Usai menempuh pendidikan, setidaknya seseorang akan menjatuhkan pilihan berikutnya kepada tiga opsi. Opsi pertama yaitu melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi; kedua, membuka bisnis, dan opsi ketiga adalah mencari pekerjaan. Di antara ketiga opsi itu, masih ada banyak lulusan yang memutuskan untuk melamar pekerjaan di perusahaan atau kantor impian.
Baca Juga: Ingin Bekerja Di Startup Jangan Pernah Berharap Zona Nyaman, Miliki Juga Skill Berikut
Untuk bisa diterima bekerja di perusahaan tertentu, kita akan memulai langkah pertama dengan mengajukan lamaran pekerjaan.
Salah satu syarat yang kerap diminta perusahaan, untuk dilengkapi dan diserahkan oleh para pelamar kerja adalah curriculum vitae (CV) dan resume. Dua dokumen ini juga paling sering diminta untuk dilengkapi sebagai persyaratan, kala mengajukan beasiswa, melamar sebagai tenaga volunteer, tak terkecuali untuk melamar magang. Tujuan dari penyerahan CV atau resume adalah agar recruiter bisa menimbang-nimbang sejauh mana kompetensi kita. Apakah kita adalah kandidat yang mereka cari?
Siapa di antara kita yang masih mengira bahwa dua hal ini adalah dokumen yang sama? Ternyata, dua dokumen ini punya beberapa perbedaan. Meskipun secara umum isinya sama-sama membantu perekrut untuk mengetahui kompetensi dan pengalaman kita sebelumnya. Apa saja bedanya?
Baca Juga: Perhatikan Kebiasaan Anak-anak Bersama Gawai Mereka, Hati-hati Myopia Dini
- CV adalah dokumen yang menjelaskan riwayat hidup seseorang berdasarkan pengalaman, kualifikasi dan prestasinya. Riwayat tersebut ditulis dengan begitu rinci, bahkan tidak perlu heran bila di dalam CV ada tersemat tempat dan tanggal lahir.
Resume berisikan rangkuman pengalaman, kualifikasi dan prestasi seseorang di suatu bidang yang spesifik. Sehingga masing-masing poin yang tertulis di dalamnya kebanyakan linier dan sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilamar.
Berkaca pada poin itu, maka saat menyusun resume, kita harus memaksa diri ikhlas membuang beberapa pencapaian maupun daftar pelatihan yang kita ikuti.
- CV tidak perlu terlalu sering diubah-ubah tiap melamar, cukup diperbarui tiap kali kita memiliki pencapaian baru. Namun yang penting saat membuat CV, kita harus punya teknik penempatan dan penulisan yang baik, agar semua pencapaian kita terlihat oleh recruiter.
Isi resume harus disesuaikan dengan bidang yang ingin kita bidik. Misalnya, kita baru saja mengikuti pelatihan K3 dan kelas online penataan produk. Kemudian kita akan mendaftar sebagai tim penata layout di sebuah ritel. Maka, kita cukup memasukkan pengalaman kelas penataan produk saja. Pasalnya, pelatihan itu lebih relevan dengan pekerjaan yang akan kita lamar. Mengenai pelatihan K3 cukup menjadi informasi yang bisa kita sampaikan pada perusahaan, bila lolos tahap wawancara.
- CV dan resume sama-sama menggambarkan pengalaman seseorang. Bedanya, isi CV yang begitu beragam dan memasukkan semua pengalaman dan aktivitas, -yang menurut kita berharga-, bisa membuat tampilannya lebih dari dua lembar kertas. Informasi buruknya, tak semua tim sumber daya manusia tertarik membaca semua pengalamanmu itu. Apalagi bila jenis pengalaman yang kita tulis di sana, bidangnya terlalu acak
Sedangkan resume bisa jadi hanya cukup disusun dalam satu lembar dan berisikan pengalaman yang penting dan relevan, namun sudah mampu menggambarkan secara umum kemampuan kita.
Bagaimana? sudah bisa membedakan antara CV dan resume? Siap mengembangkan kompetensimu dan menambahkannya ke dalamnya?