Mattel, Inc. menambahkan koleksi boneka Barbie dengan boneka disabilitas netra dan boneka Barbie kulit hitam dengan down syndrom.
Lini Barbie yang satu ini diciptakan untuk memungkinkan lebih banyak anak menemukan boneka yang mewakili mereka, dan menginspirasi semua anak untuk menceritakan lebih banyak kisah melalui permainan.
Barbie bermitra dengan American Foundation for the Blind (AFB), sebuah organisasi yang didedikasikan untuk menciptakan dunia dengan kemungkinan tak terbatas bagi para penyandang tunanetra dan low vision.
Dengan demikian, mereka bersama-sama memastikan detail boneka Barbie yang dibuat dapat secara akurat menggambarkan para penyandang tunanetra atau low vision. Baik itu terkait pahatan wajah, mode, aksesori, pengalaman pengemasan, dan komunikasi e-commerce.
Wakil Presiden Senior Barbie dan Kepala Global Dolls, Krista Berger, menyadari bahwa Barbie lebih dari sekadar boneka. Barbie mewakili ekspresi diri dan dapat menciptakan rasa memiliki.
"Memperkenalkan boneka Barbie dengan disabilitas netra dan boneka kulit hitam dengan down syndrom ke lini Barbie Fashionistas, memperkuat komitmen kami untuk menciptakan produk yang mewakili rasa memiliki dan inklusivitas global di lorong boneka," kata dia, dalam keterangannya, dikutip Minggu (28/7/2024).
Baca Juga: Delta Electronics Kenalkan Aneka Solusi Pengisian Daya Mobil Listrik Termutakhir
Baca Juga: Subaru Bawa Produk Edisi Terbatas di GIIAS 2024 & Umumkan Belum Akan Fokus Elektrifikasi
Dengan konsultasi dari AFB, berikut ini bagaimana Barbie berkomitmen untuk mewakili para penyandang disabilitas netra dan low vision:
Aksesori: Boneka dilengkapi dengan tongkat putih dan merah dengan ujung marshmallow yang dapat dikenali, dilengkapi dengan kacamata hitam yang bergaya dan fungsional,
Bagi beberapa penyandang disabilitas netra atau low vision yang sensitif terhadap cahaya, lensa memberikan perlindungan mata tambahan,
Artikulasi Siku: Boneka Barbie disabilitas netra dilengkapi dengan artikulasi siku untuk memastikan penggunaan tongkat yang nyaman,
Kain Bertekstur dan Cerah: dengan bimbingan AFB, Barbie mendesain busana boneka tersebut dengan menyertakan blus merah muda satin dengan rok berenda bertekstur untuk daya tarik sentuhan,
Detail tambahan mencakup pengait dan pengikat berwarna cerah dengan kontras tinggi, untuk penutup di bagian belakang atasan boneka, serta ikat pinggang rok elastis untuk memudahkan penggantian pakaian,
Tatapan Mata: Boneka tersebut dirancang dengan tatapan mata yang sedikit menghadap ke atas dan keluar, untuk secara akurat mencerminkan tatapan mata yang terkadang berbeda dari seorang disabilitas netra, buta atau low vision,
Pengemasan dan Desain: Dilakukan penempatan dan penulisan ‘Barbie’ dalam huruf braille pada kemasannya.
CEO dan Presiden American Foundation for the Blind, Eric Bridges, menilai kolaborasi bersama Barbie tersebut sebagai suatu kehormatan bagi institusinya.
Dengan meningkatkan representasi dan mempromosikan kesadaran tentang pengalaman para disabilitas netra, dan mereka yang memiliki low vision, tujuan bersama mereka adalah untuk menginspirasi peluang tanpa batas bagi semua orang.
"Yang pada akhirnya mengarah ke dunia dengan aksesibilitas dan inklusi yang lebih besar," kata dia.
Baca Juga: Mejeng di GIIAS 2024, Lebih dari 100 Unit IONIQ 5 N Diborong Konsumen
Sementara itu, Mattel memperkenalkan boneka Barbie dengan down syndrom untuk kali pertama pada 2023, bermitra dengan National Down Syndrome Society (NDSS).
Kolaborasi itu kembali dilakukan untuk memperkenalkan boneka berikutnya dengan down syndrom ke jajaran Barbie Fashionistas 2024.
Di seluruh tahap proses desain, Barbie dan NDSS bekerja sama untuk memastikan boneka Barbie kulit hitam dengan down syndrom secara akurat mencerminkan dan beresonansi dengan anggota komunitas down syndrom.
NDSS menghubungkan Barbie dengan kelompok fokus individu kulit hitam dari komunitas down syndrom, termasuk seorang wanita muda kulit hitam dengan down syndrom; untuk meninjau bentuk, rambut, mode, dan kacamata boneka tersebut, mulai dari:
Pahatan: Barbie berkolaborasi dengan NDSS untuk menggambarkan secara akurat karakteristik fisik orang-orang dengan down syndrom. Misalnya, tubuh yang lebih pendek, tubuh bagian atas yang lebih panjang, dan otot yang kurang kencang.
Selain itu, telapak tangan boneka tersebut memiliki satu garis, karakteristik yang sering dikaitkan dengan mereka yang mengalami down syndrom,
Perhatian khusus diberikan pada pahatan wajah, yang menampilkan bentuk yang lebih bulat, telinga yang lebih kecil, dan pangkal hidung yang datar,
Mata sedikit miring dalam bentuk almond sementara titik-titik putih dapat terlihat pada iris,
Rambut: Boneka tersebut memiliki tekstur rambut yang dikepang, yang merupakan salah satu fitur utama yang diminta dari komunitas down syndrom berkulit hitam,
Mode: Simbol-simbol disertakan di seluruh pakaian boneka, dan palet warna biru dan kuning mewakili kesadaran akan down syndrom.
Tiga anak panah di beberapa hati pada gaun tersebut, mewakili kromosom ke-21 ketiga yang dimiliki oleh individu dengan down syndrom.
Kacamata: Boneka tersebut juga mengenakan kacamata berwarna merah muda, mewakili individu dengan down syndrom yang sering mengalami kesulitan dengan penglihatannya.
Presiden dan CEO NDSS, Kandi Pickard, menyatakan pihaknya sangat gembira memperkenalkan boneka Barbie kedua dengan down syndrom.
Peluncuran boneka ini bersamaan dengan boneka Barbie baru dengan disabilitas netra, menandai langkah penting lainnya dalam memperluas representasi bagi komunitas disabilitas.
"Kami bangga bermitra dengan Barbie saat mereka tumbuh untuk mencerminkan dunia kita yang beragam dan indah," tuturnya.