Cahaya matahari saat kita berada di pantai atau lautan, memberikan kehangatan yang bisa membangun mood positif dan keceriaan. Apalagi bila kita mengisi waktu di laut dengan menyelam, snorkeling, berselancar atau olahraga lainnya. Selain itu, kita membutuhkan cahaya matahari untuk mengaktifkan vitamin D sehingga tulang dan tubuh lebih sehat.
Baca Juga: Kamu Bekerja 365 Hari Tanpa Satu Haripun Berlibur? Katakan Selamat Datang Pada Burnout
Tetapi cahaya matahari juga memancarkan radiasi ultraviolet, UVA dan UVB, yang berefek buruk pada kulit. Sehingga kita membutuhkan sunscreen, sebagai salah satu tameng lapisan kulit terluar, agar tidak terbakar atau rusak.
Hanya saja sejumlah penelitian yang dilakukan para ahli memunculkan fakta, tidak sedikit sunscreen pabrikan mengandung bahan berbahaya yang bisa merusak lautan, biota dan ekosistem di sana. Mengetahui itu, apa alternatif yang bisa kita ambil untuk bisa bermain di pantai dan laut, namun aman dari efek buruk cahaya matahari? Berikut beberapa di antaranya
Gunakan Sunscreen Ramah Karang
Hindari sunscreen dengan kemasan aerosol atau yang pengaplikasiannya dengan cara disemprot. Karena, ketika kita menggunakan sunscreen aerosol, tak semua sunscreen menempel pada kulit. Ada partikel sunscreen yang jatuh ke pasir pantai. Saat air pasang, butirannya tersapu air laut dan ujung-ujungnya bercampur pula dengan air laut.
Untungnya, tidak semua sunscreen diproduksi dengan mengandung bahan-bahan berbahaya untuk kulit maupun karang. Bahan sunscreen yang berbahaya untuk karang, antara lain Oxybenzone, Benzophenone-1, Benzophenone-8, OD-PABA, 4-Methylbenzylidene camphor, 3-Benzylidene camphor, Octinoxate, Octocrylene, Butylparaben. Hindari sunscreen dengan komposisi bahan-bahan ini.
Nah, agar aman bagi terumbu karang, pilih sunscreen yang komposisinya berukuran lebih besar dari 100 nanometer. Abaikan sunscreen yang menyebut produk mereka berteknologi nanoparticle. Ukuran partikel sunscreen cukup besar, mengurangi kemungkinan diserap oleh kehidupan laut.
Cari produk dengan Sertifikasi Protect Land + Sea. Ini tentunya lebih mudah, ketimbang harus teliti melihat satu per satu daftar komposisi bahan di kemasan tiap sunscreen bukan.
Aturan lainnya, seaman apapun bahan sunscreen yang kamu gunakan, aplikasikanlah secukupnya. Agar tidak terlalu banyak sisa sunscreen yang terbilas di air laut, saat kamu berenang atau bergulingan di atas pasir pantai.
Gunakan Pakaian 'Anti UV'
Girls That Scuba menuliskan, menggunakan pakaian dengan bahan tertentu bisa mencegah masuknya UVA dan UVB menembus kulit. Biasanya terbuat dari nilon, spandeks, atau poliester. Bahan-bahan ini tidak akan meregang atau menurun ketika digunakan di air asin. Bahannya cepat kering dan bisa digunakan untuk berbagai olahraga. Beberapa orang menyebutnya dengan rashies, sun shirt, swim shirts, skin suit dan banyak lagi.
Pakaian-pakaian ini dibuat dengan berbagai model, bukan hanya kaus lengan panjang, tetapi ada juga kemeja lengan pendek, kemeja lengan panjang dan setelan tubuh penuh. Pakaian ini kurang trendi untuk yang suka mengenakan pakaian mengekspos bagian tubuh tertentu, bila bersantai di pantai. Tapi, semakin banyak area tubuh yang tertutupi, semakin banyak perlindungan yang akan kita dapatkan.
Sebisa mungkin tidak mengenakan pakaian katun atau jala. Karena tenunan kainnya tidak rapat, cahaya UVA UVB bisa mudah menembus kulit.
Pakai Topi dan Kacamata
Sinar UV bukan hanya buruk untuk kulit, radiasi UV juga merusak mata, kelopak mata, kulit sensitif di area tulang pipi dan rambut. Untuk itu, gunakan topi dan kacamata. Pilih kacamata hitam atau berwarna gelap, berlensa besar, yang potensi menutup area mata dan sekitarnya lebih luas. Beli kacamata dengan lensa yang punya kemampuan memproteksi mata kita dari radiasi UV.
Malas Pakai Baju Tertutup? Payung Solusinya
Payung bukan hanya dibutuhkan untuk melindungi diri kita dari hujan, tetapi juga cahaya matahari. Memakai payung membantu menghalangi sinar UV langsung menembus kulit.
Kira-kira kali ini, alternatif mana yang mau kamu ambil, untuk menemani liburan serumu ke pantai?