Berapa Kali Kamu BAB dalam Sepekan? Ini yang Terjadi Kalau Terlalu Jarang atau Terlalu Sering BAB

Uli Febriarni
Jumat 19 Juli 2024, 15:01 WIB
(ilustrasi) Aktivitas buang air besar memengaruhi kesehatan di masa depan (Sumber: freepik)

(ilustrasi) Aktivitas buang air besar memengaruhi kesehatan di masa depan (Sumber: freepik)

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cell Report Medicine, menunjukkan kaitan frekuensi buang air besar (BAB) dengan kondisi kesehatan jangka panjang seseorang.

Penulis hasil studi ini adalah Johannes Johnson-Martinez dan Sean Gibbons.

Dijelaskan di sana, para ilmuwan mengevaluasi sekitar 1.400 orang dewasa sehat, dan mendapati mereka yang jarang BAB menunjukkan gejala penurunan fungsi ginjal.

"Sebaliknya, individu yang frekuensi buang air besarnya lebih banyak dari rata-rata, menunjukkan tanda-tanda gangguan fungsi hati," tulis peneliti, seperti dikutip dari laman BBC Science Focus, Jumat (19/7/2024).

Frekuensi BAB yang dianggap normal -menurut peneliti- berkisar dari tiga kali sehari sampai tiga kali sepekan.

Baca Juga: Microsoft Designer Tersedia Gratis di Android dan iOS, Kini Ada Lebih Banyak Template

Institute for Systems Biology di Amerika Serikat, selanjutnya mengkategorikan orang berdasarkan frekuensi buang air besarnya, seperti berikut:

  • Sembelit (satu sampai dua kali BAB per pekan),

  • Normal-rendah (tiga sampai enam kali BAB per pekan),

  • Tinggi-normal (satu sampai tiga kali BAB per hari),

  • Diare.

Jadi berapa jumlah buang air besar yang baik?

Menurut penelitian, buang air besar satu hingga dua kali sehari, termasuk dalam kategori normal tinggi, dengan kata lain frekuensi yang optimal. Bagi mereka yang berada di zona ini, bakteri usus yang memfermentasi serat tampaknya tumbuh subur.

"Laporan riset ini juga mengungkap, untuk mencapai frekuensi BAB yang baik, bisa dicapai melalui pola makan kaya serat, hidrasi yang lebih baik, dan olahraga teratur," lanjut isi artikel.

Baca Juga: Realme GT 6 Punya Teknologi AI Smart Loop Pertama di Industri

Berikutnya, para ilmuwan juga mencari hubungan antara frekuensi buang air besar dan faktor lain, termasuk usia dan jenis kelamin, genetika, dan mikrobioma usus, dan kimia plasma.

Mereka menemukan, usia, jenis kelamin, dan indeks massa tubuh (BMI) berperan besar dalam menentukan seberapa sering kita BAB.

"Secara khusus, orang dengan usia yang lebih muda, perempuan, dan mereka yang punya indeks massa tubuh rendah cenderung lebih jarang BAB," ungkap laporan itu.

Baca Juga: Mazda CX-30 Hadir di GIIAS 2024, SUV dengan Desain Khas Kodo

Baca Juga: MyTelkomsel Kini Berubah Menjadi MyTelkomsel Super App, Ini 5 Fitur Unggulannya

Baca Juga: SUV Mewah AITO M9 Mejeng di GIIAS 2024, Simak Fitur-Fitur Cerdas di Dalamnya

Ketika kita jarang buang air besar, maka kotoran menempel terlalu lama di usus kita, dan ini dapat menyebabkan masalah.

Artinya, mikroba di dalamnya menghabiskan seluruh serat makanan di usus kita. Padahal, biasanya itu akan diubah menjadi asam lemak rantai pendek yang bermanfaat.

Begitu seratnya hilang, mikroba malah mulai memfermentasi protein. Hal ini adalah proses yang dapat melepaskan racun berbahaya ke dalam aliran darah.

Para ilmuwan mendapati, racun tersebut terkait dengan perkembangan penyakit dan angka kematian yang lebih tinggi pada penyakit ginjal kronis.

Laporan itu menyebut, individu dengan sembelit cenderung memiliki lebih banyak produk sampingan dari fermentasi protein dalam darahnya, yang diketahui menyebabkan kerusakan pada ginjal. Sedangkan penderita diare memiliki pola kimiawi dalam plasma darahnya, yang berhubungan dengan kerusakan hati.

Mengetahui lebih banyak tentang hubungan antara racun dan buang air besar, dapat membantu para peneliti menentukan tanda-tanda awal kerusakan organ.

Para peneliti juga mulai mengeksplorasi hubungan antara frekuensi buang air besar dan kesehatan mental, termasuk depresi dan kecemasan.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno08 April 2025, 22:02 WIB

ASUS Umumkan 4 Laptop Zenbook Baru, Warna-warnanya Terinspirasi Bumi

Rilisan eksklusif ini mengubah Zenbook menjadi narasi kemegahan Bumi melalui empat sentuhan akhir yang berbeda dan terinspirasi dari alam.
ASUS Zenbook S Ceralumunium Signature Edition. (Sumber: ASUS)
Startup08 April 2025, 21:26 WIB

Carsome Jalin Kemitraan dengan Searce dan Google Cloud, Dukung Ekspansi dan Pertumbuhan

Carsome akan menggunakan infrastruktur komputasi awan milik Google Cloud.
Carsome. (Sumber: istimewa)
Startup08 April 2025, 20:49 WIB

Nafas Dilaporkan Dapat Pendanaan Sebesar Rp50 Miliar

Putaran pendanaan ini kini sedang dalam tahap akhir untuk difinalisasi.
Logo startup Nafas. (Sumber: nafas)
Techno08 April 2025, 18:00 WIB

TikTok Notes, Aplikasi yang Mirip dengan Instagram Resmi Ditutup

Pengguna TikTok Notes disarankan untuk beralih ke aplikasi Lemon8.
Ilustrasi TikTok Notes. (Sumber: istimewa)
Techno08 April 2025, 17:46 WIB

Pasar Kripto Menghijau di Tengah Goncangan Kenaikan Tarif Trump, Ada Apa?

Ada beberapa faktor yang membuat pasar kripto kembali menghijau.
ilustrasi kripto (Sumber: freepik)
Lifestyle08 April 2025, 17:06 WIB

Trailer Mission Impossible The Final Reckoning: Tom Cruise Bergelantungan di Pesawat

Film ini akan tayang pada 23 Mei 2025.
Poster Mission: Impossible - The Final Reckoning. (Sumber: null)
Lifestyle08 April 2025, 16:24 WIB

Film Animasi Indonesia Jumbo Tembus 1 Juta Penonton, Begini Sinopsisnya

Ini adalah film garapan animator Ryan Andriandhy yang diproduksi oleh Visinema Studios.
Poster film Jumbo. (Sumber: Visinema Studios)
Techno08 April 2025, 12:41 WIB

Acer Rilis 2 Monitor Gaming QD-OLED Baru: Predator X32 X2 dan X27U X1

Kedua monitor ini menghadirkan visual gaming yang tajam dengan resolusi hingga 4K dan waktu respons 0,03 milidetik.
Acer Predator X32 X2. (Sumber: Acer)
Techno07 April 2025, 19:48 WIB

Meta Perkenalkan Llama 4 dengan 2 Model AI Anyar yang Tersedia Sekarang

Meta mengklaim model barunya lebih unggul dibandingkan model dari OpenAI dan Google dalam ‘berbagai macam’ tolok ukur.
Meta Llama 4 terbaru.
Techno07 April 2025, 19:24 WIB

Youtube Shorts Menambahkan Alat Kreasi Baru dan Mengubah Cara Penghitungan Penayangan

Dua fitur baru ini sekarang sudah resmi hadir di Shorts.
Youtube Shorts.