Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat lonjakan kasus gagal ginjal akut misterius dalam beberapa bulan terakhir pada anak-anak yang berusia di bawah enam tahun.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Nefrologi dr Henny Adriani Puspitasari dalam laporan VOA mengungkapkan, sampai saat ini penyebab terjadinya infeksi tersebut masih belum diketahui dan sedang dalam proses investigasi.
Henny mengungkap, kasus itu ditemui cukup banyak di wilayah seluruh Indonesia, yakni sekitar lebih dari 100 kasus pada Januari 2022.
"Namun, dalam dua bulan terakhir kita melihat ada lonjakan kasus gangguan ginjal akut, lebih banyak dari yang kita temukan,” ungkap Henny.
Adapun gejala yang ditemukan pada anak-anak yang terkena gagal ginjal akut misterius ini antara lain menurunnya jumlah air seni secara drastis dan tiba-tiba. Kemudian kemudian berlanjut dengan tidak mengeluarkan air seni sama sekali.
Gangguan ginjal akut tersebut memburuk secara mendadak dan cepat. Selain itu gejala gangguan ini pada anak-anak disertai demam tinggi hingga diare.
"Itu sebenarnya yang membuat kami sebagai dokter anak, terutama yang bergerak di bidang ginjal, itu menjadi sebuah hal yang dalam tanda kutip, kok tidak biasanya,” ujarnya.
Henny menduga penyakit ini ada kaitannya dengan Covid-19. Pasalnya, penyakit ini kebanyakan teridentifikasi pada anak-anak yang berusia di bawah enam tahun, yang belum memiliki kekebalan terhadap Covid-19, karena belum bisa divaksinasi.
"Kami melihat bahwa sebagian besar anak-anak ini punya bukti terhadap infeksi Covid-19 baik yang saat ini sedang terjadi, maupun yang pernah terjadi sebelumnya atau yang kita sebut memiliki antibodi Covid-19," ungkapnya.
"Lalu kami berpikir apakah ini berhubungan? Kami belum bisa mengkonfirmasi hubungannya, tapi kita tetap berpikir ini adalah sesuatu yang berkaitan,” lanjut Henny.
Orang Tua Diminta Waspada
Masih dalam laman yang sama, Henny meminta para orang tua waspada apabila memiliki anak di bawah usia enam tahun, yang memiliki gejala-gejala seperti yang disebutkan sebelumnya.
Apabila terdapat gejala-gejala tersebut, orang tua harus segera membawa anaknya ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Ahli Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menjelaskan, penyebab dari gagal ginjal akut misterius pada anak perlu diinvestigasi secara mendalam.
Menurutnya, tidak semua penyakit bisa disangkut pautkan dengan Covid-19, hanya karena status pandemi masih ada.
“Ya kita harus pelajari bersama-sama, kenapa bisa terjadi seperti itu? Kenapa kok hanya (terjadi di) Jakarta, Surabaya atau beberapa kota besar saja?," ucapnya.
Beberapa orang, sebut dia, mengaitkannya dengan situasi saat ini yang lekat dnegan bencana banjir. Di mana, tikus sering membawa kotoran yang tergenang air, sedangkan anak-anak seperti kita ketahui sering bermain di air.
"Pada kotoran tikus, ada kuman yang namanya Liptoscirosis, itu juga bisa menyebabkan gangguan ginjal akut,” ungkap Pandu kepada VOA.
Menurutnya, untuk mengetahui penyebab pasti dari gagal ginjal akut misterius pada anak-anak membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Ia berharap, investigasi dapat dilakukan dengan seksama.
Gagal Ginjal Akut Mengancam Nyawa Penderita
Rumah Sakit Anak Bunda Harapan Kita mengungkap, gagal ginjal akut bisa saja terjadi secara cepat dan dapat membahayakan nyawa pengidapnya.
Kondisi ini umumnya dialami oleh orang tua atau pengidap suatu gangguan medis, tapi tidak menutup kemungkinan gagal ginjal akut juga dapat dialami oleh anak-anak. Maka, sebagai orang tua, penting untuk mengetahui penyebab, gejala dan cara merawat anak dengan penyakit ginjal.
Gagal ginjal akut pada anak yaitu kondisi klinis ketika ginjal mengalami kerusakan atau penurunan fungsi. Keadaan ini dapat disebabkan oleh berbagai penyebab seperti kekurangan cairan infeksi atau adanya sumbatan aliran keluar urine.
Laman rumah sakit menyeatakan, gagal ginjal akut juga akan terjadi ketika ginjal tidak bisa menyeimbangkan air serta elektrolit. Penyakit gagal ginjal akut saat ini dikenal dengan istilah gangguan ginjal akut karena penyakit gagal ginjal tidak selalu mengalami kegagalan.