Sepekan ke depan, kita akan diingatkan dengan momen Hari Kesehatan Mental Sedunia. Semoga hari ini hingga seterusnya, mental kita baik-baik saja. Karena bagi beberapa orang, tekanan hidup yang dijalani bisa jadi masalah yang tidak mudah untuk dilewati.
Orang dengan kesehatan mental yang baik, dapat menikmati kehidupan sehari-hari, berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik pula bersama orang lain. Orang yang sehat secara mental juga bisa menggunakan kemampuan dan potensi terbaik mereka, di berbagai bidang yang disukai.
Namun perlu kita sadari, tidak semua orang punya kesehatan mental yang sama. Mengingat, kesehatan mental dipengaruhi juga oleh berbagai faktor. Di antaranya genetik, hubungan dengan orang terdekat, gaya hidup, pekerjaan, lingkungan, persepsi pribadi. Apabila indikator tadi tidak berjalan dengan baik-baik saja, maka orang tersebut berpotensi mengalami gangguan kesehatan mental.
Beberapa gangguan mental yang kita kenal antara lain stress, depresi, skizofrenia, gangguan bipolar, gangguan kecemasan, serangan panik, manic episode, dan lainnya.
Orang yang bisa mengalami gangguan mental bukan hanya orang dewasa atau lanjut usia. Anak muda atau remaja juga berpotensi terkena gangguan mental.
Masalah Kesehatan Mental Bisa 'Menular' Ke Fisik
Masalah kesehatan jiwa dan mental pada kenyataannya berpengaruh pula pada kondisi tubuh. Hal inilah yang kemudian menyebabkan tenaga ahli seperti psikiater dibutuhkan, untuk dapat mengetahui bukan hanya kondisi mental pasien. Melainkan juga kondisi fisiknya. Karena tak jarang, pasien gangguan mental membutuhkan sejumlah obat-obatan pendamping sebagai salah satu cara mengatasi efek buruk dari syndrom yang mereka alami.
Pentingnya untuk peduli pada kesehatan mental bukan hal sepele. Beruntung, generasi di masa kini mulai terbuka dengan apa yang mereka alami. Walau di saat bersamaan, muncul kebiasaan mendiagnosis diri sendiri (self diagnose), hanya berdasarkan informasi yang didapatkan dari mesin pencari.
Media Sosialmu Bisa Jadi Lukamu
Salah satu faktor yang dapat menyebabkan gangguan mental di era kekinian adalah perkembangan media sosial. Utamanya, pengguna media sosial yang meyakini bahwa kehidupan yang ditampilkan dalam media sosial adalah kehidupan yang sama dengan realita.
Kita perlu kembali menekankan keyakinan pada diri, bahwa tidak melulu apa yang ditampilkan dalam media sosial itu sama dengan realita. Sesuatu yang nampak baik dan buruk di media sosial, tetap tidak bisa dipercaya sepenuhnya. Tidak menggambarkan sepenuhnya situasi yang dialami seseorang.
Demikian juga dengan diri kita. Tidak perlu menjadi sosok sempurna, sekalipun itu di dalam media sosial.
Berikutnya, di media sosial banyak yang menampilkan pencapaian hidup. Maka belajarlah bijaksana. Bahwa setiap orang punya definisi berbeda atas pencapaian dan kesuksesan. Tidak menjadi seperti orang-orang yang ada di media sosial, bukanlah suatu dosa. Jadilah diri kita sesuai kapasitas dan kompetensi kita
Peduli Dengan Peristiwa Yang Kita Alami
Kesehatan mental juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan kita dan peristiwa-peristiwa yang telah kita alami. Maka dari itu, kita harus berusaha berada di lingkungan yang positif. Terlebih bila kita adalah orang yang mudah menyerap energi sekitar. Maka, berada di lingkungan positif buat kita, merupakan hal yang perlu dipenuhi di setiap harinya.
Bagaimana Menghadapi Ketidaknyamanan Yang Muncul?
Gangguan mental tidak melulu bisa kita cegah begitu saja. Terkadang, gangguan dan akibat peristiwa yang kita lihat, kita alami, bisa memicu rasa tidak nyaman. Bila hal itu terjadi, kita bisa mencoba langkah-langkah yang disarankan oleh laman World Health Organization berikut:
- Bicaralah dengan seseorang yang kita percayai
Milikilah satu atau dua orang yang bisa kita percayai. Berbagilah dengan mereka mengenai apa yang kita rasakan dan alami. Tidak perlu sungkan untuk mengatakan bahwa kita hanya ingin didengar, bukan untuk diberi solusi.
Usahakan tidak sendirian, tetaplah terhubung dengan orang yang kita percaya, setidaknya melalui panggilan video, panggilan telepon, atau aplikasi perpesanan.
- Jaga kesehatan fisik
Menjaga kesehatan fisik, misalnya dengan berjalan-jalan di sekitar tempat tinggal, berolahraga di dalam rumah atau menjalankan olahraga yang kita senangi, sedikit banyak akan membuat kita merasa bersemangat. Berolahraga membantu kita tetap dapat berpikir positif.
Melihat kondisi sekitar, akan menyadarkan kita bahwa selalu ada perubahan yang terjadi dalam hidup. Entah itu bunga yang mekar, tunas tanaman yang baru tumbuh atau daun-daun muda baru bersiap menggantikan yang sudah layu. Itu artinya, yakinlah bahwa akan ada harapan di tiap waktu.
- Tetapkan tujuan hidup yang terukur
Tidak ada yang berhak menuntut kita menjadi manusia sempurna. Kecuali ekspektasi dan asumsi diri kita sendiri. Maka, aturlah tujuan hidup serealistis dan seterukur mungkin. Jadikan sebagai penyemangat melanjutkan hidup. Beristirahat dan ambil jeda, bila mulai mengalami kesusahan menjalani hari. Mulailah kembali setelah gelombang pikiran berangsur mereda
- Pastikan cukup tidur
Tidur yang cukup memberikan energi kepada tubuh setelah bangun. Apalagi bila tidur dengan nyenyak dan berkualitas. Pasang aromaterapi di kamar atau minumlah susu hangat sebelum tidur. Pasang pula lampu temaram atau padamkan. Ruangan gelap memberi efek 'informasi' menenangkan dan waktunya rehat kepada organ tubuh tertentu. Atur dirimu untuk disiplin tidur malam maksimal pukul 22.00 WIB.
Kurang tidur membuat kita tak punya cukup energi maksimal di esok hari. Kurang tidur dapat membuat tekanan darah tidak stabil bahkan metabolisme yang buruk. Ketidakstabilan emosi juga imbas dari tubuh yang kurang tidur. Kalau sudah begitu, overthinking akan lebih mudah menganggu.
- Makan bergizi
Makanlah dengan tenang, dan makan makanan yang kita sukai. Kurang asupan makanan bergizi atau makanan yang menyenangkan untuk kita, berpotensi menimbulkan perasaan negatif dan berefek buruk pada metabolisme kita.
Selain itu, makanan memberikan kita energi, untuk tubuh dan otak. Jangan ragu untuk tetap makan teratur sekalipun tak berselera. Ingat satu ini, menangis atau marah bukan hanya menguras air mata, tetapi juga menguras tenaga.
- Temui ahli
Langkah ini perlu diambil, bila semua langkah di atas dirasa tidak cukup, untuk membantu mengendalikan pikiran atau gejala tidak nyaman yang kita alami. Atau ketika kita sudah ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita.
Berkonsultasi dengan ahli memang butuh keberanian khusus, namun cara ini laik kita ambil, demi kondisi mental yang lebih baik.
Apapun yang terjadi, kita tidak pernah sendirian