Survei Robert Walters: 35 Persen Diaspora Indonesia Ogah Pulang Kampung

Rahmat Jiwandono
Minggu 03 September 2023, 14:42 WIB
International Candidate Manager Robert Walters Indonesia, Belin Delannoy. (Sumber : Istimewa)

International Candidate Manager Robert Walters Indonesia, Belin Delannoy. (Sumber : Istimewa)

Techverse.asia - Perusahaan perekrutan profesional, Robert Walters, meluncurkan sebuah laporan yang mengulas kesiapan orang indonesia perantauan, atau yang dikenal sebagai diaspora Indonesia, untuk pulang ke Tanah Air.  Salah satu temuan utama menyebutkan tiga dari lima (60%) dari diaspora Indonesia menyatakan berencana untuk kembali ke Tanah Air dalam lima tahun ke depan.

Temuan ini menunjukkan adanya kenaikan dari data sebelumnya di tahun 2021, yang mencatat hanya 46% responden yang mempertimbangkan untuk kembali ke Indonesia. Lebih lanjut, ditemukan ada 56% diaspora Indonesia dari survei ini menyatakan bahwa situasi ekonomi memengaruhi keputusan mereka untuk menetap di luar negeri ataupun kembali ke Indonesia. 

“Banyaknya diaspora Indonesia yang membangun karir di luar negeri menunjukkan adanya pengakuan akan keunggulan kompetitif talenta lokal di pasar kerja internasional. Hal inilah yang coba kami tangkap untuk memberikan pemahaman kepada para penyedia lapangan kerja dan pemilik perusahaan untuk mempersiapkan diri dalam menyambut kembali talenta-talenta ini saat siap kembali ke Tanah Air,” ungkap Country Head Robert Walters Indonesia, Eric Mary. 

Baca Juga: Denis Villeneuve Tak Akan Garap 2 Sekuel Dune Lainnya, Mandek di Dune: Part Three

Menurut Mary, danya kenaikan minat diaspora Indonesia untuk kembali ke Tanah Air dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti keinginan untuk mengurus orang tua dan tinggal lebih dekat dengan kerabat/pasangan di Indonesia (68%), adanya hubungan emosi, sosial, dan kultural yang mendalam dengan Indonesia (36%), peluang pekerjaan yang menarik (29%), ingin memberikan sumbangsih pada negara (25%), dan keinginan untuk menghabiskan masa pensiun di Indonesia (20%).

“Keinginan ini pun diperkuat dengan adanya pengaruh faktor ekonomi yang dianggap memberikan sentimen positif, yaitu keyakinan pada pertumbuhan dan stabilitas ekonomi Indonesia (65%), meningkatnya permintaan akan kompetensi spesifik (skillset) di Indonesia (45%), peluang untuk berbisnis/berwirausaha (37%), dan munculnya industri baru yang cocok dengan keahlian (29%),” ucap dia. 

Sementara dilihat dari sudut pandang yang berlawanan, survei Robert Walters menemukan sebanyak 35% diaspora Indonesia menyatakan enggan untuk kembali ke Indonesia. Lima alasan utama yang menghalangi keinginan untuk pulang ini diantaranya; adanya perbedaan standar besaran kompensasi dan manfaat yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan asing dibandingkan dengan perusahaan di Indonesia (68%), dan kualitas hidup di Indonesia dari segi fasilitas publik, faktor keamanan, serta fasilitas masyarakat yang dinilai lebih rendah dibandingkan dengan yang ada di negara asing (45%).

Selain itu, situasi sosial di Indonesia juga dinilai kurang menguntungkan, dilihat dari segi tingkat keamanan publik, stabilitas politik, serta isu rasial (39%). Beberapa faktor lain seperti kurangnya peluang pekerjaan untuk beberapa keahlian, adanya perbedaan budaya dan sistem bekerja (36%), serta keluarga yang telah beradaptasi dengan kehidupan di negara asing (24%) turut memengaruhi para diaspora Indonesia enggan kembali pulang. 

“Sedangkan ditinjau dari faktor ekonomi, keengganan ini diperkuat dengan beberapa alasan pendukung lainnya seperti anggapan di mana kompetensi ahli lebih dihargai di luar negeri (66%), pemasukan di negara asing yang lebih berimbang dengan biaya hidup yang dikeluarkan (56%), ekonomi luar negeri yang lebih stabil (49%), serta inisiatif dan insentif pemerintah luar negeri yang lebih baik  (35%),” jelasnya. 

Baca Juga: Sempat Dilarang 1,5 Tahun Beroperasi di India, Garena Kembali Luncurkan Game Free Fire

Terkait keinginan dan peluang untuk kembali dan berkarir di kampung halaman, diaspora Indonesia mempertimbangkan beberapa aspek. Mulai dari gaji dan keseluruhan paket kompensasi yang ditawarkan, budaya perusahaan dan gaya kepemimpinan, pembagian tugas serta tanggung jawab, jenjang karir dalam perusahaan, serta ukuran dan karakter perusahaan/industri. 

Sejumlah diaspora Indonesia membuka kesempatan untuk kembali ke kampung halaman dan melanjutkan  karir di Tanah Air dengan beberapa faktor pertimbangan. Hal inilah yang mendasari Robert Walters Indonesia menginisiasi program “Pulang Kampung” sejak delapan tahun lalu.

“Inisiatif ini mengakomodasi para pekerja profesional Indonesia di luar negeri untuk mendapatkan peluang karir yang sesuai saat kembali ke kampung halaman,” International Candidate Manager Robert Walters Indonesia, Belin Delannoy menambahkan.

Dapat diakses di laman resmi Robert Walters Indonesia, survei  ini melibatkan 810 diaspora yang menetap di luar negeri. Seluruh responden yang terlibat mewakili empat kewarganegaraan di kawasan Asia Tenggara, yaitu Filipina, Singapura, Vietnam, dan Indonesia dengan lebih dari 200 diaspora Indonesia diantaranya. 

Mayoritas responden yang terlibat merupakan profesional dengan pengalaman kerja lebih dari 10 tahun di bidang technology & transformation, accounting & finance, sales & marketing, supply chain, procurement & logistics, dan engineering & manufacturing. Beberapa diantaranya mewakili sejumlah sektor industri seperti information & communication technology, banking & financial services, manufacturing, consumer & retail, dan construction.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Hobby22 Februari 2025, 16:51 WIB

Mau Beli Akun atau Joki Gim? BangJohn Bisa Jadi Opsi

Platform ini Tawarkan Solusi Transaksi yang Aman dan Nyaman bagi Gamers.
BangJohn memungkinkan konsumen untuk jual, beli, dan joki gim. (Sumber: istimewa)
Techno21 Februari 2025, 23:29 WIB

Instagram Tambahkan Sejumlah Fitur DM Baru dalam Pembaruannya

Pembaruan DM meliputi berbagi musik, penjadwalan pesan, penerjemahan, dan banyak lagi.
Sejumlah pembaruan di pesan langsung (DM) Instagram. (Sumber: Meta)
Culture21 Februari 2025, 18:19 WIB

Sarkem Fest 2025 Digelar 2 Hari, Ini Daftar Acaranya

Sarkem Fest menampilkan tradisi ruwahan apeman.
Sarkem Fest 2025.
Techno21 Februari 2025, 18:08 WIB

Wacom Intuos Pro Dirombak Total, Tersedia dalam 3 Ukuran

Jajaran Intuos Pro 2025 telah dirampingkan dan dilengkapi kontrol dial mekanis baru yang dapat disesuaikan..
Wacom Intuos Pro. (Sumber: Wacom)
Lifestyle21 Februari 2025, 17:51 WIB

NJZ Menjadi Bintang dalam Kampanye Denim Musim Semi 2025 Calvin Klein

Pengumuman ini merupakan yang pertama setelah perubahan nama mereka menjadi NJZ.
Member NJZ jadi model untuk koleksi pakaian musim semi 2025 dari Calvin Klein. (Sumber: Calvin Klein)
Techno21 Februari 2025, 17:08 WIB

Apple Tak Lagi Produksi iPhone 14 dan Setop Pakai Port Lightning

Apple telah beralih ke USB-C yang dimulai dari iPhone 15.
iPhone 14 (Sumber: Apple.com)
Automotive21 Februari 2025, 16:15 WIB

IIMS 2025: KIA Pajang New Sonet dan New Seltos, Begini Spek dan Harganya

Kedua SUV ini siap menemani perjalanan perkotaan hingga petualangan luar kota.
KIA New Sonet dipajang di IIMS 2025. (Sumber: KIA)
Techno21 Februari 2025, 15:23 WIB

Oppo Find N5 Rilis Global, Ponsel Lipat Tertipis di Dunia Saat Ditutup

Ini adalah perangkat lipat yang sangat tipis dengan baterai jumbo.
Oppo Find N5 dalam warna Cosmic Black dan Misty White. (Sumber: Oppo)
Automotive20 Februari 2025, 19:40 WIB

VinFast VF 3 Diniagakan di Indonesia, Ada Promo untuk Pembelian di IIMS 2025

Mobil ini bisa menjadi kompetitor untuk Wuling Air ev.
VinFast VF 3. (Sumber: vinfast)
Techno20 Februari 2025, 19:05 WIB

Huawei Rilis 3 Perangkat Baru, Ada Tablet hingga Gelang Kebugaran

Ketiga gadget ini dihadirkan bersamaan dengan ponsel lipat tiga pertama di dunia milik perusahaan.
Huawei memberi pembaruan untuk tablet pintar MatePad Pro 13.2 inci. (Sumber: Huawei)