Siapa yang sampai sekarang masih suka malu 'memegang' uang logam? Padahal, uang logam juga sama seperti uang kertas. Punya nominal dan berharga ketika digunakan bertransaksi.
Kalaupun masih tetap disimpan, biasanya kita akan menabungnya dalam wadah khusus yang populer disebut 'celengan'. Celengan-celengan itu terbuat dari plastik, alumunium dicat warna-warni atau bahkan celengan tanah liat atau tembikar.
Uang logam di Indonesia punya beragam bentuk, gambar, bahan bahkan ukuran. Dari yang tipis sampai tebal. Sebetulnya, kalau kita jeli, uang logam bukan hanya bisa berakhir jadi alat kerikan waktu masuk angin atau di celengan. Mau tahu apa saja fungsi lain uang logam?
Investasi
Hobi mengoleksi uang logam juga bisa menjadi investasi. Di masa kini, uang logam kita mungkin hanya bisa digunakan untuk membeli satu butir permen. Bisa jadi, beberapa tahun kemudian, uang itu bisa untuk membeli mobil. Kok bisa?
Uang logam diminati oleh banyak kolektor. Uang logam Indonesia yang berasal dari masa penjajahan Belanda dan Jepang, nilainya bisa puluhan kali lipat dari nominal asli yang tertera pada koinnya.
Kalau kita mau mengingat-ingat, Indonesia pernah membuat uang logam Rp500 berbahan alumunium brown bergambar bunga melati. Uang logam ini punya akses renda melingkar pada tubuh koinnya. Beberapa waktu lalu uang ini dilempar ke pasaran marketplace oleh penjualnya seharga Rp100 miliar.
Belum lagi uang Rp1.000 bergambar kelapa sawit, yang diproduksi Bank Indonesia pada 1993 dari bahan cupro nikel dan lingkar dalam berbahan aluminium bronze. Ada yang sempat menjualnya Rp150 juta per satu kepingnya, pada 2021 silam.
Sebetulnya, semakin langka dan semakin lama tahun penerbitan uangnya, harga 'jual kembali'-nya akan semakin tinggi. Karena bisa jadi jarang ada kolektor yang memiliki koleksi itu; uang itu jarang dikeluarkan (edisi khusus atau jumlah terbatas); atau jarang ada kolektor yang mau menjualnya ke orang lain.
Hiasan Tirai
Pernah bosan melihat tirai yang terbang saat tertiup angin? Kalau sudah begitu kadang kesal ya, karena mau ditutup serapat apapun, kondisi di dalam tetap bisa terlihat jelas dari luar.
Kalau sudah begitu, coba ambil pita dan perekat. Bebat uang dengan pita, rapikan. Lubangi area gelombang tirai di bagian bawah. Ikat uang logam yang sudah dibebat pita tadi menggunakan tali berbahan sesuai selera, melewati lubang dari tirai di bagian bawah tadi. Nah, tiraimu sudah lebih berat dan kuat melawan hembusan angin
Tukarkan Ke Warung Kecil
Menjadi orang Indonesia bisa jadi sebuah keberuntungan. Simpanan uang logam yang begitu berlimpah bisa ditukarkan ke warung tetangga atau toko kecil dekat rumah. Sedikit banyak, pedagang warung kecil masih membutuhkan uang logam nominal kecil untuk kembalian bagi pelanggan. Walau sudah era QR/QRIS begini, uang logam masih diminati kok
Tukarkan Ke Bank
Malas menyimpan uang logam? tukar saja ke bank. Apalagi saat ini kabarnya akan terjadi resesi ekonomi global ya tahun depan? Nah, singkirkan dulu gengsimu, segera kumpulkan uang logammu yang berceceran di mana-mana, kemudian tukarkan ke bank. Bisa digunakan untuk transaksi lagi bukan?
Membayar Parkir
Masih banyak pelayanan parkir di tempat publik yang menggunakan jasa juru parkir yang memilih dibayar pakai uang tunai ketimbang uang digital. Uang logam jadi barang berharga di momen seperti ini.
Nah, sudah tahu banyak manfaatnya tapi masih gengsi dengan uang logam?