Kajian ilmiah yang dipublikasikan pada Januari 2020 itu, disusun oleh seorang Asisten Profesor Studi Kerja dan Organisasi di MIT Sloan School of Management, Jackson Lu.

Dalam sebuah studi yang menganalisis selama sembilan tahun, dari 9.360 kota di Amerika Serikat, diketahui polusi udara secara positif memprediksi kejahatan kekerasan (pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, dan penyerangan) dan kejahatan properti (perampokan dan pencurian kendaraan bermotor).

"Kota-kota dengan tingkat polusi tertinggi juga memiliki tingkat kejahatan tertinggi," tulis publikasi itu, dilansir Sabtu (19/8/2023).

Penelitian itu juga bersifat korelasional, namun melibatkan faktor lain seperti populasi, status kepegawaian, usia dan jenis kelamin.

"Banyak dari kita cenderung berpikir tentang polusi udara dalam kaitannya dengan kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia, tetapi juga berdampak negatif terhadap kesehatan dan perilaku psikologis kita," kata Prof. Lu.

Temuannya, yang diterbitkan dalam jurnal Current Opinion in Psychology ini, muncul pada saat pemerintahan Donald Trump telah mengambil langkah-langkah untuk memotong dana untuk Badan Perlindungan Lingkungan.

Baca Juga: Roblox Hadapi Gugatan Hukum, Dituding Memfasilitasi Anak Main Judi Online

Baca Juga: Belajar dari Peristiwa Puluhan Mahasiswa UPN Yogyakarta Keracunan, Terapkan Langkah Ini Bila Mengalami Keracunan

Dalam tinjauan terhadap 178 artikel penelitian, Prof. Lu menemukan banyak bukti yang menunjukkan konsekuensi destruktif dari polusi udara.

Secara umum, polusi udara—campuran partikel, logam, serta gas dan senyawa lain—menyebabkan penurunan kebahagiaan dan peningkatan depresi. Secara kognitif, itu merusak fungsi dan pengambilan keputusan. Secara ekonomi, hal itu merugikan produktivitas kerja.

"Dan secara sosial, itu memperburuk kondisi perilaku kriminal," lanjut dia.

Sejumlah besar penelitian menunjukkan, polusi udara secara negatif memprediksi kepuasan dan kesejahteraan hidup orang. Efek ini telah diamati di negara-negara di seluruh dunia, termasuk Australia, Kanada, China, AS, dan Eropa.

Menurut Lu, polusi udara juga dikaitkan dengan peningkatan kecemasan, dan peningkatan gangguan mental, seperti depresi, skizofrenia, dan autisme. Polusi udara juga dapat menjadi faktor risiko penyalahgunaan zat, perilaku menyakiti diri sendiri, dan bunuh diri.

"Secara fisiologis, paparan polutan udara dapat memicu kecemasan dengan meningkatkan stres oksidatif dan peradangan sistemik. Secara psikologis, pengalaman polusi udara dapat memicu kecemasan eksistensial terhadap kesehatan dan masa depan seseorang," tuturnya. 

Sebuah alinea dalam publikasi itu berbunyi: Polusi udara dapat menyebabkan gangguan kognitif, seperti demensia dan gangguan hiperaktif defisit perhatian. Penelitian telah menunjukkan, orang yang tinggal di tempat dengan jumlah PM2.5 yang berlebihan (polutan mikroskopis yang biasanya disebabkan oleh pembakaran dari pembangkit listrik, knalpot mobil, dan kebakaran hutan) memiliki risiko demensia yang meningkat sebesar 92%.

Yang bisa merasakan daya rusak dari polusi udara bukan hanya orang dewasa, melainkan manusia sejak perkembangan pralahir, masa kanak-kanak, dewasa muda, dan bahkan hingga usia tua.

Baca Juga: Tiga Kekurangan Kendaraan Listrik, Siapa Bilang Tanpa Polusi?

Dalam risetnya, Prof. Lu menemukan, polusi udara memiliki implikasi ekonomi dan sosial yang kritis. Polusi udara mengurangi produktivitas kerja dalam dua cara kritis.

Pertama, meningkatkan ketidakhadiran: bahkan tingkat polusi yang sedang mengurangi jam kerja orang dewasa, kemungkinan besar karena mereka sakit atau perlu merawat anak kecil dan orang tua. Kedua, itu menurunkan produktivitas karyawan individu saat pekerja sedang bekerja.

"Polusi udara tidak hanya merusak kesehatan individu, tetapi juga kesehatan masyarakat," tegas Lu kemudian. 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno20 Desember 2024, 17:43 WIB

ASUS TUF Gaming A14 Resmi Meluncur di Indonesia, Lihat Speknya

Jelang akhir 2024, ASUS rilis laptop gaming tipis berteknologi AI.
ASUS TUF Gaming A14. (Sumber: istimewa)
Techno20 Desember 2024, 17:29 WIB

Sandisk dengan Logo Baru akan Segera Tiba

Filosofi kreatif yang mencerminkan dunia dengan ketangguhan ekspresi data yang memajukan aspirasi dan peluang.
Logo baru Sandisk. (Sumber: Sandisk)
Techno20 Desember 2024, 15:27 WIB

Samsung Luncurkan Kulkas Anyar: Disematkan Teknologi AI Hybrid Cooling

Kulkas inovatif merevolusi cara pendinginan dengan modul Peltier.
Kulkas Samsung dengan teknologi AI Hybrid Cooling. (Sumber: Samsung)
Techno20 Desember 2024, 15:17 WIB

Khawatir Aplikasinya Dilarang di AS, CEO TikTok Bertemu Donald Trump

TikTok meminta Mahkamah Agung AS untuk menunda larangan yang akan datang.
Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew memberikan kesaksian di depan anggota Kongres AS, Kamis (24/3/2023) waktu setempat. (Sumber: Youtube C-SPAN)
Startup20 Desember 2024, 14:56 WIB

Funding Societies Raup 25 Juta Dolar, Tingkatkan Modal bagi UMKM

Startup teknologi finansial ini akan memberi pinjaman dana bagi pelaku UMKM.
Funding Socities. (Sumber: istimewa)
Startup20 Desember 2024, 14:43 WIB

Grup Modalku Dapat Investasi dari Cool Japan Fund, Segini Nominalnya

Modalku adalah platform pendanaan digital bagi UMKM di Asia Tenggara.
Modalku.
Startup20 Desember 2024, 14:03 WIB

Impact Report 2024: Soroti Kepemimpinan Perempuan dan Pengurangan Emisi CO2

AC Ventures, bekerja sama dengan Deloitte, merilis Impact Report 2024 yang menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap dampak sosial dan lingkungan di Asia Tenggara.
AC Ventures.
Startup20 Desember 2024, 13:39 WIB

Qiscus Bertransformasi Jadi AI-Powered Omnichannel Customer Engagement Platform

Qiscus mengmumkan transformasi AI guna akselerasi pasar Asia Tenggara.
Qiscus.
Techno19 Desember 2024, 19:07 WIB

Google Whisk: Alat AI Baru untuk Bikin Gambar dari Gambar Lain

Google bereksperimen dengan generator gambar baru yang menggabungkan tiga gambar menjadi satu kreasi.
Hasil imej berbasis gambar yang dibuat oleh Google Whisk. (Sumber: Whisk)
Techno19 Desember 2024, 18:29 WIB

ASUS NUC 14 Pro: PC Mini Bertenaga Kecerdasan Buatan yang Desainnya Ringkas

ASUS mengumumkan NUC 14 Pro AI.
ASUS NUC 14 Pro. (Sumber: asus)