Pakar: Kosmetik Halal Masih Hadapi Tantangan Besar

Rahmat Jiwandono
Selasa 09 Juli 2024, 16:28 WIB
Ilustrasi kosmetik halal. (Sumber: freepik)

Ilustrasi kosmetik halal. (Sumber: freepik)

Techverse.asia - Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia dengan populasi dua miliar pengikut, kekinian semakin sadar akan pentingnya menggunakan produk yang halal sesuai dengan nilai-nilai syariah termasuk kosmetik halal.

Akibatnya, permintaan pasar akan produk kosmetik yang halal mengalami pertumbuhan yang pesat. Hal ini terbukti dari industri kosmetik yagn mencatat pertumbuhan positif sebesar delapan persen setiap tahunnya.

Namun demikian, guru besar bidang Ilmu Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Profesor Nurkhasanah mengatakan bahwa kosmetik halal saat ini sedang menghadapi tantangan besar. Tantangan tersebut berkaitan dengan keamanan, efektivitas, kualitas, formulasi, dan regulasi.

Baca Juga: BMW X1: Mobil SAV yang Dirakit Secara Lokal di Jakarta Utara

Menurutnya, lima tantangan ini harus menjadi perhatian khusus. Kosmetik yang berasal dari tumbuhan, meskipun termasuk dalam daftar bahan non-kritis (daftar positif). Tapi, proses pengolahan tumbuhan menjadi produk kosmetik memerlukan bahan tambahan yang harus dipastikan bebas dari najis atau bahan yang tidak halal.

Sedangkan kosmetik yang bahannya berasal dari hewan, seperti kolagen atau plasenta, yang juga populer sebagai bahan anti-aging atau anti-keriput (biasanya berasal dari hewan halal seperti sapi atau ikan, atau hewan haram seperti babi) juga patut buat diperhatikan.

"Penggunaan plasenta diperbolehkan jika berasal dari hewan yang halal dan hanya untuk pemakaian luar. Namun, plasenta dari hewan yang mati saat hamil atau dari hewan najis seperti babi tidak boleh digunakan," ungkapnya Nurkhasanah pada Selasa (9/7/2024).

Menurutnya, efektivitas dan kualitas kosmetik harus sesuai dengan tujuan penggunaannya. Klaim yang tercantum juga harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

"Bahan kosmetik juga harus memenuhi standar yang diakui dan juga memenuhi persyaratan keamanan. Tidak hanya itu saja, efektivitasnya harus dibuktikan melalui hasil uji laboratorium atau tinjauan literatur," ujarnya.

Baca Juga: Aplikasi Digital Momasa: Beri Informasi Kuliner hingga Resep Masak Halal di Indonesia

Kosmetika, sambungnya, yang diproduksi tidak boleh mengganggu atau membahayakan kesehatan manusia. Kosmetik halal harus dirancang dengan bahan halal dan suci yang dimaksudkan untuk tujuan yang dibolehkan syariat, dan tidak berbahaya.

Nurkhasanah menjelaskan, saat ini produk kosmetik telah mengalami pengembangan formulasi seperti tahan air (waterproof), tahan keringat (sweatproof), dan tahan lama (long lasting). Namun demikian, ketiga faktor ini dapat mempengaruhi status wudhu.

Salah satu produk yang sering dibuat tahan air adalah eyeliner, yang dirancang agar tidak luntur saat berkeringat atau menangis. Oleh karena itu, pengujian penetrasi air menjadi salah satu hal wajib dalam proses sertifikasi halal.

"Kosmetik yang kedap air dapat mencegah air wudhu menyentuh kulit, yang membuat wudhu menjadi tidak sah. Hal ini juga yang menjadi tantangan besar," papar dia.

Baca Juga: Sambut Tahun Naga Kayu, Sejumlah Kosmetik Hadirkan Koleksi Spesial Imlek 2024

Di sisi lain, pasar kosmetik dan perawatan pribadi (selfcare) halal global diperkirakan tumbuh sebesar USD 19,06 miliar atau sekitar Rp310,4 miliar, mulai 2024-2028, ungkap riset Technavio. Pasar ini diperkirakan tumbuh pada CAGR lebih dari 4,76 persen selama periode perkiraan.

Meningkatnya minat terhadap produk perawatan pribadi mendorong pertumbuhan pasar, dengan tren pertumbuhan penjualan eceran kosmetik dan produk selfcare halal secara daring.

Industri kosmetik dan selfcare halal merujuk pada segmen industri yang memproduksi dan mendistribusikan produk kosmetik dan perawatan pribadi yang mematuhi hukum Islam. Produk-produk ini bebas dari alkohol, turunan babi, dan bahan-bahan lain yang dilarang dalam Islam.

Pasar ini tumbuh karena meningkatnya kesadaran dan permintaan akan produk bersertifikat halal di antara konsumen muslim di seluruh dunia. Industri ini melayani berbagai kategori produk seperti perawatan kulit, tata rias, perawatan rambut, dan wewangian.

Baca Juga: Papatui: Merek Skincare Cowok yang Punya Produk Perawatan Tato, Dirilis oleh Dwayne 'The Rock' Johnson

Permintaan akan kosmetik dan perawatan pribadi halal didorong oleh populasi muslim yang terus bertambah, dan preferensi mereka terhadap produk yang diproduksi secara etis dan bersertifikat. Pasar ini juga menyaksikan inovasi dengan diperkenalkannya penawaran produk baru, dan desain kemasan yang memenuhi kepekaan budaya konsumen muslim.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno17 Oktober 2024, 21:48 WIB

Begini Cara yang Benar Menggunakan Galaxy Ring

Galaxy Ring memiliki berbagai macam ukuran, mulai dari ukuran 5 sampai 13.
Galaxy Ring (Sumber: Samsung)
Lifestyle17 Oktober 2024, 20:58 WIB

Tips dari Jejakin untuk Ikut Mengurangi Emisi Karbon

Lima cara di bawah ini merupakan langkah mudah yang dapat dilakukan untuk ikut mengurangi emisi karbon, dimulai dari lingkungan sekitar kita.
Tim Jejakin sedang menguji kualitas air dan tanah di sebuah area (Sumber: Jejakin)
Culture17 Oktober 2024, 20:24 WIB

Hanni NewJeans Buka Suara Tentang Perundungan Terhadap Artis di Industri K-pop

Ia bersaksi di parlemen Korea Selatan perihal bullying di tempat kerja dan perlakuan terhadapnya.
Member girlband K-pop NewJeans, Hanni. (Sumber: null)
Startup17 Oktober 2024, 20:02 WIB

6 Alasan Startup F&B di Indonesia Masih Bisa Disebut Tangguh

Food and Beverage (F&B) telah terbukti menjadi sektor yang tangguh bagi Indonesia, terutama dengan kebangkitan industri pariwisata dan perhotelan setelah pandemi berakhir.
Ismaya, salah satu startup F&B yang beroperasi di Indonesia (Sumber: Ismaya)
Startup17 Oktober 2024, 19:45 WIB

Cara Supermom dalam Mempertahankan Ratusan Klien Fortune Mereka

Supermom yang berbasis di Singapura adalah platform data pengasuhan anak terkemuka di Asia Tenggara.
Ilustrasi aplikasi Supermom. (Sumber: istimewa)
Techno17 Oktober 2024, 19:23 WIB

Realme 13 5G dan TWS Buds T310 Resmi Dilansir di Indonesia, Segini Harganya

Dua perangkat ini diluncurkan bersamaan dengan Realme 13 Plus 5G.
Realme 13 Series 5G dan TWS Buds T310 meluncur di Indonesia. (Sumber: Realme)
Techno17 Oktober 2024, 18:49 WIB

Spek Lengkap Realme 13 Plus 5G, Ponsel Gaming dengan Chip MediaTek Dimensity 7300

Gaming tingkat turnamen dengan visual mulus hingga 120fps di kelasnya.
Realme 13 Plus 5G. (Sumber: realme)
Startup17 Oktober 2024, 18:43 WIB

6 Tahun Beroperasi, Xurya Membangun Lebih dari 100 MW PLTS

Melalui skema sewa PLTS tanpa biaya awal yang dipelopori oleh Xurya, lebih dari 100 perusahaan telah terbantu untuk mulai menggunakan energi matahari.
Xurya telah berhasil membangun lebih dari 100 MW kapasitas daya PLTS, tersebar se-Indonesia (Sumber: Xurya Daya Indonesia)
Techno17 Oktober 2024, 18:03 WIB

Tahun Depan, Pengguna Bisa Mendaftar Business Caller ID

Nama, logo, dan departemen pemilik nomor bisnis tersebut muncul di layar panggilan masuk saat mereka menghubungi pelanggan.
Apple akan meluncurkan layanan Business Caller ID (Sumber: Apple)
Startup17 Oktober 2024, 17:48 WIB

Sah! Startup Healthtech Good Doctor Indonesia Diakuisisi oleh WhiteCoat Global

Aksi kedua korporasi ini akan memperdalam layanan kesehatan di Asia Tenggara.
Startup healthtech Good Doctor Indonesia. (Sumber: istimewa)