Belum Siap Menghadapi Rutinitas Karena Post Holiday Blues? Coba Perbanyak Bergerak

Uli Febriarni
Rabu 17 April 2024, 16:42 WIB
(ilustrasi) sedih setelah liburan selesai (Sumber: freepik)

(ilustrasi) sedih setelah liburan selesai (Sumber: freepik)

Kamu merasa sedih dan susah membangun mood (suasana hati) seusai libur dan cuti panjang Idulfitri? Serasa ingin melanjutkan meluruskan kaki di kasur, jalan-jalan, jajan ringan. Berada di kelas dan di pekerjaan sering gagal fokus? Besar kemungkinan kamu sedang mengalami post holiday blues.

Baca Juga: Waspada Penipuan Memanfaatkan AI, Menyasar Konsumen Belanja Online

Post holiday blues adalah kondisi perubahan mood, sebagai akibat dari transisi antara masa liburan kepada kondisi rutin yang harus dihadapi kembali.

Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia, Kasandra Putranto, menjelaskan bahwa selama mengalami proses transisi tersebut, tidak mudah bagi seseorang untuk beradaptasi kembali terhadap kehidupan yang biasanya, misalkan kembali bekerja atau sekolah.

Kasandra menyebut, ada sejumlah penyebab seseorang dapat terkena post holiday blues. Dimulai dari dalam diri individu, adanya sifat malas bergerak dan berpikir akan membuat ritme aktivitas menjadi lebih lambat.

"Hal itu disebabkan karena adanya rasa ingin memutar waktu ke masa liburan lebih kuat dibandingkan niat memulai rutinitas kembali," kata Kasandra, seperti dikutip Rabu (17/4/2024).

Baca Juga: Adobe Izinkan Pengguna Adobe Premiere Pro Mengedit Pakai AI dari Pihak Ketiga

Apalagi, bila ternyata selama liburan individu tersebut sempat mengalami sakit akibat terlalu banyak atau kurang makan, telat makan atau mengonsumsi obat yang diperlukan hingga kekurangan waktu istirahat karena berinteraksi dengan banyak orang.

Kasandra melanjutkan, tekanan post holiday blues juga berpotensi bertambah karena masalah-masalah teknis lain. Misalnya, jika support system di rumah belum kembali seperti semula.

"Ada langganan sayur belum kembali dari kampung, langganan ojek juga masih libur atau asisten di rumah belum kembali, atau sarana prasarana macet karena rusak, seperti mobil, motor, mesin cuci dan lain lain," ungkapnya, seperti diakses dari wawancara bersama Antara.

Menurut dia, kondisi post holiday blues pada umumnya akan kembali seperti semula. Namun, jika sudah berlangsung lebih dari dua pekan, maka yang bersangkutan perlu segera mendapatkan penanganan dari pihak medis.

Baca Juga: Adidas Originals Rilis Sepatu Lari dengan Tema Y2K: Ozmillen dan Response CL

Baca Juga: Koltiva Luncurkan Teknologi EUDR untuk Bisnis Berkelanjutan, Siap Hadapi Peraturan Global Bebas Deforestasi Uni Eropa

Guna mencegah dan mengatasi hal tersebut, Kasandra menganjurkan agar masyarakat memulai aktivitas rutin seperti biasa mereka lakukan sebelum masa liburan usai. Misalnya, kembali bangun lebih pagi, melakukan persiapan untuk kegiatan sehari-hari dan menyelesaikan tugas yang sempat tertunda selama liburan.

Sebab pada dasarnya, kata dia, orang yang memiliki stamina mental yang prima dan terbiasa untuk tetap aktif selama liburan, tentu akan dapat dengan mudah mengatasi perubahan. Mereka juga bisa mendapatkan manfaat maksimal libur sejenak dari rutinitas dan beban tugas yang biasa dihadapi.

"Sebaliknya, mereka yang memiliki masalah dalam stamina mental dan tidak terbiasa aktif selama liburan, tentu memerlukan pecutan usaha diri yang lebih keras untuk mengatasi perubahan mood mereka," terangnya.

Baca Juga: Kesepian di Tengah Keramaian, Lakukan Ini Jika Kamu Merasakannya

Hindari juga melakukan aktivitas yang minim gerak, seperti bermain media sosial terlalu lama, atau banyak menghabiskan waktu untuk tidur di rumah.

Lebih jauh ia mengungkap, kegiatan yang minim gerak memengaruhi tubuh dan pikiran seseorang secara tidak langsung.

Kasandra menerangkan, berbagai aktivitas rutin seperti bekerja ke kantor, olahraga atau sekolah menuntut tubuh dan otak untuk banyak bergerak serta berpikir. Namun, kegiatan seperti bermain media sosial dalam waktu yang cenderung lama membuat tubuh tidak bisa lepas dari sikap bersantai-santai.

Akibatnya, tubuh akan mengalami fase enggan bergerak dan berpikir karena adanya rasa ingin mengulang waktu liburan seperti sebelumnya.

"Hal ini menyebabkan tubuh memerlukan waktu untuk terbiasa mengubah ritme dari yang semula lambat menjadi cepat," ucapnya.

Baca Juga: Insta360 Luncurkan X4: Bisa Rekam Video 8K dengan Sudut 360 Derajat

Dalam kesempatan itu, ia menyarankan kita mendengarkan lagu-lagu yang membuat hati tenang, relaksasi diri melalui perawatan diri seperti pijat tubuh dan menikur, atau memilih aktivitas yang menyesuaikan kebutuhan masing-masing.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno20 Desember 2024, 17:43 WIB

ASUS TUF Gaming A14 Resmi Meluncur di Indonesia, Lihat Speknya

Jelang akhir 2024, ASUS rilis laptop gaming tipis berteknologi AI.
ASUS TUF Gaming A14. (Sumber: istimewa)
Techno20 Desember 2024, 17:29 WIB

Sandisk dengan Logo Baru akan Segera Tiba

Filosofi kreatif yang mencerminkan dunia dengan ketangguhan ekspresi data yang memajukan aspirasi dan peluang.
Logo baru Sandisk. (Sumber: Sandisk)
Techno20 Desember 2024, 15:27 WIB

Samsung Luncurkan Kulkas Anyar: Disematkan Teknologi AI Hybrid Cooling

Kulkas inovatif merevolusi cara pendinginan dengan modul Peltier.
Kulkas Samsung dengan teknologi AI Hybrid Cooling. (Sumber: Samsung)
Techno20 Desember 2024, 15:17 WIB

Khawatir Aplikasinya Dilarang di AS, CEO TikTok Bertemu Donald Trump

TikTok meminta Mahkamah Agung AS untuk menunda larangan yang akan datang.
Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew memberikan kesaksian di depan anggota Kongres AS, Kamis (24/3/2023) waktu setempat. (Sumber: Youtube C-SPAN)
Startup20 Desember 2024, 14:56 WIB

Funding Societies Raup 25 Juta Dolar, Tingkatkan Modal bagi UMKM

Startup teknologi finansial ini akan memberi pinjaman dana bagi pelaku UMKM.
Funding Socities. (Sumber: istimewa)
Startup20 Desember 2024, 14:43 WIB

Grup Modalku Dapat Investasi dari Cool Japan Fund, Segini Nominalnya

Modalku adalah platform pendanaan digital bagi UMKM di Asia Tenggara.
Modalku.
Startup20 Desember 2024, 14:03 WIB

Impact Report 2024: Soroti Kepemimpinan Perempuan dan Pengurangan Emisi CO2

AC Ventures, bekerja sama dengan Deloitte, merilis Impact Report 2024 yang menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap dampak sosial dan lingkungan di Asia Tenggara.
AC Ventures.
Startup20 Desember 2024, 13:39 WIB

Qiscus Bertransformasi Jadi AI-Powered Omnichannel Customer Engagement Platform

Qiscus mengmumkan transformasi AI guna akselerasi pasar Asia Tenggara.
Qiscus.
Techno19 Desember 2024, 19:07 WIB

Google Whisk: Alat AI Baru untuk Bikin Gambar dari Gambar Lain

Google bereksperimen dengan generator gambar baru yang menggabungkan tiga gambar menjadi satu kreasi.
Hasil imej berbasis gambar yang dibuat oleh Google Whisk. (Sumber: Whisk)
Techno19 Desember 2024, 18:29 WIB

ASUS NUC 14 Pro: PC Mini Bertenaga Kecerdasan Buatan yang Desainnya Ringkas

ASUS mengumumkan NUC 14 Pro AI.
ASUS NUC 14 Pro. (Sumber: asus)