Pakar: Pemakaian Sampah Plastik Hasil Daur Ulang Dapat Berisiko Bagi Kesehatan

Rahmat Jiwandono
Rabu 01 Mei 2024, 18:09 WIB
Ilustrasi daur ulang plastik. (Sumber: freepik)

Ilustrasi daur ulang plastik. (Sumber: freepik)

Techverse.asia - Sampah plastik masih menjadi masalah dalam pengelolaan sampah di Indonesia yang hingga kini sulit untuk diselesaikan. Sebab, komponen plastik menjadi jenis sampah yang sulit buat dihancurkan.

Baca Juga: Honda Bangun Pabrik Kendaraan Listrik Terpadu di Kanada

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat terdapat total timbunan sampah di Tanah Air yang mencapai 17,4 juta ton sampai tahun 2023. Adapun sampah plastik yang menyumbang sekitar 17,29 persen dari total sampah seluruhnya.

Padahal meningkatnya polusi mikroplastik tak hanya mengancam keberlanjutan lingkungan, namun juga berdampak terhadap kesehatan manusia dan hewan.

Direktur Direktorat Penelitian UGM Profesor Mirwan Ushada menjelaskan bahwa isu mengenai pengolahan sampah serta limbah sekarang jadi permasalahan yang serius di banyak daerah termasuk yang kini jadi sorotan soal Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Juga: Atasi Sampah, UGM Kenalkan Teknologi Pengolahan Sampah Organik Pada Masyarakat

Meski begitu, salah satu isu yang jadi perhatian utama yakni meningkatknya polusi mikroplastik yang cukup berbahaya untuk kesehatan. "Salah satu isu yang mengkhawatirkan adalah meningkatknya polusi mikroplastik yang tak hanya mengancam keberlanjutan lingkungan hidup, tapi juga berdampak pada kesehatan manusia dan hewan," ujar Mirwan.

General Manager Nexus 3 Foundation Krishna Zaki memaparkan, untuk memahami bahaya sampah plastik untuk kesehatan dilihat dari unsur kimia yang terbentuk di dalamnya. Sedikitnya ada 13.000 monomer atau molekul kecil yang berikatan membentuk molekul primer yang panjang di dalam plastik, 7.000 diantaranya bersifat berbahaya, dan 3.200 diantaranya berpotensi menimbulkan kekhawatiran.

"Salah satu contohnya yakni adanya kelompok senyawa buatan yang selama puluhan tahun banyak dipakai untuk membuat wajan anti lengket sebab ketahanannya terhadap panas atau air," terang Zaki.

Selain itu, bahan kimia dalam plastik yang digunakan dalam produk sehari-hari, seperti mainan anak, perabotan, maupun pakaian, bisa berpotensi mengancam kesehatan manusia. Pasalnya, paparan terhadap bahan kimia ini bisa terjadi lewat udara terkontaminasi, air, makanan, dan debu yang tercemar, serta kontak langsung dengan kulit.

Baca Juga: Satu-satunya di Jawa Tengah, Pabrik Ini Bisa Daur Ulang Sampah Plastik

"Itu dampaknya termasuk gangguan fungsi hormon, penurunan kesuburan, kerusakan pada sistem saraf, hipertensi serta penyakit kardiovaskular, hingga risiko kanker paru-paru dan hati," katanya.

Menurut dia, penting untuk masyarakat Indonesia untuk mengurangi dan mengeliminasi produk plastik yang bermasalah, seperti polistirena, sedotan, dan tas plastik, hingga kebijakan bersama antar negara untuk mengadopsi kontrol global terhadap plastik.

Sementara itu, Direktur Penelitian Institut Nasional Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Prancis (INSERM) Profesor Isabella Annesi Maesano menambahkan, dampak kesehatan buruk dari paparan mikroplastik adalah seperti logam berat, dan adanya kandungan bio kontaminan dari bakteri, virus, dan jamur.

"Jadi ada dua efek yang bisa ditimbulkan yaitu efek fisik dan efek kimia," ujarnya.

Baca Juga: Jamur Fomes fomentarius: Bisa Jadi Pengganti Bahan Dasar Plastik

Sedangkan Profesor Tri Wibawa, menekankan pendekatan One Health untuk memahami lebih dalam tentang dampak polusi mikroplastik dan bagaimana mengatasi secara global. Untuk mengatasi bahaya sampah plastik ini, menurutnya, perlu kerja sama dan pendekatan holistik yang dipandu oleh prinsip satu kesehatan.

"Dibutuhkan kerjasama antar stakeholders untuk mengatasi bahaya sampah plastik ini," papar dia.

Bahaya mengenai plastik daur ulang muncul seminar yang bertajuk "Plastic Pollution from scientific to Community Perspective: a One Health Approach" di ruang auditorium Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada April kemarin.

Baca Juga: Sampah Plastik Masih Jadi Masalah di Indonesia, LPEM FEB UI: Jumlahnya Jutaan Per Tahun

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno05 November 2024, 18:21 WIB

Infinix Inbook Air dan Inbook Air Pro Plus Diniagakan di Indonesia

Kedua laptop ini menyasar konsumen level menengah ke atas.
Infinix Inbook Air Pro Plus. (Sumber: Infinix)
Techno05 November 2024, 17:51 WIB

Google Maps Punya Fitur AI Baru yang Didukung oleh Gemini

Berbincang santai dengan Gemini AI atau dapatkan petunjuk berkendara yang lebih baik.
Google Maps kini ditenagai dengan Gemini AI. (Sumber: Google)
Techno05 November 2024, 17:25 WIB

Spesifikasi Xiaomi Pad 7 Series, Ada 3 Pilihan Warna

Tablet pintar ini tersedia dalam dua pilihan model.
Xiaomi Pad 7. (Sumber: Xiaomi)
Techno05 November 2024, 16:37 WIB

Harga dan Spek POCO C75 yang Dipasarkan di Indonesia, Mirip Redmi 14C?

C75 ditenagai dengan chipset MediaTek Helio G8 Ultra.
POCO C75. (Sumber: POCO)
Startup05 November 2024, 16:04 WIB

Demo Day BEKUP 2024: Sukses Dapatkan 24 Startup dari 6 Kota di Indonesia

Demoday BEKUP 2024 Perluas Peluang Kolaborasi dan Permodalan Para Startup.
Demo Day BEKUP 2024 yang diinisiasi Kemenparekraf dibuka pada Senin (4/11/2024). (Sumber: Kemenparekraf)
Startup05 November 2024, 14:31 WIB

TransTRACK Perkuat Kolaborasi Bisnis dengan Perusahaan Australia

MoU ini turut menandai langkah awal ekspansi strategis TransTRACK ke Australia.
TransTRACK jalin kesepakatan dengan perusahaan asal Australia. (Sumber: dok. transtrack)
Startup05 November 2024, 14:18 WIB

Paper.id Meluncurkan Horizon Card: Kartu Kredit Digital Khusus untuk Perusahaan

Layanan ini mendukung proses pengadaan barang dan jasa bagi perusahaan.
CEO Paper.id Yosia Sugialam. (Sumber: istimewa)
Startup05 November 2024, 13:08 WIB

Percepat Transformasi Digital, Granite Asia dan INA Resmi Jalin Kolaborasi

Granite Asia bersama Indonesia Investment Authority berkomitmen untuk mempercepat transformasi digital dalam negeri.
INA berkolaborasi dengan Granite Asia guna mempercepat transformasi digital. (Sumber: istimewa)
Lifestyle04 November 2024, 20:23 WIB

5 Alasan Barang Mewah Bekas Kini Banyak Dicari oleh Konsumen

Terdapat sejumlah faktor yang membuat barang bekas banyak dicari orang.
Ilustrasi barang mewah tas Goyard. (Sumber: Goyard)
Lifestyle04 November 2024, 19:03 WIB

G-SHOCK Hadirkan Seri G-STEEL GM700 Berlapis Logam, Punya 3 Model Jam Tangan

Casio merilis jam tangan berlapis pogam yang didasarkan pada model analog-digital dynamic GA700.
Casio G-SHOCK GM700G-9A (kiri) dan GM700-1A. (Sumber: Casio)