Saat menjalankan puasa Ramadan, terjadi perubahan dalam kebiasaan dan frekuensi makan. Misalnya, jadwal makan yang hanya menjadi dua kali dalam sehari: sahur dan berbuka puasa.
Konten Kreator edukasi kesehatan, yang merupakan alumni ilmu gizi dari Universitas Diponegoro, Putri MJ, menjelaskan bahwa puasa adalah momen yang cukup bagus untuk kita mengurangi kalori.
Namun, jika saat makan kita tidak menyertainya dengan pemilihan dan pengaturan makan yang tepat, maka asupan kalori harian malah bisa melampaui kebutuhan tubuh selama bulan puasa.
Baca Juga: Fitur Baru Instagram: Fitur Edit Pesan di DM dan Wallpaper Avatar: The Last Airbender
Sementara itu ketika menyinggung obesitas, Putri menjelaskan, ketika berpuasa, orang yang mengalami obesitas bisa mengurangi asupan kalori 300 sampai 350 dengan pemantauan ahli gizi.
"Upaya pengurangan asupan kalori selama berpuasa bisa dilakukan dengan menjalankan diet defisit kalori terencana dibarengi dengan olahraga," kata dia, dikutip dari Antaranews, Selasa (5/3/2024).
Putri menyarankan agar orang yang berpuasa mengonsumsi banyak sayur dan buah, saat sahur maupun berbuka puasa, karena keduanya tidak mengandung kalori berlebih.
Selain itu, ia mengingatkan supaya porsi makan kita saat berbuka puasa sebaiknya tidak terlalu besar. Dalam hal ini, orang dengan obesitas bisa berbuka puasa dengan es buah yang tidak menggunakan banyak susu.
Apabila terbiasa mengonsumsi nasi sebagai makanan utama, Putri mengatakan, maka porsinya lebih baik ditakar agar tidak menimbulkan kelebihan asupan kalori.
Menurut dia, nasi juga bisa diganti dengan sumber karbohidrat lain seperti jagung, ubi, dan roti.
"Seperti yang ada di pedoman gizi seimbang, disarankan makan beraneka ragam karbohidrat. Jagung atau roti kalau kalorinya sekitar 400-500 sudah dibilang makan berat," ujar Putri.
Ia juga menyarankan orang dengan obesitas berolahraga minimal selama 150 menit dalam sepekan, apabila ingin menurunkan berat badan.
"Olahraga tidak sembarangan, jadi benar-benar terukur, durasi memenuhi standar, dan juga olahraganya dikombinasikan antara kardio dan angkat beban untuk mencapai penurunan berat badan," katanya.
Baca Juga: Samsung Knox Vault Baru Tersedia untuk Galaxy Z Series dan Galaxy S Series
Baca Juga: PBTY 2024 Digelar Sepekan dengan Konsep Baru, Edukasikan Budaya China di Tanah Yogyakarta
Cara Mempersiapkan Tubuh Sebelum Berpuasa
Supaya bisa menjalankan puasa Ramadan dengan baik, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk mempersiapkan tubuh. Caranya, kita bisa mengikuti poin-poin di bawah ini:
Mengubah pola tidur
Dengan mengatur jam tidur sejak sekarang, maka aktivitas menjalankan sahur saat Ramadan tidak lagi merusak jam tidurmu.
Perbanyak minum air putih
Cobalah untuk meningkatkan asupan air putih untuk membuat tubuh berada dalam kondisi hidrasi yang optimal.
Baca Juga: Main Biliar Bisa Sesekali di Mall, Karena Ada 911 Billiard di Sleman City Hall
Baca Juga: Mau Mengubah Teks Menjadi Musik? Pakai Project Music GenAI Control dari Adobe
Tujuannya agar kita lebih kuat menahan haus dan tidak lemas saat beraktivitas di siang harinya.
Konsumsi buah dan sayuran
Dengan mengkonsumsi sayur dan buah, maka asupan nutrisi akan terjaga. Ini membantu tubuhmu lebih sehat dan prima dalam menyambut Ramadan.
Sarapan Lebih Awal
Agar tubuh lebih mudah beradaptasi dengan waktu sahur, maka cobalah untuk mulai sarapan lebih awal. Terutama bagi kamu yang tidak terlalu suka sarapan.
Kurangi Kopi dan Rokok
Cobalah untuk mengurangi asupan kafein kamu dari sekarang.
Langkah itu dapat mencegah kepala pusing dan berdenyut karena asupan kafein berkurang ketika berpuasa.
Baca Juga: Review Kung Fu Panda 4, Karakter Antagonis The Chameleon Kurang Mendapat Eksplorasi
Konsultasi ke dokter
Laman SehatQ menyarankan kita memeriksakan kesehatan tubuh atau konsultasi ke dokter, sebelum Ramadan tiba.
Berkonsultasi dengan dokter, membantu kita yakin bahwa tubuh kita cukup sehat untuk ikut menjalankan Ramadan.