Siapa yang sampai sekarang masih suka berebut kulit ayam, bila sedang dalam momen makan bersama? Kulit ayam seperti punya pemikat bagi banyak orang, tentu saja pengecualian untuk orang-orang yang sedang dalam diet ketat dan belum memasuki masa cheat day.
Apapun olahan ayamnya, mulai dari opor, rendang, diasap, dipanggang hingga sesederhana dibuat sup, kita kerap mengincar ayam yang masih punya banyak kulit. Ternyata, penjelasan di bawah ini mungkin bisa membuat kita paham, penyebab kenapa sampai kulit ayam menjadi primadona dan rebutan
Baik Untuk Jantung
Peneliti dari Harvard School of Public Health maupun The United States Department of Agriculture (USDA) sama-sama senada dalam mempublikasikan riset, bahwa kulit ayam punya lemak tak jenuh.
Harvard School of Public Health mengatakan bahwa lemak tak jenuh itu jumlahnya lebih banyak ketimbang lemak jahat (lemak jenuh). Sedangkan USDA mengungkap, 1 ons kulit ayam panggang memiliki 128 kalori dan 11 gram lemak. Nah, lemak ini terdiri dari sekitar 3 gram lemak jenuh dan 8 gram lemak tak jenuh. Wah, kulit ayam ternyata mirip dengan alpukat ya?
Mengandung Beragam Zat Baik
100 gram kulit ayam mentah mengandung 44,9 gram air, zat besi, riboflavin bahkan 6 mg kalsium. Berikutnya, kulit ayam juga mengandung 440 kkal kalori, 9,58 g protein, lemak totalnya sebanyak 44,2 g, karbohidrat 0,79 g. Kulit ayam juga mengandung sejumlah kecil vitamin A. Seperti kita semua ketahui, vitamin yang berperan penting untuk kesehatan mata, pertumbuhan sel, dan sistem imun adalah vitamin A.
Baca Juga: Bisnis HappyFresh Terselamatkan, Restrukturisasi dan Kembalinya Para Petinggi
Mengontrol Konsumsi Garam
Kulit ayam sudah memiliki rasa gurih yang asli. Bila kulit ayam diolah bersama bumbu, maka rasa kulit ayam semakin lezat. Dengan demikian, kita tidak perlu lagi menambahkan garam terlalu banyak saat memakan kulit ayam. Konsumsi garam berlebih hanya akan membuat kita terkena penyakit, mulai dari tekanan darah tinggi, obesitas, gangguan ginjal dan lainnya.
Makan Sedikit Tidak Otomatis Badan Gemuk
Makan satu porsi ayam dengan kulit, hanya menambah lemak di tubuh kita sebanyak kira-kira 2,5 g lemak jenuh dan 50 kalori. Ini tidak akan memberikan dampak yang signifikan terhadap perubahan berat badan.
Makan Banyak Kulit Ayam, Baru Akan Menunjukkan Efek Buruk
Mengonsumsi kulit ayam bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah dan menambah timbunan lemak, itu benar. Penambahan berat badan juga tak dapat dihindari, bila kita menjadikan kulit ayam sebagai kudapan dengan jumlah terlalu banyak.
Tak ada gunanya menumpuk lemak dalam tubuh, apalagi kita adalah orang yang minim aktivitas atau olahraga. Siap-siap menghadapi risiko terjangkit tekanan darah tinggi, stroke, penyakit jantung koroner.
Cara Aman Konsumsi Kulit Ayam
Mengolah daging ayam sekaligus dengan kulitnya punya manfaat baik. Bila mengolah dengan cara menggoreng, maka daging tidak langsung menyerap minyak dalam jumlah terlalu banyak. Bila memanggang ayam masih bersama kulitnya, maka daging tidak akan kering. Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengolah ayam goreng.
- Pastikan kulit ayam tidak digoreng menggunakan tepung renyah, karena tepung memiliki sifat menambah kalori dan karbohidrat pada kulit ayam. Mengolah kulit ayam dengan cara ini, disarankan hanya dilakukan sesekali
- Menggoreng kulit ayam sampai krispi akan menghilangkan zat baik di dalamnya. Jadi, mengolah dengan teknik demikian bukan dilarang, hanya saja jangan jadi kebiasaan
- Mengolah kulit ayam bersama daging ke dalam semangkuk sup, disarankan menambahkan sayuran lain. Agar gizi dan zat baik yang didapatkan oleh tubuh lebih berimbang dan bervariasi
- Kurangi takaran garam saat mengolah daging bersama kulitnya. Ingat selalu kalau kulit ayam sudah gurih dari sejak diciptakan
Nah, sudah tahu kan? kenapa kulit ayam sering jadi rebutan