Gelombang PHK Melanda Indonesia, Pakar: Produk Impor Ilegal dan Daya Beli Menurun

Rahmat Jiwandono
Jumat 09 Agustus 2024, 22:44 WIB
Ilustrasi karyawan yang terdampak PHK (Sumber: freepik)

Ilustrasi karyawan yang terdampak PHK (Sumber: freepik)

Techverse.asia - Di Indonesia kekinian sedang terjadi gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang cukup masif. Menurut data yang dikeluarkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menyebutkan bahwa dari Januari sampai Juni 2024 telah terjadi PHK yang terdampak pada 101.536 pekerja di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Level Infinite Mengumumkan Daftar Gim yang Tampil di Gamescom 2024

Termasuk di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dengan 217 orang dari 37 perusahaan yang berbeda. Adapun jumlah pekerja yang dipecat diproyeksikan bakal terus bertambah sampai akhir tahun ini.

Kondisi tersebut menjadi sebuah ironi, mengingat tenaga kerja punya peranan yang penting dalam berbagai jenis dan tingkatan aktivitas produksi dalam perusahaan. Apalagi, kesejahteraan dan tingkat ekonomi suatu negara bisa dilihat dari faktor tenaga kerjanya.

Pengamat Ekonomi sekaligus Dosen Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) Hempri Suyatna mengatakan, tingginya jumlah PHK itu dikarenakan oleh beberapa faktor, salah satunya ialah di sektor industri padat karya yang mengalami dampak dari lesunya pertumbuhan ekonomi global.

Baca Juga: Tech Winter Juga Melanda Indonesia, eFishery PHK Karyawan

"Saya kira memang banyak faktor yang jadi penyebab gelombang PHK ini, khususnya di sektor padat karya yang orientasinya ekspor seperti garmen atau tekstil," ujarnya baru-baru ini kami kutip, Jumat (9/7/2024).

Menurut dia, maraknya produk-produk impor ilegal maupun penurunan daya beli masyarakat akibat devaluasi rupiah pun diduga menjadi faktor terjadinya gelombang PHK. Ditambah pula dengan proses transisi politik di Tanah Air mendorong banyak korporasi untuk lihat dan tunggu (wait and see) bagaimana dinamika politik yang sedang terjadi saat ini, sehingga akan berpengaruh.

"Terdapat beberapa hal yang mesti diantisipasi guna mencegah agar gelombang PHK tak memberikan dampak yang lebih besar lagi," ujarnya.

Baca Juga: Alasan Restrukturisasi, Startup Properti Teknologi Lamudi Indonesia PHK Sejumlah Pekerjanya

Sebagai negara dengan populasi nomor empat paling banyak di dunia dan akan mendapatkan bonus demografi pada 2030 mendatang, peningkatan jumlah masyarakat yang kehilangan pekerjaan pun harus segera dicarikan solusi supaya enggak mengganggu stabilitas negara.

"Pertama, harus ada evaluasi kembali tentang Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.8/2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, sebab regulasi ini dicurigai menjadi biangnya maraknya produk-produk impor ilegal yang menyebabkan lesunya industri di dalam negeri," katanya.

Bila perlu, aturan tersebut harus direvisi guna memberikan perlindungan terhadap produk-produk dalam negeri dari serbuan produk impor. Kedua, perlu adanya peningkatan daya beli masyarakat, seperti memberikan jaminan stabilitas harga sehingga terjangkau bagi masyarakat.

Baca Juga: Indosat Menyebut PHK Di Perusahaannya Sebagai Langkah Rightsizing, Ini Beda Rightsizing Dan Downsizing

"Bisa dengan mengadakan program-program bantuan sosial untuk keluarga yang kurang mampu, sehingga mereka dapat membeli produk-produk itu," katanya.

Untuk ke depannya, ujarnya, perlu ada langkah lain untuk mengantisipasi korban PHK seperti penyelenggaraan program padat karya yang melibatkan masyarakat di dalamnya. Hal ini mencakup penguatan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) selalu mampu menjadi katup penyelamat perekonomian nasional.

"Kebijakan untuk memperkuat sektor UMKM tersebut dapat menjadi salah satu cara bagi masyarakat yang jadi korban PHK," paparnya.

Baca Juga: Dari PHK Sampai Resign Massal Karyawan Twitter, Dosen UNAIR: Berpengaruh Pada Performa Perusahaan

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle18 September 2024, 18:52 WIB

Pikachu's Indonesia Journey Kembali Lagi, Petualangan Dimulai 21 & 22 September 2024

Acara ini akan menghadirkan berbagai kegiatan
Pikachu's Indonesia Journey, akan diadakan 21 dan 22 September 2024, di Community Park Pantai Indah Kapuk 2 & PIK Avenue. (Sumber: The Pokemon Company)
Automotive18 September 2024, 18:38 WIB

Suzuki New Carry Dibanderol Hampir Rp170 Jutaan, Merajai Segmen Kendaraan Pikap

New Carry sering disebut sebagai rajanya pikap.
Suzuki New Carry. (Sumber: Suzuki)
Techno18 September 2024, 17:53 WIB

MacOS Sequoia Sudah Dapat Diunduh, Bawa Fitur Apple Intelligence dan iPhone Mirroring

Berikut adalah beberapa fitur utama yang dapat dinikmati pengguna Mac saat mereka memperbarui ke macOS Sequoia.
Sistem operasi macOS Sequoia resmi dirilis Apple. (Sumber: Apple)
Techno18 September 2024, 17:52 WIB

Discord Menerapkan Enkripsi End-to-End untuk Panggilan Suara dan Video

Teknologi ini akan diterapkan pada panggilan dari DM, DM grup, saluran suara, dan streaming Go Live.
Voice Privacy Code pada panggilan yang terenkripsi end-to-end di Discord (Sumber: Discord)
Culture18 September 2024, 17:37 WIB

Vredeburg Fair 2024 Memamerkan 2 Senjata Bersejarah, Tombak dan Tongkat Pangeran Diponegoro

Vredeburg Fair 2024 menghadirkan pameran sejarah Perang Jawa hingga masa reformasi.
Koleksi Perang Jawa dalam pameran Vredeburg Fair 2024. (Sumber: istimewa)
Techno18 September 2024, 17:11 WIB

ASUS ROG Harpe Ace Extreme Resmi Dilansir, Mouse Gaming dari Serat Karbon

Mouse serat karbon ultralight seberat 47 gram menawarkan presisi dan kontrol tingkat profesional.
ASUS ROG Harpe Ace Extreme. (Sumber: ASUS ROG)
Techno18 September 2024, 17:00 WIB

Antarez Easy Sematkan AI, Optimalkan Fungsi Analitik Pada Video

Antares Eazy juga menyediakan layanan tambahan seperti cloud recording yang dapat diimplementasikan dengan produk EazyCam.
Antarez Easy sematkan AI untuk optimalikan fungsi analisis video (Sumber: Antares Eazy)
Automotive18 September 2024, 16:43 WIB

IMX 2024 Dilaksanakan 4-6 Oktober di ICE BSD Tangerang, Berkelas Internasional

IMX 2024 dipastikan bakal jadi pameran otomotif paling pecah tahun ini!
Konferensi pers IMX 2024 yang digelar pada Selasa (17/9/2024). (Sumber: istimewa)
Techno18 September 2024, 16:20 WIB

Meta Melarang Media Milik Rusia di Facebook dan Instagram, Ada Apa?

Meta menuduh media-media tersebut melakukan "aktivitas campur tangan asing."
Ilustrasi bendera Rusia. (Sumber: null)
Startup18 September 2024, 15:52 WIB

Penyaluran Pinjaman dari KoinWorks Bank Meningkat 355%

KoinWorks Bank juga baru saja meresmikan gedung pelayanan di BSD, Kota Tangerang.
Penyaluran pinjaman (lending) dari KoinWorks Bank meningkat sebesar 355% sepanjang 2024 (Sumber: KoinWorks)