Penyebab Banyak Anak Muda yang Menyakiti Dirinya Sendiri

Rahmat Jiwandono
Jumat 06 Oktober 2023, 18:11 WIB
Cara untuk mengatasi agar tak melukai diri sendiri. (Sumber : Dok. UGM)

Cara untuk mengatasi agar tak melukai diri sendiri. (Sumber : Dok. UGM)

Techverse.asia - Fenomena “barcode”, atau upaya untuk menyakiti diri sendiri karena tekanan psikologis, mulai banyak dibicarakan para ahli. Rasa takut, kecemasan, hingga kesedihan berpotensi membuat seseorang ingin menyalurkan rasa sakit pada upaya tersebut.

Perilaku ini tentu sangat mengkhawatirkan, mengingat jumlah anak muda hingga dewasa yang berada dalam kondisi mental yang buruk dan tidak segera ditangani. Center for Public Mental Health (CPMH) Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) membuka ruang diskusi dalam serial “KULON: Nge-Barcode: Solutif atau Maladaptif” pada akhir September kemarin.

"Nge-Barcode ini berada dalam kategori NSSI (Non Suicidal Self Injury), tapi ini juga bisa migrasi secara perlahan ke SSI (Suicidal Self Injury). Ini merupakan satu hal yang perlu diwaspadai, karena menjadi salah satu gejala mental illness," ujar peneliti CPMH UGM, Nurul Kusuma Hidayati.

Menurut dia, ke depannya tindakan seperti ini sangat berbahaya. NSSI meskipun tidak boleh mengatakan akan cenderung ke suicide, fakta di lapangan itu berbeda. Pasalnya perilaku NSSI, meskipun dikatakan sebagai solusi dari masalah yang dihadapi, justru bersifat manipulatif.

"Di satu sisi lainnya, NSSI dapat menjadikan seseorang terbiasa akan pola pikir instan dalam menyelesaikan konflik,” jelasnya. 

Baca Juga: Gegara Hal Ini, Sebuah Biro Iklan Gugat Media Sosial X Milik Elon Musk

Dikatakannya, terdapat lima tahap dampak yang terjadi setelah melakukan self-injury, dan kelimanya membentuk sebuah pola siklus berulang. Ketika seseorang menghadapi konflik dan tekanan, lalu memilih perilaku NSSI sebagai solusi, timbul pikiran negatif setelah melakukannya.

"Rasa malu, kecemasan, tingkat kemarahan, merupakan contoh emosi negatif yang banyak berkembang pada pelaku self-injury. Setiap tahap menunjukkan peningkatan emosi ini, hingga menjadi sebuah pola pikir. Pada akhirnya, seseorang akan merasa tidak dapat keluar dari masalah," katanya.   

Data mengungkapkan, sebanyak 36,9 persen masyarakat Indonesia pernah melakukan upaya menyakiti diri sendiri dengan sengaja. Jumlah ini banyak didominasi oleh kelompok usia muda, yakni 18-24 tahun, dengan persentase sebesar 45 persen. Sayangnya, mayoritas dari angka tersebut tidak memiliki kesempatan untuk mendapat penanganan dengan baik, hingga menjadikan perilaku nge-barcode sebagai perilaku maladaptif.

"Ada penelitian menemukan, semakin banyak waktu yang digunakan untuk berada di media sosial, itu akan semakin mendorong perilaku melukai diri sendiri pada remaja yang rentan. Jadi, kalau remajanya memang sudah memiliki ketidakstabilan emosi, kesulitan mengelola emosi, dan kesulitan mengelola stres, ketika dia banyak berinteraksi dengan media sosial, dia memiliki potensi yang paling besar untuk melakukan ini," tutur Wirdatul Anisa, M.Psi. yang juga Peneliti CPMH UGM.

Baca Juga: Peduli Kesehatan Mental Sivitas Kampus, UGM Rilis Platform ChatBot Lintang

Tak hanya itu, sambungnya, ketika seseorang memiliki kecenderungan self-injury dan melihat banyak yang juga melakukannya, muncul pemikiran bahwa perilaku tersebut adalah hal yang normal. Bahkan dalam beberapa kasus, individu banyak meniru satu sama lain, dan mengembangkan metode self-injury dari paparan media sosial.

"Kami melihat ya, data-data di instagram itu. Banyak sekali ternyata unggahan yang melibatkan tagar berbau NSSI, self-harm, yang itu kemudian menjadi tren. Dalam beberapa aplikasi lain, seperti novel online, banyak juga cerita-cerita yang seolah mempromosikan perilaku tersebut. Apalagi di Twitter, di mana banyak orang memberikan komentar, dan tanpa sadar telah mempromosikannya," ujarnya. 

Wirda menjelaskan bahwa perilaku self-injury membutuhkan penanganan cepat dan tepat, sebelum mengarah pada perilaku SSI. Selain segera mengunjungi psikolog untuk melakukan konseling, bantuan tersebut bisa didapatkan melalui olah pikir diri sendiri, maupun dengan bantuan orang lain.

Seseorang perlu mengenal dan memahami diri sendiri, serta mengalihkan diri dari keinginan untuk melukai diri sendiri untuk dapat mengelola emosinya. Bentuk aktivitas yang bisa dilakukan, dapat berupa journaling, merenungkan, melakukan hal-hal yang menyenangkan, atau menghubungi kerabat dan teman.

"Dan yang terpenting adalah, keinginan kuat seseorang untuk bisa keluar dari siklus self-injury tersebut," katanya. 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Automotive04 Maret 2025, 17:09 WIB

Xiaomi SU7 Ultra Resmi Dijual, Harga Mulai dari Rp1,1 Miliar

Xiaomi SU7 Ultra dikembangkan dengan tujuan untuk mendefinisikan ulang standar kendaraan mewah berperforma tinggi.
Xiaomi SU7 Ultra. (Sumber: Xiaomi)
Techno04 Maret 2025, 16:08 WIB

Xiaomi Hadirkan Watch S4 dan Smart Band 9 Pro, Begini Spek dan Harganya

Smartwatch dan smartband ini diumumkan di MWC 2025, Barcelona, Spanyol.
Xiaomi Watch S4. (Sumber: Xiaomi)
Lifestyle04 Maret 2025, 15:46 WIB

BLACKPINK Tambah 5 Tanggal Lagi untuk Tur Dunia 2025

Yuk cek di mana saja tambahan hari konser mereka.
BLACKPINK.
Techno04 Maret 2025, 15:16 WIB

Realme Ungkap Terobosan Fotografi dan Inovasi AI di MWC 2025

Selain itu, perusahaan juga Ungkap Strategi Tiga Tahun yang Ambisius.
Realme berpartisipasi di event MWC 2025. (Sumber: istimewa)
Techno04 Maret 2025, 14:18 WIB

MWC 2025: Lenovo Umumkan Yoga Pro 9i dan Yoga Pro 7i Aura Edition

Memperluas Batasan Kreativitas, Produktivitas, dan Inovasi Berbasis AI.
The Lenovo Yoga Pro 9i Aura Edition. (Sumber: Lenovo)
Techno03 Maret 2025, 20:52 WIB

Harga dan Spek Lengkap Xiaomi 15, Sistem Operasinya Sudah HyperOS 2

Keunggulan andalan menyeluruh dalam bentuk yang ringkas.
Xiaomi 15.
Techno03 Maret 2025, 20:19 WIB

OpenAI Umumkan GPT-4.5: Model Bahasa AI Terbesarnya Sejauh Ini

Model terbaru dan terbesar OpenAI dirilis sebagai pratinjau penelitian.
OpenAI mengumumkan GPT-4.5. (Sumber: OpenAI)
Techno03 Maret 2025, 19:53 WIB

Xiaomi 15 Ultra Dilansir Global, Kameranya Pakai Leica

Yuk lihat bagaimana spesifikasi lengkap dan harganya.
Xiaomi 15 Ultra. (Sumber: Xiaomi)
Techno03 Maret 2025, 18:09 WIB

TikTok Perbarui Platform Desktopnya, Tantang Twitch dan Youtube?

Perubahan pada versi browser desktop sekarang tersedia secara global.
Tampilan TikTok di desktop kini memungkinkan dilihat secara lanskap. (Sumber: TikTok)
Techno03 Maret 2025, 16:50 WIB

Samsung Hadirkan 3 Ponsel Sekaligus, Punya Fitur Awesome Intelligent

Samsung Kenalkan Galaxy A56 5G, Galaxy A36 5G, Galaxy A26 5G.
Samsung Galaxy A56 dan A36. (Sumber: Samsung)