PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) menaungi aktivitas gabungan toko kelontong Sampoerna Retail Community (SRC). Lewat SRC, mereka mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, khususnya pelaku usaha toko kelontong.
SRCIS melakukan riset bersama tim Kompas Gramedia Media untuk mengetahui dampak dari SRC, baik dari sisi finansial maupun dampak untuk sekitar.
Lewat riset yang dilakukan sepanjang 2022 itu, diketahui bahwa omzet toko SRC secara keseluruhan diperkirakan mencapai Rp236 triliun. Angka ini setara dengan 11,36% dari total PDB retail nasional 2022 sebesar Rp2.077,43 triliun.
Menukil publikasi riset tersebut di laman resmi SRC, pemilik toko kelontong telah merasakan sejumlah manfaat bergabung dengan SRC. Dari grafis riset, nampak rerata omzet toko naik hingga 42% atau sekitar Rp85.000.000/bulan, setelah bergabung dengan SRC. Sebanyak 77% toko kelontong juga memiliki usaha tambahan, sejak bergabung dengan SRC.
SRC bermula dari 57 toko kelontong di Kota Medan, kini SRC Indonesia memperluas kemitraannya bersama lebih dari 243.000 toko kelontong SRC dan 6.300 toko grosir sebagai Mitra SRC di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Sempatkan Rutin Lakukan Scrub Bibir, Rasakan Kulit Bibir Yang Kenyal Dan Lembab
"Selama 15 tahun perjalanannya, SRC Indonesia berhasil membangun ekosistem usaha toko kelontong, secara offline maupun online, didukung oleh Ekosistem Digital AYO by SRC. Sebanyak 90 persen Toko SRC kini telah mengadopsi digitalisasi melalui ekosistem digital AYO by SRC, dengan berbagai fitur yang terus dikembangkan," ungkap laman itu, dilansir Jumat (29/9/2023).
Toko kelontong SRC diketahui memiliki Pojok Lokal, rak khusus untuk menjual produk UMKM sekitar toko SRC. Pojok Lokal terbukti ikut memberikan keuntungan bagi UMKM Lokal.
"Omzet produk yang dijual di Pojok Lokal mencapai Rp5,65 triliun, atau lebih tinggi 40 persen dibandingkan di toko non SRC," ungkap riset tersebut.
Selain itu, SRC juga telah membentuk lapangan kerja. Sebanyak 51% Toko SRC berhasil membuka lapangan pekerjaan baru melalui penambahan karyawan.
Baca Juga: Ini Daftar Negara Yang Melarang Kita Pakai Sunscreen Ke Pantai
Direktur PT HM Sampoerna Tbk., Ivan Cahyadi, mengatakan SRC merupakan bagian dari program Sampoerna untuk memberdayakan UMKM Indonesia, khususnya toko kelontong. Hal itu bertujuan meningkatkan daya saing dan agar UMKM naik kelas.
Hingga Kuartal III 2023, jumlah toko SRC di seluruh Indonesia telah mencapai lebih dari 243.000 toko yang tergabung dalam 8.200 paguyuban, serta aktif berkolaborasi dengan 6.300 Mitra SRC yang merupakan toko grosir.
"Inovasi dan kolaborasi serta kerja sama strategis menjadi hal penting untuk memajukan ekonomi kerakyatan. Untuk itu, SRC terus mendorong transformasi dan digitalisasi UMKM secara berkelanjutan," ujar Ivan, dikutip dari laman SWA.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, mengapresiasi langkah SRC yang dinilainya sejalan dengan upaya pemerintah dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Baca Juga: Sony Kolaborasi dengan Olivia Rodrigo, Luncurkan LinkBuds S Edisi Terbatas
Baca Juga: Efek Buruk Sering Malas Eksfoliasi Wajah
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam mengembangkan UMKM.
Menurutnya, UMKM merupakan pilar penting bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta adalah kunci untuk optimalisasi.
Data Kementerian Koperasi menyebut, sebanyak 65,5 juta UMKM berkontribusi terhadap 99% unit usaha di Indonesia. Selain itu, UMKM memberikan kontribusi PDB sebesar 61% atau Rp9.580 triliun, serta menciptakan lapangan kerja bagi 97% dari total tenaga kerja nasional.
"Toko kelontong tradisional adalah bisnis UMKM yang menjanjikan dan terus dapat dikembangkan menjadi toko yang lebih modern, terdigitalisasi, dan berdampak luas," tuturnya.