Curhat Guru BK Waktu Habis Nonton Film Budi Pekerti: "Guru Harus Menguatkan Positioning"

Uli Febriarni
Rabu 22 November 2023, 14:57 WIB
Poster film Budi Pekerti arahan sutradara Wregas Bhanuteja. (Sumber: Istimewa)

Poster film Budi Pekerti arahan sutradara Wregas Bhanuteja. (Sumber: Istimewa)

Pengurus Besar Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) nonton bareng film Budi Pekerti, di CGV FX Sudirman Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Nobar itu diikuti dengan diskusi bersama pendidikan BK ke depannya.

Wregas Bhanuteja dan Dwi Sasono, sang sutradara dan salah satu pemeran dalam film Budi Pekerti, memberikan pengarahan bagi para guru yang hadir nobar.

Mereka mengungkap, salah satu alasan diproduksinya film Budi Pekerti adalah adanya keprihatinan terhadap maraknya hoaks. Selain itu, begitu mudahnya orang memberikan justifikasi kepada orang lain, padahal hanya dengan melihat potongan video yang hitungannya detik.

Baca Juga: Buat Para Gamer, 5 Tips dari Kaspersky Mencegah Serangan Siber Waktu Ngegame

Ketua Umum PB ABKIN, Prof. Farozin, yang ikut nonton bareng menilai film Budi Pekerti syarat makna. Film tersebut, mengisahkan sosok guru BK yang idealis dan berpegang teguh pada nilai-nilai kebenaran, berani menyuarakan, dan memperjuangkan kebenaran, meskipun tidak mudah dan mengeluarkan energi luar biasa.

"Film ini dibuat dengan hati dan berdasarkan fenomena yang sekarang ini marak terjadi," kata dia, dalam keterangannya, Rabu (22/11/2023).

"Film ini mewakili ribuan perasaan guru di Indonesia, termasuk guru BK yang ternyata tidak mudah memperjuangkan idealisme dan kebenaran. Apalagi jika dikaitkan dengan perlindungan profesi," tuturnya.

Ketua Musyawarah Guru Bimbingan Konseling Kabupaten Sleman, Eko Yulianto, menambahkan bahwa film ini juga membawa pesan beratnya peran guru BK, dalam mengembangkan karakter para siswa dan memajukan pendidikan di Indonesia. Terlebih di tengah pemahaman yang tidak tepat terhadap tupoksi guru BK di sekolah.

"Guru perlu menguatkan lagi positioning-nya," tegas Eko, dalam tanya jawab bersama Techverse.Asia,

Siswa sebagai manusia muda yang menuju pencarian jati diri tidak dipandang sebagai objek didik, tetapi subjek didik yang memiliki kontrol penuh terhadap dirinya, lanjut dia.

Baca Juga: Anthropic Meluncurkan Claude 2.1: Bisa Menganalisis 150.000 Kata di Satu Prompt, dan Lebih Sedikit Jawaban Salah

Baca Juga: Fintech SCF Bizhare Raih Pendanaan Lanjutan, Investor Lama Ikut Andil

Eko menambahkan, guru bukan lagi berperan sebagai orang yang menguasai penuh kendali terhadap siswa. Melainkan sebagai orang dewasa yang menuntun siswa menemukan diri, menuju kemandirian dan kebahagiaan, di masa sekarang dan yang akan datang.

"Lingkungan diciptakan sebagai kondisi yang menumbuhsuburkan potensi, bakat, minat siswa, sehingga berkembang optimal sesuai kodrat alam dan kodrat zamannya," ungkapnya.

Di kesempatan sama, Eko juga membagikan pengalamannya mendidik anak dan bergulat dengan 'drama' yang disebabkan penggunaan perangkat teknologi.

Baca Juga: Canon Hadirkan Lensa Zoom Ultra-Wide RF10-20mm f/4L IS STM

"Ada semacam mispersepsi tentang policy yang kita ambil terkait kegiatan siswa," ucap guru Sekolah Menengah Atas 1 Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta itu.

Kala itu, ada percakapan di grup WhatsApp panitia classmeeting siswa. Dalam percakapan tersebut, muncul kabar kalau sekolah melarang dilangsungkannya cabang olahraga tertentu.

"Padahal itu diskusi belum fiks," imbuh Eko.

"Lalu ada siswa yang sekadar 'curi dengar', mengekspos ke teman-temannya. Terjadilah 'protes massal' yang dilakukan anak-anak yang mispersepsi tadi," ungkap dia.

Setelah pihak guru menjelaskan, akhirnya permasalahan itu klir. Selain itu, protestan dan salah satu panitia yang WhatsApp-nya telah bocor, selanjutnya meminta maaf atas kejadian tersebut.

Menurut Eko, sebagai guru ia menilai film Budi Pekerti membawa nilai penting. Yakni, gadget sudah semakin sulit dilepaskan dari dunia anak.

Baca Juga: OpenAI Dekati CEO Anthropic untuk Gantikan Sam Altman, Tapi Ditolak

Ia menilai, dampak perangkat teknologi bagi generasi masa kini, bagaikan dua mata pisau, tergantung siapa dan bagaimana menggunakannya. Bila digunakan secara positif bisa memberikan dampak positif pula, demikian bila digunakan sebaliknya.

Budi Pekerti merupakan film bergenre drama yang mengisahkan tentang seorang guru Bimbingan Konseling (BK) bernama Bu Prani yang mendapat perundungan di dunia maya setelah videonya viral di internet. Video yang viral itu dinarasikan bahwa Bu Prani terlibat adu mulut dengan seorang pengunjung di pasar tradisional.

Baca Juga: HealthPro: Penyedia Tenaga Medis Profesional untuk Rumah Sakti atau Homecare

Video itu direkam oleh seorang pengunjung pasar lainnya lalu dia mengunggahnya di media sosial lantas menjadi viral dan banyak diperbicangkan banyak orang. Pasalnya, sikapnya yang seperti itu dinilai sama sekali tidak mencerminkan karakternya sebagai seorang pendidik.

Setelah videonya tersebar luas, bukan hanya Bu Prani saja yang mendapat kecaman, tapi juga anggota keluarganya. Bahkan Bu Prani terancam kehilangan pekerjaannya sebagai seorang guru BK.

Tidak berhenti di situ, warganet pun ramai-ramai mulai mencari latar belakang anggota keluarganya dan mencari-cari kesalahannya. Itu membuat hidup mereka menjadi tak nyaman dan selalu mendapat pandangan miring dari masyarakat serta publik.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno20 Desember 2024, 17:43 WIB

ASUS TUF Gaming A14 Resmi Meluncur di Indonesia, Lihat Speknya

Jelang akhir 2024, ASUS rilis laptop gaming tipis berteknologi AI.
ASUS TUF Gaming A14. (Sumber: istimewa)
Techno20 Desember 2024, 17:29 WIB

Sandisk dengan Logo Baru akan Segera Tiba

Filosofi kreatif yang mencerminkan dunia dengan ketangguhan ekspresi data yang memajukan aspirasi dan peluang.
Logo baru Sandisk. (Sumber: Sandisk)
Techno20 Desember 2024, 15:27 WIB

Samsung Luncurkan Kulkas Anyar: Disematkan Teknologi AI Hybrid Cooling

Kulkas inovatif merevolusi cara pendinginan dengan modul Peltier.
Kulkas Samsung dengan teknologi AI Hybrid Cooling. (Sumber: Samsung)
Techno20 Desember 2024, 15:17 WIB

Khawatir Aplikasinya Dilarang di AS, CEO TikTok Bertemu Donald Trump

TikTok meminta Mahkamah Agung AS untuk menunda larangan yang akan datang.
Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew memberikan kesaksian di depan anggota Kongres AS, Kamis (24/3/2023) waktu setempat. (Sumber: Youtube C-SPAN)
Startup20 Desember 2024, 14:56 WIB

Funding Societies Raup 25 Juta Dolar, Tingkatkan Modal bagi UMKM

Startup teknologi finansial ini akan memberi pinjaman dana bagi pelaku UMKM.
Funding Socities. (Sumber: istimewa)
Startup20 Desember 2024, 14:43 WIB

Grup Modalku Dapat Investasi dari Cool Japan Fund, Segini Nominalnya

Modalku adalah platform pendanaan digital bagi UMKM di Asia Tenggara.
Modalku.
Startup20 Desember 2024, 14:03 WIB

Impact Report 2024: Soroti Kepemimpinan Perempuan dan Pengurangan Emisi CO2

AC Ventures, bekerja sama dengan Deloitte, merilis Impact Report 2024 yang menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap dampak sosial dan lingkungan di Asia Tenggara.
AC Ventures.
Startup20 Desember 2024, 13:39 WIB

Qiscus Bertransformasi Jadi AI-Powered Omnichannel Customer Engagement Platform

Qiscus mengmumkan transformasi AI guna akselerasi pasar Asia Tenggara.
Qiscus.
Techno19 Desember 2024, 19:07 WIB

Google Whisk: Alat AI Baru untuk Bikin Gambar dari Gambar Lain

Google bereksperimen dengan generator gambar baru yang menggabungkan tiga gambar menjadi satu kreasi.
Hasil imej berbasis gambar yang dibuat oleh Google Whisk. (Sumber: Whisk)
Techno19 Desember 2024, 18:29 WIB

ASUS NUC 14 Pro: PC Mini Bertenaga Kecerdasan Buatan yang Desainnya Ringkas

ASUS mengumumkan NUC 14 Pro AI.
ASUS NUC 14 Pro. (Sumber: asus)