Operator seluler Telkomsel, bagian dari Badan Usaha Milik Negara Telkom Group, mendaur ulang limbah cangkang kartu SIM menjadi paving block dan smartphone holder (alat penopang ponsel).
Program ini merupakan bagian dari Corporate Soscial Responsibility (CSR) yang diinisiasi Telkomsel, yakni Jaga Bumi.
Wakil Direktur Komunikasi Korporat dan Tanggung Jawab Sosial Telkomsel, Saki Hamsat Bramono, menyebut bahwa perusahaan ingin bisnis mereka tumbuh secara berkelanjutan, memberikan dampak lingkungan, dampak secara sosial dan dampak kepada pemangku kepentingan.
Ia mengatakan, ketika membeli kartu perdana, konsumen hanya mengambil kartu SIM dan membuang bungkus serta cangkang kartu SIM. Berbeda dengan botol plastik yang bernilai tinggi, limbah plastik berupa cangkang kartu SIM tergolong bernilai rendah.
"Oleh karena itu, Telkomsel berkomitmen untuk mendaur ulang limbah cangkang kartu SIM dan membuatnya menjadi barang yang bermanfaat," ungkapnya, seperti dikutip dari Antara, Kamis (8/8/2024).
Dari limbah yang dikumpulkan sejak Jaga Bumi diinisiasi pada 2022, Telkomsel membuat 75.000 buah paving block dan 20.000 buah smartphone holder.
"Kami berkomitmen menerapkan prinsip-prinsip ESG (environment/lingkungan, social/sosial, government/pemerintah)," kata Saki.
Baca Juga: Emirates Ubah Interior Pesawat Jadi Lebih Mewah, Begini Tampilannya
Jaga Bumi merupakan inisiatif Telkomsel untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan komitmen menerapkan bisnis yang berkelanjutan.
Telkomsel Jaga Bumi membuka peluang bagi seluruh masyarakat Indonesia, agar dapat terlibat langsung dalam menjaga kelestarian dan masa depan bumi melalui upaya-upaya kolaboratif, sekaligus mendukung program pembangunan berkelanjutan pemerintah Indonesia.
Selain daur ulang limbah plastik, mereka juga mengadakan program loyalitas pelanggan konversi Telkomsel Poin menjadi menjadi pohon. Setiap transaksi seperti pembelian pulsa dan membayar tagihan, pelanggan akan mendapatkan poin yang besarannya bergantung kepada nominal transaksi.
Per Juli, Telkomsel mencatat 86.758 transaksi penukaran poin untuk program Jaga Bumi dari 65.433 pelanggan. Transaksi tersebut setara dengan Rp688.895.000.
Menurut Saki, kesadaran masyarakat terhadap inisiatif lingkungan luar biasa.
Baca Juga: AirAsia Buka Penerbangan Langsung Ke Hong Kong dari Bali dan Jakarta
Baca Juga: amartha Ajak Ibu-Ibu untuk Daur Ulang Jelantah Jadi Avtur
Untuk mewujudkan inisiatif Jaga Bumi, Telkomsel menggandeng pihak ketiga antara lain PlusTik untuk pembuatan paving block dan smartphone holder.
PlusTik merupakan sebuah startup yang mempunyai tujuan untuk mengurangi sampah plastik rendah nilai tanpa dipilah, dari tempat pembuangan akhir (TPA), dan menggunakan sampah plastik rendah nilai tersebut untuk dijadikan barang baru yang tidak sekali pakai.
Melansir berbagai sumber, dalam berita yang ditayangkan pada 2022 silam, produk pavement blocks hasil daur ulang ini akan digunakan sebagai bahan material, untuk kebutuhan renovasi maupun pembangunan fasilitas gedung baru di masa mendatang.
Telkomsel menggandeng platform Jejak.in untuk penanaman pohon mangrove di berbagai lokasi di Indonesia, termasuk Ibu Kota Nusantara.
Baca Juga: Meta Tawarkan Jutaan Dolar untuk Selebritas Hollywood Jadi Pengisi Suara Asisten AI
Baca Juga: Kargo Technologies Raih Pendanaan Rp144 Miliar, Ada AirAsia Ikut Andil
Sebagai wawasan tambahan, Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional pada 2023 mengungkap, dari 308 Kabupaten/Kota se-Indonesia, muncul lebih dari 33,6 juta ton timbulan per tahun dengan pengurangan 14,38% atau 4,8 juta ton per tahun. Selain itu, ada 21,5 juta ton sampah terkelola dan 12,1 juta ton sampah tidak terkelola tiap tahunnya.
Dari jumlah itu diketahui, sebanyak 19,4% di antara sampah terdata berupa plastik, dengan 16% sampah plastik itu bersumber dari kegiatan niaga.