Techverse.asia - Dengan anggaran yang lebih besar, perjalanan berbelanja melalui berbagai saluran, dan keinginan untuk bepergian, pengeluaran untuk perayaan Ramadan diperkirakan akan mencapai puncak baru tahun ini.
Tiga dari lima konsumen di Indonesia berencana untuk menghabiskan lebih dari Rp3 juta pada Ramadan ini, menurut penelitian terbaru oleh InMobi, penyedia utama teknologi monetisasi konten dan pemasaran yang membantu bisnis mengembangkan pertumbuhan.
Panduan Pemasar untuk Laporan Ramadan yang dirilis pada Februari ini, menggali harapan dan perilaku konsumen Indonesia selama Bulan Ramadan, memberikan wawasan berharga bagi merek untuk meningkatkan strategi pemasaran mereka selama bulan suci negara ini.
Dilakukan pada Januari 2024, survei ini menanyai 500 pengguna ponsel pintar di Indonesia, mengungkapkan bahwa 60 persen responden berencana untuk meningkatkan anggaran belanja online mereka, sementara 41 persen berniat untuk meningkatkan pengeluaran belanja offline mereka.
Baca Juga: ASICS Indonesia Buka Concept Store di Grand Indonesia Jakarta
Laporan ini menekankan pentingnya yang kritis bagi merek di Indonesia untuk memberikan prioritas pada pendekatan mobile-first dalam periode pra-Ramadan. Sebanyak 97 persen konsumen di negara ini mengandalkan smartphone mereka untuk penelitian dan terpengaruh oleh promosi yang didorong oleh aplikasi saat membuat pilihan pembelian.
Lebih dari 73 persen mengandalkan ponsel untuk melakukan pembelian. Memanfaatkan teknologi pemasaran mobile terdepan dan fokus pada kategori konten teratas seperti berita, permainan, dan video sangat penting bagi merek untuk memberikan pengalaman yang dapat membentuk hubungan yang kuat dengan konsumen.
"Tidak bisa dipungkiri kalau peran sentral ponsel pintar dalam memengaruhi keputusan pembelian di kalangan konsumen di Indonesia. Untuk berhasil di pasar ini, merek harus berinteraksi dengan audiens mereka melalui pengalaman seluler yang mulus, dengan sekali ketuk, dan teknologi canggih yang dirancang untuk memupuk hubungan bermakna antara merek dan konsumen," ujar Vasuta Agarwal, Chief Business Officer dari Grup InMobi, Rabu (28/2/2024).
Siapa dan untuk apa konsumen berbelanja
Sementara 57 persen dari penduduk Indonesia berbelanja untuk diri mereka sendiri, semangat berbagi masih ada karena keluarga, tetangga, dan orang yang membutuhkan juga menjadi prioritas dalam pengeluaran Ramadan. Staff rumah tangga, mitra bisnis, dan klien juga mendapatkan kebaikan berupa kebaikan festif.
Baca Juga: Hasil Riset Samsung: 7 dari 10 Konsumen Belanja Online Asia Tenggara Adalah Gamer
Pakaian dan aksesori (89 persen), kebutuhan pokok (71 persen), dan paket hadiah (70 persen) adalah pembelian utama yang orang rencanakan untuk dibeli.
Pakaian, produk kesehatan dan kecantikan, serta gadget paling sering dibeli melalui ponsel, sementara penduduk Indonesia lebih memilih berbelanja di toko fisik untuk kebutuhan pokok, paket hadiah, dan kendaraan.
Pendekatan mobile-first untuk berbelanja dan riset
Berbelanja melalui smartphone dinilai sangat baik untuk pembayaran yang mudah, penawaran khusus aplikasi, dan pengiriman gratis, sementara berbelanja di toko memungkinkan orang untuk melihat atau mencoba produk dan menghindari pembelian barang yang salah.
Namun begitu, ponsel pintar jauh menjadi platform terbesar untuk riset (97 persen), diikuti oleh toko fisik (62 persen), dan hanya 34 persen yang menggunakan desktop untuk menjajal tren belanja online.
Baca Juga: AirAsia Move Debut Pembaruan Tampilan Aplikasi, Sudah Tersedia di iOS dan Android
Laporan tersebut juga mengidentifikasi tiga jenis pembeli di Indonesia:
Pembeli tanpa rencana sebesar 17 persen - belum memutuskan produk dan merek, tertarik untuk mengeksplorasi penawaran terbesar. Mereka cenderung menjadi konsumen yang lebih tua, 61 persen memiliki anggaran di bawah Rp3 juta.
Pencari kategori sebesar 68 persen - sudah memutuskan produk tetapi masih aktif mengeksplorasi merek mana yang akan dipilih. Ini cenderung menjadi konsumen yang lebih muda, 59 persen memiliki anggaran di atas Rp3 juta.
Pecinta merek sebesar 15 persen - sudah memutuskan merek dan setia kepada favorit mereka. Ini umumnya adalah konsumen yang lebih tua, 45 persen memiliki anggaran di atas Rp5 juta.