Masih Menjomblo Jelang Valentine? Santai, Berikut Sederet Keuntungan Tak Punya Pasangan

Uli Febriarni
Senin 12 Februari 2024, 14:43 WIB
(ilustrasi) masih jomblo menjelang Valentine (Sumber: freepik)

(ilustrasi) masih jomblo menjelang Valentine (Sumber: freepik)

Saat ini rasanya status 'sendiri', 'melajang', 'jomblo', sering menjadi bahan olok-olok. Status sendiri dianggap lekat dengan kesepian, minim pergaulan dan tidak memiliki semangat untuk membangun value diri.

Akan tetapi, ternyata ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan ketika kita memilih menjomblo. Simak poin-poinnya di bawah ini.

Figur tubuh yang baik

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Basel di Swiss dan Institut Max Planck untuk Pembangunan Manusia di Jerman, menemukan bahwa meskipun pasangan menikah cenderung makan lebih baik dibandingkan orang yang lajang, mereka kurang berolahraga dan memiliki berat badan yang jauh lebih banyak.

Baca Juga: Frame: Kacamata Pintar yang Bisa Melakukan Pencarian Web hingga Menerjemahkan

Penelitian lain pada pria menegaskan, pernikahan akan menambah berat badan sebanyak 1,4 kilogram, dan hari-hari setelah menjadi ayah akan menambah masalah tersebut.

Untuk perempuan pascamenopause berusia 50–79 tahun, penelitian mendapati, mereka yang tetap melajang selama masa penelitian mengalami kenaikan berat badan yang lebih sedikit, mengalami penurunan tekanan darah diastolik yang lebih besar, dan minum lebih sedikit alkohol dibandingkan rekan mereka yang sudah menikah.

Meningkatkan pertumbuhan psikologis

Bella DePaulo, dari University of California, Santa Barbara, melakukan penelitian untuk mengetahui apa saja yang diungkap oleh penelitian terhadap orang yang belum pernah menikah. Dalam risetnya, ia membandingkan individu lajang dengan orang yang sudah menikah.

"Mereka yang tetap melajang tidak hanya merasa punya hak 'menentukan nasib diri sendiri' yang tinggi, tetapi juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan sebagai pribadi," terangnya, demikian dikutip dari Medical News Today, Senin (12/2/2024).

Baca Juga: VinFast Investasi di Indonesia, Siap Merambah ke Negara Lain di Asia Tenggara

Analisis sebuah penelitian yang berkonsentrasi pada orang-orang lajang seumur hidup melaporkan, mereka yang paling mandiri memiliki lebih sedikit peluang untuk mengalami emosi negatif.

"Hal sebaliknya terjadi pada individu yang sudah menikah," kata DePaulo.

Meningkatkan produktivitas dan kreativitas

Menurut beberapa makalah ilmiah, jika kita senang sendirian dan nyaman dengan diri sendiri, kesendirian bisa menjadi hal yang positif,

Baca Juga: Dove Men+Care Whole Body Deo: Solusi Bau Badan untuk Ketiak, Kaki dan Area Pribadi

Baca Juga: Tong-Tong, Anak Kecil yang 'Lahir dari AI' dan Berperilaku Seperti Anak Berusia 3 Tahun

"Kesendirian tanpa kesepian dapat meningkatkan produktivitas, memicu kreativitas, dan terbukti meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan di beberapa aspek kehidupan. Hal ini juga dapat mengurangi stres," ungkap penelitian yang diterbitkan dalam Buletin Psikologi Kepribadian dan Sosial ini.

Menghabiskan waktu sendirian, memberi kita waktu untuk meremajakan, memberi energi kembali, serta kesempatan untuk refleksi pribadi yang mendalam. Selain itu, mengenal diri sendiri dan membangun ketahanan diri tanpa bergantung pada orang lain.

Meningkatkan koneksi sosial

Orang lajang lebih mudah bersosialisasi, membina hubungan lebih baik, dan menerima lebih banyak dukungan dari jaringan orang-orang terdekatnya dibandingkan dengan pasangan menikah.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Social and Personal Relationships, mengeksplorasi hubungan antara kerabat, teman, dan tetangga di kalangan orang dewasa di AS.

Temuan mereka mengungkap, orang yang lajang lebih mungkin untuk tetap berhubungan dan memberikan bantuan kepada orang tua, saudara kandung, dan teman dibandingkan orang yang sudah menikah atau bercerai.

"Baik pada laki-laki atau perempuan, menjadi lajang dapat meningkatkan koneksi sosial," demikian dipublikasikan jurnal itu, kami akses lewat laman Time.

Kesempatan mengembangkan daya pikir

European Journal of Social Psychology menemukan, para lajang seringkali dianggap tidak bahagia oleh orang lain. Padahal sebaliknya, menjadi lajang adalah tindakan membereskan kekacauan dan memberikan ruang bagi pemikiran (dan impian) baru untuk bernafas dan berkembang.

Seorang psikolog dan pakar hubungan yang berbasis di New York, Niloo Dardashti, menerangkan bahwa sering kali orang mengatakan, ketika mereka sedang menjalin hubungan, mereka kehilangan diri mereka sendiri. Orang-orang yang berpasangan memiliki lebih sedikit waktu sendirian untuk fokus pada pengembangan pribadi mereka.

Baca Juga: Meta Beri Fitur Pembatasan Konten Politik untuk Threads dan Instagram

Ini bedanya dengan saat kita sendirian, yang menurut Dardashti, kita jadi punya peluang lebih besar untuk lebih berhubungan dengan sesuatu di dalam diri kita.

Dardashti menambahkan, keluhan umum yang dia dengar dari pasien yang menjalin hubungan adalah mereka merasa kehilangan sisi kreatif mereka.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno20 Desember 2024, 17:43 WIB

ASUS TUF Gaming A14 Resmi Meluncur di Indonesia, Lihat Speknya

Jelang akhir 2024, ASUS rilis laptop gaming tipis berteknologi AI.
ASUS TUF Gaming A14. (Sumber: istimewa)
Techno20 Desember 2024, 17:29 WIB

Sandisk dengan Logo Baru akan Segera Tiba

Filosofi kreatif yang mencerminkan dunia dengan ketangguhan ekspresi data yang memajukan aspirasi dan peluang.
Logo baru Sandisk. (Sumber: Sandisk)
Techno20 Desember 2024, 15:27 WIB

Samsung Luncurkan Kulkas Anyar: Disematkan Teknologi AI Hybrid Cooling

Kulkas inovatif merevolusi cara pendinginan dengan modul Peltier.
Kulkas Samsung dengan teknologi AI Hybrid Cooling. (Sumber: Samsung)
Techno20 Desember 2024, 15:17 WIB

Khawatir Aplikasinya Dilarang di AS, CEO TikTok Bertemu Donald Trump

TikTok meminta Mahkamah Agung AS untuk menunda larangan yang akan datang.
Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew memberikan kesaksian di depan anggota Kongres AS, Kamis (24/3/2023) waktu setempat. (Sumber: Youtube C-SPAN)
Startup20 Desember 2024, 14:56 WIB

Funding Societies Raup 25 Juta Dolar, Tingkatkan Modal bagi UMKM

Startup teknologi finansial ini akan memberi pinjaman dana bagi pelaku UMKM.
Funding Socities. (Sumber: istimewa)
Startup20 Desember 2024, 14:43 WIB

Grup Modalku Dapat Investasi dari Cool Japan Fund, Segini Nominalnya

Modalku adalah platform pendanaan digital bagi UMKM di Asia Tenggara.
Modalku.
Startup20 Desember 2024, 14:03 WIB

Impact Report 2024: Soroti Kepemimpinan Perempuan dan Pengurangan Emisi CO2

AC Ventures, bekerja sama dengan Deloitte, merilis Impact Report 2024 yang menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap dampak sosial dan lingkungan di Asia Tenggara.
AC Ventures.
Startup20 Desember 2024, 13:39 WIB

Qiscus Bertransformasi Jadi AI-Powered Omnichannel Customer Engagement Platform

Qiscus mengmumkan transformasi AI guna akselerasi pasar Asia Tenggara.
Qiscus.
Techno19 Desember 2024, 19:07 WIB

Google Whisk: Alat AI Baru untuk Bikin Gambar dari Gambar Lain

Google bereksperimen dengan generator gambar baru yang menggabungkan tiga gambar menjadi satu kreasi.
Hasil imej berbasis gambar yang dibuat oleh Google Whisk. (Sumber: Whisk)
Techno19 Desember 2024, 18:29 WIB

ASUS NUC 14 Pro: PC Mini Bertenaga Kecerdasan Buatan yang Desainnya Ringkas

ASUS mengumumkan NUC 14 Pro AI.
ASUS NUC 14 Pro. (Sumber: asus)