Tenggelam dalam Isu Kecurangan Pemilu? Waspada Gangguan Mental yang Mengintai

Uli Febriarni
Kamis 15 Februari 2024, 17:46 WIB
(ilustrasi) Google Doodle mengenai Pemilu 2024 Indonesia. Isu kecurangan Pemilu bisa memicu gangguan mental (Sumber: Google.com)

(ilustrasi) Google Doodle mengenai Pemilu 2024 Indonesia. Isu kecurangan Pemilu bisa memicu gangguan mental (Sumber: Google.com)

Isu mengenai dugaan kecurangan penyelenggaraan Pemilihan Umum Indonesia 2024, menjadi salah satu bahasan saat bercengkerama bersama orang terdekat. Ketika membuka layar gawai, kita kembali menemukan keriuhan warganet membahasnya pula.

Meski bisa menjadi bahan dialog dan belajar berpikir kritis, terpapar isu kecurangan Pemilu bukan berarti sesuatu yang bisa dianggap enteng.

Diketahui, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Rumah Sakit Pondok Indah dr. Ashwin Kandouw, Sp.KJ menyebut, isu kecurangan tentang Pemilihan Umum dapat memicu gangguan mental, baik bagi peserta Pemilu maupun masyarakat pendukung secara umum.

Hal itu ia kemukakan di tengah sebuah webinar yang digelar belum lama ini,

"Tentu saja kalo ada isu mengenai kecurangan itu, kalau untuk bisa menerima, karena berarti dia merasa seharusnya dia menang; seperti itu," demikian pernyatan Ashwin, seperti kami akses dari Antaranews, Kamis (15/2/2024).

Baca Juga: Uni Eropa Gelar Pemilihan Umum, TikTok Bakal Meluncurkan Pusat Pemilihan dalam Aplikasinya

Ia menjelaskan, gangguan mental yang dimaksud misalnya kecemasan berlebihan. Dan itu tidak hanya dapat terjadi kepada para calon pemimpin saja, tetapi juga pendukung salah satu pasangan calon, jika dia fanatik atau mengeluarkan usaha lebih untuk mendukung pilihannya.

Ashwin mengingatkan, gangguan jiwa dapat mengenai siapa saja, maka masyarakat diharapkan untuk tidak stres karena dapat membuat mental menjadi rentan.

"Kalau dia stres, dia cemas, dia salah takut pilihannya salah dan itu akan membuat negara ini hancur berantakan padahal tidak perlu seperti itu," ungkapnya.

Sedangkan bagi para calon pemimpin, dia mengingatkan agar tetap menjaga kestabilan mental mereka. Karena stres yang tidak tersalurkan dengan baik dapat memicu calon terkena sejumlah diagnosis, seperti cemas berlebihan, depresi hingga psikosis.

"Gangguan mental jika tidak dikelola dengan baik bisa menimbulkan efek buruk yang berkepanjangan. Cemas itu bisa panjang, depresi itu bisa panjang, psikosis bahkan bisa panjang sekali. Jadi sebaiknya cepat dikenali dan cepat diatasi, biar bisa diberikan tatalaksana yang tepat, sehingga harapannya bisa mengatasi kondisinya," jelasnya.

Ashwin Kandouw menambahkan, gangguan mental pascapemilu dapat memperparah kondisi masyarakat yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

"Sekarang ini, stres diyakini punya peran besar terhadap komorbid. Antara lain seperti jantung, stroke," imbuhnya.

Dokter yang merupakan lulusan Universitas Indonesia tersebut menuturkan, selain pola hidup yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, stres menjadi satu dari sekian banyak faktor karena dampaknya yang langsung mengenai bagian komorbid terkait.

"Misalnya pada penderita penyakit jantung atau stroke, stres dapat mempengaruhi kondisi gangguan pada pembuluh darah. Stres juga mampu mempengaruhi kadar asam lambung seseorang dan mempengaruhi kinerja lambung," terangnya.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Jajal Apple Vision Pro: Meta Quest 3 Jauh Lebih Bagus

Stres akan mempengaruhi kondisi metabolik penderita diabetes. Oleh karena itu, ia menyarankan kepada seluruh masyarakat untuk menikmati pesta demokrasi dengan cara yang menyenangkan dan lapang dada. Utamanya apabila calon yang terpilih tidak sesuai keinginannya, guna menghindari stres.

Bila seseorang merasa mulai mengalami tanda-tanda stres, Ashwin menganjurkan untuk tidak terlalu banyak bermain media sosial, menekuni hobi yang disukai hingga jalan-jalan untuk mengistirahatkan pikiran sejenak.

Sebaliknya, bila yang terkena gejala gangguan jiwa adalah orang terdekat, dia meminta setiap pihak untuk tidak langsung memberikan tuduhan agar tidak muncul perilaku self-defense (pertahanan diri) dari penderita.

Menurut dia, akan lebih efektif bila keluarga membantu penderita stres memahami penyebab terjadinya gejala, dan memberikan saran seperti mengatur waktu kunjungan kepada ahli yang berkompeten. Tujuannya supaya mereka bisa mendapatkan tatalaksana sesegera mungkin bila diperlukan.

"Bukan mendesak dia mengakui gangguan jiwa, itu tidak perlu. Tapi, membuat dia menyadari bahwa dia menderita dan dia perlu pertolongan. Kalau dia menyadari bahwa 'iya saya tidak bisa tidur', nah itu harus ada yang bisa menolong," kata Ashwin.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Startup11 April 2025, 19:32 WIB

Fore Coffee Tarik Ratusan Ribu Investor Baru dan Kelebihan Permintaan

Fore Coffee tercatat sanggup menarik 114.873 investor baru dan kelebihan permintaan 200,63 kali.
kopi Fore (Sumber: Fore Coffee)
Startup11 April 2025, 19:26 WIB

Startup Hiburan Anime Incubase Studio Bermitra dengan K11 Concepts

Keduanya ingin mempromosikan budaya anime global.
Incubase Studio.
Techno11 April 2025, 19:09 WIB

Instagram Kembangkan Fitur Reels Terkunci dan Aplikasi Khusus iPad

Dua pengembangan ini hingga sekarang belum diluncurkan untuk publik.
Reels Instagram yang dikunci dengan kata sandi untuk bisa melihatnya. (Sumber: istimewa)
Techno11 April 2025, 18:44 WIB

CAR-dano: Aplikasi Inspeksi Mobil Bekas Berbasis Teknologi Blockchain

Platform ini digagas oleh seorang mahasiswa UGM.
CAR-Dano. (Sumber: istimewa)
Techno11 April 2025, 16:38 WIB

WhatsApp Memperkenalkan Fitur Baru di Seluruh Obrolan, Panggilan, dan Saluran

Cek fitur-fitur lengkapnya berikut ini.
Fitur-fitur baru di WhatsApp. (Sumber: Meta)
Techno11 April 2025, 16:23 WIB

Realme 14 Menjadi Official Gaming Phone Honor of Kings IKL Spring 2025

Realme akan menghadirkan performa powerful dan pengalaman bermain game terbaik.
Realme jadi ponsel resmi untuk Honor of Kings Indonesia Kings Laga Spring 2025. (Sumber: istimewa)
Techno11 April 2025, 15:59 WIB

Harga Samsung Galaxy A26 5G di Indonesia, Ada 3 Varian Warna

Jadi Awesome Buat Main Free Fire.
Samsung Galaxy A26 5G x Free Fire. (Sumber: Samsung)
Techno11 April 2025, 15:08 WIB

Sony x Post Malone: Hadirkan 3 Speaker Anyar dari Lini ULT Power Sound

Kemitraan ini sebagai bagian dari Kampanye Merek Audio "For The Music" Sony.
Post Malone memamerkan speaker Sony ULT Field 3. (Sumber: Sony)
Tips11 April 2025, 14:28 WIB

Banyak Terpapar Konten dan Berita Buruk? Ini Cara Jaga Kesehatan Mental

Jika terlalu banyak terpapar konten atau berita buruk sangat besar peluang untuk menjadi stres.
Ilustrasi stres melihat banyak berita dan konten negatif.
Startup10 April 2025, 21:16 WIB

Searce Dinobatkan sebagai Google Cloud Country Partner of the Year 2025

Searce ialah perusahaan rintisan bidang konsultan teknologi modern yang berbasis kecerdasan buatan.
Searce dapat award dari Google Cloud. (Sumber: istimewa)