Penjelasan Dokter Tentang Retinopati Diabetika, Komplikasi Diabetes Yang Bisa Berujung Kebutaan

Uli Febriarni
Rabu 05 Oktober 2022, 18:37 WIB
eye health / freepik

eye health / freepik

Data dari The International Agency for The Prevention of Blindness (IAPB) pada 2020 menyebutkan, 1,1 miliar orang di dunia memiliki gangguan penglihatan yang diprediksi akan naik menjadi 1,7 miliar pada 2050 jika tidak ada upaya pencegahan. Sementara itu di Asia Tenggara, dilaporkan 13,9% dari penduduk memiliki gangguan penglihatan sedangkan 0,9% lainnya mengalami kebutaan.

Beberapa penyakit mata yang sering kita ketahui adalah rabun dekat, rabun jauh, katarak, kanker retina dan lain-lain.

Baca Juga: Singkirkan Vapemu, Sayangi Paru-parumu

Ahli Kesehatan Mata RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta yakni Prof Suhardjo mengungkap, dari seluruh penyebab gangguan penglihatan, 90% kejadian sesunguhnya bisa dicegah atau diobati. Oleh karena itu, pemeriksaan mata rutin telah terbukti dan menjadi kunci upaya pencegahan kebutaan dan meminimalisasi masalah penglihatan yang terus berkembang.

Ada banyak kebiasan buruk yang bisa menyebabkan munculnya penyakit pada mata, termasuk di antaranya pola hidup yang tidak sehat. Penyebab lainnya yakni komplikasi dari penyakit tertentu. Retinopati diabetika misalnya.

Retino diabetika adalah penyakit mata yang diakibatkan komplikasi diabetes melitus (DM). Penyakit DM seperti kita ketahui, disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam darah. 

DM bisa menyerang bila kita tidak dapat mengontrol konsumsi gula dengan baik. Risiko terkena DM juga bisa muncul bila kita malas gerak (mager). Kadar gula yang masuk di dalam tubuh hanya akan menjadi kalori dan terserap begitu saja dalam darah. Bukan terolah lagi oleh tubuh menjadi energi, yang membantu tubuh lebih kuat menjalani aktivitas harian.

Suhardjo, yang merupakan Dokter Konsultan di Bidang Infeksi dan Imunologi Mata serta Uveitis, Kornea, Bedah Katarak, dan Bedah Refraksi itu menjelaskan, riset kesehatan dasar (Riskesdas) pada 2018 menunjukkan, ada 2% penduduk indonesia dengan diabetes melitus (DM). Angka penderita diabetes diproyeksikan terus meningkat. Terutama di negara-negara asia, terutama terkait dengan meningkatnya pola hidup tidak sehat. Nah, kan

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Mental Saat Hadapi Tekanan Kiri Kanan: Cukup Tidur Dan Jangan Lupa Makan

"Retinopati diabetika (RD) adalah komplikasi diabetes tersering pada mata yang menyebabkan hampir 40 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan penglihatan hingga kebutaan. Kondisi ini mengancam populasi dalam usia produktif," ungkap Suhardjo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/10/2022).

Dokter yang juga menjalani praktik di RS Bethesda Yogyakarta ini menambahkan, penelitian di Yogyakarta menunjukkan bahwa, sebanyak 43,1% pasien DM mengalami RD. Dan ada 26% pasien DM sudah menderita RD dengan derajat keparahan berat, yang bisa mengarah pada kebutaan.

"Kerusakan yang terjadi pada retina akibat diabetes ini bersifat permanen. Sehingga upaya pencegahan menjadi kunci dari penanganan kasus kebutaan karena RD," terangnya. 

Baca Juga: Cheating Day Tiba, Boleh Skip Olahraga Loh

Ia menyatakan, ada banyak metode untuk menangani RD dan penanganan itu bergantung pada tingkat keparahannya. Tindakan yang bisa dilakukan tim medis di rumah sakit atau klinik kepada pasien berupa laser retina, pemberian obat suntik untuk mencegah perburukan RD, hingga pembedahan yang dilakukan pada kasus berat.

"Upaya-upaya tersebut merupakan usaha dalam mencegah progresivitas penyakit, bukan untuk menyembuhkan," kata Suhardjo menyampaikan fakta buruk.

Oleh karena itu, deteksi dini penyakit RD dengan pemeriksaan skrining kesehatan mata, terutama pada penderita DM menjadi penting. Dengan langkah itu, harapannya RD dapat diketahui pada derajat ringan dan dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya perburukan.

Yuk, mulai bijak mengonsumsi gula dan perbanyak gerak. Selamat menjalani hidup sehat!

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno05 November 2024, 18:21 WIB

Infinix Inbook Air dan Inbook Air Pro Plus Diniagakan di Indonesia

Kedua laptop ini menyasar konsumen level menengah ke atas.
Infinix Inbook Air Pro Plus. (Sumber: Infinix)
Techno05 November 2024, 17:51 WIB

Google Maps Punya Fitur AI Baru yang Didukung oleh Gemini

Berbincang santai dengan Gemini AI atau dapatkan petunjuk berkendara yang lebih baik.
Google Maps kini ditenagai dengan Gemini AI. (Sumber: Google)
Techno05 November 2024, 17:25 WIB

Spesifikasi Xiaomi Pad 7 Series, Ada 3 Pilihan Warna

Tablet pintar ini tersedia dalam dua pilihan model.
Xiaomi Pad 7. (Sumber: Xiaomi)
Techno05 November 2024, 16:37 WIB

Harga dan Spek POCO C75 yang Dipasarkan di Indonesia, Mirip Redmi 14C?

C75 ditenagai dengan chipset MediaTek Helio G8 Ultra.
POCO C75. (Sumber: POCO)
Startup05 November 2024, 16:04 WIB

Demo Day BEKUP 2024: Sukses Dapatkan 24 Startup dari 6 Kota di Indonesia

Demoday BEKUP 2024 Perluas Peluang Kolaborasi dan Permodalan Para Startup.
Demo Day BEKUP 2024 yang diinisiasi Kemenparekraf dibuka pada Senin (4/11/2024). (Sumber: Kemenparekraf)
Startup05 November 2024, 14:31 WIB

TransTRACK Perkuat Kolaborasi Bisnis dengan Perusahaan Australia

MoU ini turut menandai langkah awal ekspansi strategis TransTRACK ke Australia.
TransTRACK jalin kesepakatan dengan perusahaan asal Australia. (Sumber: dok. transtrack)
Startup05 November 2024, 14:18 WIB

Paper.id Meluncurkan Horizon Card: Kartu Kredit Digital Khusus untuk Perusahaan

Layanan ini mendukung proses pengadaan barang dan jasa bagi perusahaan.
CEO Paper.id Yosia Sugialam. (Sumber: istimewa)
Startup05 November 2024, 13:08 WIB

Percepat Transformasi Digital, Granite Asia dan INA Resmi Jalin Kolaborasi

Granite Asia bersama Indonesia Investment Authority berkomitmen untuk mempercepat transformasi digital dalam negeri.
INA berkolaborasi dengan Granite Asia guna mempercepat transformasi digital. (Sumber: istimewa)
Lifestyle04 November 2024, 20:23 WIB

5 Alasan Barang Mewah Bekas Kini Banyak Dicari oleh Konsumen

Terdapat sejumlah faktor yang membuat barang bekas banyak dicari orang.
Ilustrasi barang mewah tas Goyard. (Sumber: Goyard)
Lifestyle04 November 2024, 19:03 WIB

G-SHOCK Hadirkan Seri G-STEEL GM700 Berlapis Logam, Punya 3 Model Jam Tangan

Casio merilis jam tangan berlapis pogam yang didasarkan pada model analog-digital dynamic GA700.
Casio G-SHOCK GM700G-9A (kiri) dan GM700-1A. (Sumber: Casio)