Techverse.asia - Sun Life Asia mengeluarkan laporan berjudul 'Sun Life Financial Resilience Index' pertama. Indeks tersebut mengamati perilaku serta kepercayaan keuangan setiap orang di seluruh Benua Asia dan hambatan yang mereka temui dalam membangun keamanan finansial jangka panjang.
Berdasarkan indeks ini, banyak orang belum membuat rencana tindakan meskipun kepercayaan diri dan optimisme yang tinggi. Menurut penelitian ini juga, kepercayaan diri melebihi kesiapan mencapai tujuan jangka panjang yang mana 69 persen responden yakin bisa mencapai tujuan keuangan jangka panjang tapi cuma 40 persen yang punya rencana keuangan lebih dari satu tahun.
Pensiun serta tabungan menduduki prioritas keuangan tertinggi kedua menurut para responden, setelah mengelola pengeluaran sehari-hari, tapi cuma 16 persen responden yang sudah memiliki program pensiun untuk mendukung tujuan mereka.
Baca Juga: Sambut Bulan Puasa, Frestea Sempurnakan 3 Varian Minuman Teh
Penelitian tersebut pun menunjukkan bahwa ketahanan finansial generasi milenial terbukti yang paling kuat di Asia. Jika dibandingkan dengan generasi lainnya, mereka lebih optimistis (75%) terhadap masa depan keuangan mereka.
Generasi milenial juga sangat percaya diri akan kemampuan mencapai tujuan jangka panjang (70%) dibandingkan dengan generasi X (63%). Generasi milenial juga mengaku lebih melek soal finansial (80%) dibanding Generasi X (70%) serta kemungkinan besar mengambil keputusan menurut penelitian (56% berbanding 51%).
Kendati begitu, hanya 42 persen responden dari generasi milenial yang punya rencana keuangan lebih dari satu tahun ke depan. Artinya, mereka dapat terjebak dalam perangkap perencanaan yang sama seperti generasi lainnya.
Baca Juga: Optimalisasi Huawei Cloud Stack di Aplikasi Neobank, Dorong Inklusi Keuangan
"Kami memberikan gambaran mengenai bagaimana rumah tangga di seluruh Asia mencapai tujuan keuangan dan melindungi masa depan mereka. Sangat menyenangkan karena banyak orang yang optimistis terhadap keuangan mereka pada tahun ini dan optimisme ini butuh perencanaan supaya bisa terealisasi," ungkap Chief Client and Distribution Officer Sun Life Asia David Broom lewat keterangan tertulisnya, Jumat (15/3/2024).
Laporan ini juga menemukan kesenjangan yang mencolok antara kota dan desa, di mana masyarakat perkotaan (58%) lebih merasakan keamanan finansial ketimbang masyarakat yang tinggal di desa (51%).
Hampir separuh responden (46%) menyatakan bahwa emosi dan kepercayaan punya peran penting dalam mengambil keputusan keuangan. Lembaga keuangan merupakan sumber informasi keuangan paling terpercaya, selanjutnya teman serta keluarga dan penasihat keuangan independen.
"Sedangkan media sosial adalah sumber informasi keuangan yang paling tak bisa dipercaya," ucapnya.
Baca Juga: Akhir Tahun Banyak Konser Menarik, Cek 5 Tips Mengatur Keuangan
Hampir separuh responden (47%) pun ingin belajar sendiri mengenai keuangan pribadi, namun mungkin enggan untuk meminta bantuan lantaran sekarang ini hanya 23 persen yang cari bantuan atau nasihat profesional dalam mengelola keuangan.
Masih menurut penelitian ini, bahkan di kalangan para responden terkaya sekali pun banyak yang kurang siap, bahkan ada yang meremehkan tingkat pengeluaran atau manfaat rencana keuangan jangka panjang. Sementara itu, responden berpenghasilan tinggi dan rendah pun rentan melebihi bulanan anggaran mereka (21% buat dua responden ini).
"Penelitian ini juga mendapati bahwa cuma 45 persen responden yang memiliki penghasilan tinggi yang punya rencana lebih dari satu tahun, sedikit lebih tinggi dibanding rata-rata 40 persen responden di semua kelompok pendapatan," uajr dia.
Baca Juga: 4 Tips Mengatur Keuangan Saat Mudik bagi Keluarga Muda
Ketahanan finansial adalah tujuan semua orang dari segala usia dan pendapatan, dimulai dari tindakan kecil seperti menetapkan anggaran dan membuat rencana agar dapat menabung dan berinvestasi guna mencapai tujuannya.