Pekerja Shift Malam Rentan Mengalami Obesitas dan Diabetes

Uli Febriarni
Senin 13 Mei 2024, 16:12 WIB
pekerja shift malam (Sumber: freepik)

pekerja shift malam (Sumber: freepik)

Bekerja menjadi rutinitas yang dilakukan oleh orang-orang usia produktif, kemudian menjadi cara mereka mencari penghidupan dan menjalani sebuah passion.

Ada orang-orang yang bekerja dengan jam kerja wajar, seperti pagi hingga sore, namun ada pula yang bekerja dengan sistem jadwal malam. Tipe pekerja yang terakhir ini, bekerja sejak sore hingga dini hari atau sejak malam hingga esok harinya. Ternyata, pekerjaan yang menuntut seseorang untuk bekerja dalam shift malam cukup berisiko terhadap kesehatan.

Sebuah studi terbaru dari Washington State University and Pasific Northwest Nation Laboratory mendapati bahwa, bekerja shift malam dapat menyebabkan para pekerja rentan terkena penyakit diabetes dan obesitas.

Laman Antara yang mengutip laporan Medical Daily, menuliskan alasan risiko tersebut yang dilatarbelakangi karena ritme protein dalam tubuh yang terganggu, terlebih bila shift malam dilakukan selama tiga hari berturut-turut.

"Lewat penelitian tersebut, para peneliti studi mengeksplorasi bagaimana pekerja shift malam lebih rentan terhadap gangguan metabolisme termasuk diabetes dan obesitas," ungkap laporan yang dikutip Senin (13/5/2024).

Menurut hasil yang diterbitkan dalam Journal of Proteome Research, bekerja pada jadwal shift malam dapat mengganggu ritme protein yang berkaitan dengan regulasi glukosa darah, metabolisme energi, dan peradangan, proses yang dapat mempengaruhi perkembangan kondisi metabolisme kronis.

Kondisi itu terbukti hanya beberapa hari pada jadwal shift malam.

Baca Juga: Tangkas Kebut Produksi X7 New

Baca Juga: Kegigihan dan Usaha Keras, Membawa Rafa Berhasil Menempuh Kuliah di University of British Columbia (UBC)

Peneliti kemudian merekrut sukarelawan yang menjalani simulasi jadwal shift malam atau siang selama tiga hari. Para peserta kemudian tetap terjaga selama 24 jam setelah giliran kerja terakhir mereka, di bawah pencahayaan, suhu, postur, dan asupan makanan yang konstan.

"Ini untuk mengukur ritme biologis internal mereka tanpa pengaruh luar," kata peneliti.

Sementara para peserta tetap terjaga, sampel darah diambil untuk mengidentifikasi protein dalam sel sistem kekebalan berbasis darah.

Beberapa protein ini terkait erat dengan jam biologis utama. Karena jam utama yang menjaga tubuh pada ritme 24 jam tahan terhadap perubahan jadwal shift, tidak banyak perubahan pada protein ini.

Namun, pada sebagian besar jenis protein lain, seperti yang terlibat dalam regulasi glukosa, terdapat perubahan ritme yang substansial di antara peserta shift malam dibandingkan dengan peserta shift siang.

Di samping itu, mereka turut mencatat bahwa terdapat pembalikan ritme glukosa yang hampir sempurna pada peserta shift malam. Peserta shift malam juga tidak memiliki sinkronisasi dalam proses produksi dan sensitivitas insulin.

Baca Juga: Pajero Sport dan Xpander Cross Edisi Terbatas, Tampil dengan Penyegaran Eksterior dan Interior

"Proses-proses ini biasanya harus bekerja sama untuk menjaga kadar glukosa dalam kisaran yang sehat. Hal ini, disebabkan oleh regulasi insulin yang mencoba membatalkan perubahan glukosa yang dipicu oleh jadwal shift malam, yang mungkin merupakan respons yang sehat saat ini, namun menimbulkan masalah dalam jangka panjang," tulis penelitian itu.

Penulis studi senior dari WSU Elson S. Floyd College of Medicine, Hans Van Dongen, menambahkan perihal adanya proses yang terkait dengan jam biologis utama di otak kita.

Proses tersebutlah yang mengatakan bahwa siang adalah siang dan malam adalah malam, serta proses lain yang mengikuti ritme yang diatur di tempat lain di tubuh, yang mengatakan malam adalah siang dan siang adalah malam.

Baca Juga: Pendapatan HYBE Turun Tajam, Mendapat Debut Kuat oleh TWS dan ILLIT

Baca Juga: Mistral AI Galang Pendanaan Lebih dari Rp90 Triliun

Temuan ini menunjukkan, intervensi dini mungkin dilakukan untuk mencegah diabetes dan obesitas, yang juga dapat diterapkan untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke pada pekerja shift malam.

"Ketika ritme internal tidak teratur, Anda mengalami stres berkepanjangan dalam sistem tubuh Anda, yang kami yakini memiliki konsekuensi kesehatan jangka panjang," kata Dongen.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Hobby22 November 2024, 17:54 WIB

Gravity Mengumumkan Peluncuran Global Gim Poring Rush

Nikmati keseruan membuat kombinasi Poring kustom untuk meningkatkan pertarungan.
Poring Rush. (Sumber: dok. gravity)
Techno22 November 2024, 17:41 WIB

Shazam Melampaui Tonggak Sejarah 100 Miliar Pengenalan Lagu

Apple umumkan Shazam telah mengidentifikasi Lebih dari 100 miliar lagu.
Shazam kini bisa mengidentifikasi banyak lagu. (Sumber: Apple)
Automotive22 November 2024, 16:49 WIB

Hyundai All New Tucson Resmi Mengaspal di Indonesia, Cek Harga dan Speknya

Ini menjadi mobil kedua yang dihadirkan Hyundai di Indonesia dengan pilihan mesin Turbo Hybrid.
Hyundai All New Tucson.
Techno22 November 2024, 16:11 WIB

WhatsApp Menambahkan Transkrip Pesan Suara, Banyak Pilihan Bahasa

Fitur ini akan diluncurkan untuk pengguna iOS dan Android dalam beberapa minggu mendatang.
Pesan suara di WhatsApp kini bisa ditranskrip. (Sumber: Meta)
Lifestyle22 November 2024, 15:45 WIB

Nike Vomero 18: Sepatu Lari dengan Bantalan Maksimal

Sepatu lari ini baru akan tersedia secara global pada 2025.
Nike Vomero 18. (Sumber: Nike)
Techno22 November 2024, 15:11 WIB

ColorOS 15 Punya Segudang Fitur Berbasis Kecerdasan Buatan, Cek Selengkapnya

ColorOS 15: era baru dalam keunggulan AI dan smartphone.
ColorOS 15. (Sumber: Oppo)
Culture22 November 2024, 14:29 WIB

ARTJOG 2025 Usung Tema Motif: Amalan, Begini Penjelasannya

Sosialisasi ARTJOG 2025 menjadi kesempatan untuk memaparkan tentang tema ARTJOG di tahun depan.
Sosialisasi ARTJOG 2025 di JNM, Wirobrajan, Kota Jogja. (Sumber: istimewa)
Techno22 November 2024, 14:00 WIB

Realme Resmi Menjadi Sponsor untuk Dominator Esports

realme mensponsori Dominator Esports dengan tujuan berkembang bersama dalam industri esports.
Realme menjadi sponsor untuk tim Dominator Esports. (Sumber: realme)
Lifestyle21 November 2024, 19:57 WIB

Pop Mart Christmas Town Hadir di Gandaria City, Buka Selama 50 Hari

Pop Mart memberikan pengalaman otentik berbagai karakter melalui Christmas Town.
Pop Mart Christmas Town. (Sumber: null)
Lifestyle21 November 2024, 19:36 WIB

Lisa BLACKPINK Segera Rilis Solo Albumnya Berjudul Alter Ego

Album ini akan mengikuti rangkaian tiga singel dari bintang K-pop tersebut pada tahun 2024.
Lisa BLACKPINK.