Tahun 2023 tinggal dua bulan berjalan, apa kabar resolusi yang sudah kamu susun di awal tahun kemarin? Ada berapa yang sudah tercapai atau jangan-jangan semuanya terabaikan?
Jika menyusun resolusi setiap pergantian tahun adalah kebiasaanmu, maka kamu tentu sudah hafal betul bagaimana kamu menjalani dan berusaha meraihnya tahun ke tahun.
Laman Science Alert, merangkum hasil riset Psikolog Inggris Richard Wiseman dari Universitas Bristol, yang dilakukan pada 2007 kepada 3.000 respondennya.
Studi Wiseman mendapati, 88% dari orang-orang yang memiliki resolusi tahun baru gagal mewujudkannya. Padahal awalnya, 52% dari responden yakin mereka akan berhasil mewujudkannya.
"Hanya ada 12 persen dari responden yang berhasil mencapai apa yang telah mereka rencanakan," ungkap penelitian itu, dikutip Minggu (12/11/2023)
Inilah alasan kamu harus mendengarkan apa yang dikemukakan oleh Psikolog dari Universitas Gadjah Mada, Edilburga Wulan Saptandari. Ia menegaskan kepada kita, agar sebelum menyusun resolusi baru, alangkah baiknya melakukan evaluasi atas apa yang telah dilalui selama setahun ke belakang.
Ia mencontohkan, salah satu resolusi yang ditetapkan tahun sebelumnya adalah menjalani hidup yang lebih sehat dengan rutin berolahraga. Namun, pada praktiknya baru memasuki Februari sudah tidak melanjutkan olahraga.
Menurut dia, penyebab itu terjadi perlu dievaluasi, misalnya apakah karena kesulitan membagi waktu? Kehilangan motivasi? Tidak ada teman berolahraga? Atau ada penyebab lain.
"Hal ini harus dilihat supaya untuk menyusun resolusi tahun depan tidak mengulangi kesalahan yang sama," kata dia, dikutip dari keterangan tertulisnya.
Baca Juga: Peneliti NASA Temukan Gugus Galaksi Berbentuk Seperti Pohon Natal
Sekarang kamu sudah tahu kan? kalau menyusun resolusi tidak bisa terus-menerus sembarangan. Bahkan, sedikitnya ada lima poin yang harus kamu hindari dalam menyusun resolusi, agar ke depannya tidak ada lagi resolusi yang gagal.
Kurang pemetaan
Seringkali kita tidak memetakan atau memikirkan apa yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan atau membuat resolusi.
Kita hanya mengandalkan kegembiraan, euforia pergantian tahun sebagai hal yang mendorong untuk mencapai tujuan atau ambisi [sementara] tertentu.
"Kemudian dengungan itu hilang. Atau mungkin, Anda tidak memberi diri Anda cukup waktu untuk mencapai tujuan Anda," demikian kajian para akademisi, dilansir dari WebMD.
Terlalu fokus resolusi tertentu
Psikolog Klinis dan Profesor di Universitas Yeshiva, New York City, Sabrina Romanoff, mengatakan, kita sering gagal dalam mencapai dan mempertahankan resolusi yang kita buat, karena fokus pada hasil tertentu.
"Misalnya berat badan yang tepat," kata Romanoff.
Maksudnya, kita lupa bahwa masih ada resolusi lain yang harus 'dikejar' maksimal juga. Bisa jadi itu adalah resolusi yang justru sangat memengaruhi pertumbuhan kita sebagai individu.
Baca Juga: Gerai Fore di Singapura, Dibangun Pakai 430 Kg Gelas Plastik Bekas Daur Ulang
Baca Juga: Penerbangan Perdana Batik Air Rute Denpasar-Adelaide, Take Off!
Tidak sabar dan mudah putus asa
Spesialis trauma dan penulis The Science of Stuck, Britt Frank, mengungkap salah satu yang harus dihindari saat menyusun resolusi adalah menempatkan fokus pada hasil tertentu. Ini membuat kita nanti akan sulit untuk bertahan dalam upaya meraihnya, jika hasilnya tidak langsung. Ada banyak orang menjadi putus asa dan akhirnya mengalah sebelum mencapai sasaran.
Tidak jujur
Penyebab lain yang menghancurkan resolusi? Tidak jujur!
Frank mengkritik orang-orang yang sering menetapkan tujuan tinggi untuk masa depan, tanpa menilai dengan jujur mengapa kita kesulitan meraihnya di masa lalu.
"Tanpa memeriksa di mana kita menolak perubahan. Siklus tekad, kambuh, ulangi terus berlanjut dari tahun ke tahun," kata dia.
Baca Juga: Perluas Cakupan di Indonesia, Gosu Gamers Jalin Kemitraan dengan Grid
Tidak Spesifik
Tidak Spesifik artinya resolusi yang dibuat tidak benar-benar jelas dan detail. Misalnya, resolusi tahun depan adalah menjalankan gaya hidup sehat. Resolusi tersebut perlu dibuat secara spesifik seperti jogging dua kali dalam sepekan, menambah jumlah air putih yang harus diminum setiap harinya. Tidak spesifik dalam membuat resolusi membuat kita rentan melanggar pantangan yang menggagalkanya.