Dalam beberapa tahun terakhir, kopi modern dan kopi spesial yang disajikan oleh jaringan kopi global dan lokal telah berkembang di wilayah Asia Tenggara.
Pada 2023, pasar kafe modern di Asia Tenggara diperkirakan bernilai US$3,4 miliar. Indonesia dan Thailand merupakan pasar terbesar, dengan omzet masing-masing sebesar US$947 juta dan US$807 juta.
Mengutip Momentum Works pada Jumat (17/11/2023), setelah Indonesia dan Thailand, ada negara Vietnam yang diperkirakan memiliki nilai pasar kafe modern sebesar US$572 juta. Kemudian, Filipina dengan nilai pasar sebesar US$445 juta.
Malaysia berada di urutan berikutnya, dengan nilai pasar kopi modern sebesar US$364. Singapura memiliki nilai pasar kopi modern sebesar US$284 juta.
Baca Juga: Tak Mau Bergantung dengan GPU, Microsoft Mulai Merancang Chip Khusus AI
Dalam analisis mereka, meningkatnya daya beli kopi di Asia Tenggara telah mendorong permintaan akan kopi yang bernilai lebih tinggi dan berkualitas lebih baik, sehingga memicu pertumbuhan jaringan kopi modern milik lokal dan asing.
Meski pada dasarnya banyak kafe memiliki kemiripan satu sama lain (dalam hal konsep, menu, suasana kafe) ketimbang yang tidak mirip sama sekali, industri coffee shop modern di Asia Tenggara terus ramai dan sangat kompetitif.
Menurut Momentum Works, hal itu dikarenakan industri ini terbagi dari dua target konsumen berbeda: mass dan premium.
Baca Juga: Pawprints Raih Pendanaan Rp27 Miliar, Tahun Depan Launching Produk Makanan Anjing Insect-Based
Konsumen mass membeli kopi dari pemain mass (berdasarkan harga dan brand positioning) dan harganya lebih murah. Penjual kopi formal dan informal mudah ditemukan di berbagai titik dengan lalu-lintas tinggi dilewati orang. Dari sisi penawaran produk, mereka lebih condong ke arah kopi instan dan tradisional dengan memfokuskan diri pada keunggulan harga.
Sementara itu, konsumen premium memilih untuk beli di coffee shop premium yang harganya lebih mahal, bisa sampai empat kali lipat dari merek mass.
"Akan tetapi, penawaran produk ini menggunakan biji kopi berkualitas tinggi dan teknik penyiapannya lebih canggih. Biasanya, pemain premium ini cenderung berada di lokasi yang lebih premium, mengutamakan pengalaman pelanggan dan suasana toko," demikian kajian Momentum Works.
Selain itu, pemain kopi dan kafe modern masih akan ramai karena permintaan yang terus ada. Mengingat, minum kopi sudah jadi bagian dari kebutuhan, selain minum teh di beberapa negara tertentu.
Baca Juga: Dorong Transformasi Digital di Sektor Properti, Sinar Mas Land Implementasi Teknologi AI
Inilah alasan pasar kafe modern semakin menarik bagi investor, pengusaha dan konglomerat dengan jaringan ritel yang besar, sehingga mereka berupaya masuk atau memperluas kehadiran mereka di wilayah ini.
Baca Juga: Punya Gerd Atau Maag, Tapi Gemas Ingin Minum Kopi? Simak Tips Aman Menyesap Kopi Berikut Ini
Kesuksesan awal Luckin Coffee pada 2018–2019 disusul Kopi Kenangan dan Fore Coffee, turut mendorong lonjakan jaringan kopi berbasis teknologi yang didukung oleh ventura di Asia Tenggara.
Di Singapura saja, dengan pasar terkecil dari enam negara lainnya, ada lebih dari 30 jaringan coffee shop yang beroperasi, salah satunya Fore Coffee.