Pasar produk sabun pembersih kewanitaan diprediksi bakal terus tumbuh.
Laporan terbaru perusahaan riset Technavio memperkirakan, pada kurun 2023-2027 pasar sabun pembersih kewanitaan akan mencatat pertumbuhan tambahan sebesar US$121,55 juta (sekitar Rp1,95 triliun), dengan laju CAGR sebesar 5,26% selama periode perkiraan.
Laporan tersebut mengidentifikasi aktivitas periklanan dan promosi sebagai pendorong utama yang mendorong perluasan pasar.
Baca Juga: Pembaruan GPT-4 Turbo, Lebih Pintar dan Banyak Data Masukan Baru
"Pasar produk pembersih kewanitaan memainkan peran penting dalam kesejahteraan perempuan, mengatasi masalah penting kesehatan selama menstruasi," ungkap laporan yang kami kutip Sabtu (13/4/2024) itu.
Pemasaran sabun pembersih kewanitaan menghadapi tantangan seperti bahaya penggunaan bahan tertentu dan adanya pewarna. Maka, produsen harus mengatasi masalah ini dengan memformulasikan produk yang lebih sehat.
"Dengan adanya pergeseran global menuju keberlanjutan, produk-produk ramah lingkungan mendapatkan daya tarik, meningkatkan kesadaran tentang kesehatan dan kebersihan menstruasi, sekaligus mengurangi dampak terhadap lingkungan," lanjut laporan mereka.
Baca Juga: Ini 3 Jalan Tol Terpanjang di Jalur Trans Jawa, Sudah Kamu Lewati Saat Arus Balik Ini?
Kawasan Asia-Pasifik muncul sebagai pelopor dalam pertumbuhan pasar produk ini, didorong oleh tingkat konsumsi dan kemampuan produksi yang tinggi.
Negara-negara seperti China dan India, memiliki populasi besar yang kurang terlayani dan jaringan distribusi yang kuat. Ini memberikan peluang yang menguntungkan bagi pelaku pasar.
Mengenai simpul penjualan, e-commerce muncul sebagai tren yang signifikan, menawarkan kenyamanan dan aksesibilitas kepada konsumen.
Perusahaan memanfaatkan platform online untuk meningkatkan visibilitas merek dan menjangkau basis pelanggan yang lebih luas. Kawasan Asia-Pasifik, khususnya, menghadirkan peluang besar bagi ritel online, dengan meningkatnya kepercayaan konsumen terhadap penjualan online.
Baca Juga: Apple PHK Ratusan Karyawannya
Riset ini mendapati, peningkatan pasar sabun pembersih kewanitaan sudah terlihat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini juga didorong oleh meningkatnya kesadaran akan kebersihan menstruasi, dan pergeseran ke arah alternatif ramah lingkungan.
"Pasar yang berkembang ini menangani aspek-aspek penting dari kesehatan, kenyamanan, dan kelestarian lingkungan perempuan," kata hasil riset Technavio.
Di masa lalu, menstruasi sering kali diselimuti keheningan dan stigma, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan, rasa tidak aman, dan kurangnya diskusi terbuka. Namun, seiring dengan masyarakat yang mulai menerapkan normalisasi dan menghilangkan budaya malu seputar menstruasi, permintaan akan produk yang mengutamakan keamanan, kenyamanan, dan kebersihan semakin meningkat.
Baca Juga: Instagram akan Memburamkan Gambar Telanjang yang Dikirim Melalui DM
Baca Juga: Spek Lengkap Laptop Gaming Acer Predator Helios Neo 14, Bonus 1 Bulan Xbox Game Pass Ultimate
Produk menstruasi tradisional sekali pakai, seperti pembalut dan tampon, telah lama mendominasi pasar. Namun, dampak ekologisnya, yang ditandai dengan limbah, polusi, dan jejak karbon, telah mendorong tuntutan akan pilihan yang lebih berkelanjutan.
Penggunaan produk kebersihan kewanitaan yang ramah lingkungan, menstrual cup yang dapat digunakan kembali, pembalut kain, dan tampon terbiodegradasi, telah menawarkan solusi terhadap dampak lingkungan dari produk sekali pakai, mengurangi beban tempat pembuangan sampah dan meminimalkan polusi di lautan.
Dengan menghindari bahan sintetis dan limbah yang tidak dapat terurai secara hayati, hal ini membantu melestarikan ekosistem dan melindungi kehidupan laut.
Riset ini juga menekankan bahwa, seiring berkembangnya pasar sabun pembersih kewanitaan, para pemangku kepentingan harus terus memprioritaskan inovasi, pendidikan, dan aksesibilitas.
Dengan mendorong diskusi terbuka, menentang stigma sosial, dan mempromosikan alternatif ramah lingkungan, pasar dapat memainkan peran penting dalam memajukan kesehatan perempuan, kelestarian lingkungan, dan kemajuan sosial.
Baca Juga: Kemenhub Sebut Arus Mudik Mulai Landai, Kini Mulai Memasuki Arus Balik Lebaran