Wujudkan Kontribusi Kurangi Sampah di Yogyakarta, UNISA Yogyakarta Tuang Eco Enzyme di Kampus

Uli Febriarni
Selasa 13 Agustus 2024, 13:18 WIB
Para civitas akademika UNISA Yogyakarta menuangkan cairan eco enzyme di lingkungan kampus setempat (Sumber: UNISA Yogyakarta)

Para civitas akademika UNISA Yogyakarta menuangkan cairan eco enzyme di lingkungan kampus setempat (Sumber: UNISA Yogyakarta)

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta berupaya mewujudkan kampus hijau dan berkelanjutan, dengan ikut berpartisipasi dalam kegiatan Festival Eco Enzyme 2024.

Festival Eco Enzyme merupakan salah satu agenda dalam memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori 'Penuangan Cairan Eco Enzyme Oleh Perguruan Tinggi Terbanyak di Indonesia'. Kegiatan tersebut digelar di depan halaman Fakultas Kedokteran UNISA, Senin (12/8/2024).

Kegiatan itu dilakukan dengan cara menuangkan ratusan botol berisi cairan eco enzyme di sejumlah titik, yang berpotensi menjadi area cemaran sampah.

Untuk diketahui, eco enzyme merupakan produk fermentasi dari limbah organik dapur seperti sisa buah dan sayuran yang memiliki banyak manfaat, di antaranya sebagai pupuk organik, pembersih alami, dan pengurai limbah organik.

Dengan memanfaatkan eco enzyme, UNISA Yogyakarta turut berkontribusi dalam mengurangi timbunan sampah organik dan menjaga kelestarian lingkungan.

Baca Juga: Sukses Jual Polis di Thailand dan Vietnam, PasarPolis akan Ekspansi ke Singapura

Rektor UNISA Yogyakarta, Warsiti, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebatas mengejar rekor, tetapi juga merupakan bentuk komitmen UNISA untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan.

"Darurat sampah menjadi masalah serius di Yogyakarta. Melalui Festival Eco Enzyme ini, kami ingin menunjukkan bahwa UNISA serius dalam mengatasi masalah lingkungan dan mewujudkan kampus hijau," ujarnya, dalam pernyataan pers, dikutip Techverse.Asia, Selasa (13/8/2024).

Kegiatan ini sejalan dengan upaya UNISA dalam meraih peringkat yang lebih baik dalam UI GreenMetric World University Rankings. UI GreenMetric merupakan sebuah pemeringkatan perguruan tinggi di dunia berdasarkan kinerja lingkungannya.

Dengan berbagai inisiatif seperti pembuatan eco enzyme, UNISA terus berupaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan kampus dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Baca Juga: Monitor Gaming LG UltraGear GS60QC, Janjikan Optimasi Kualitas Gambar dan Refresh Rate Lebih Tinggi

Baca Juga: KCI Luncurkan Kartu Multi Trip BT21

Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional yang dipublikasikan oleh Kementerian Lingkunan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, mendapati bahwa terhitung pada 2023 dari 308 Kabupaten/Kota se-Indonesia, muncul lebih dari 34,5 juta ton timbulan per tahun dengan pengurangan 14,35% atau 4,9 juta ton per tahun. Data lainnya, ada 17,06 juta ton sampah tertangani per tahunnya. Selain itu, ada 22 juta juta ton sampah terkelola dan 12,5 juta ton sampah tidak terkelola tiap tahunnya.

Dari jumlah itu diketahui, sebanyak 40,3% di antara sampah terdata berupa sampah rumah tangga, dengan 51,1% jumlah tersbeut berasal dari rumah tangga. Disusul dengan sampah plastik yang mengambil persentase 19,5% dengan sumber terbanyak dari pusat perniagaan.

Sampah organik yang ada di rumah memiliki banyak manfaat apabila diolah dengan cara yang tepat. Selain menjadi pupuk kompos, sisa sampah organik bisa dibuat jadi eco enzyme. Dengan membuat eco enzyme kita dapat mengolah sampah organik dan berpartisipasi mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir.

Cara membuat eco enzyme (sumber: Zero Waste Indonesia)

Baca Juga: TikTok Rilis Spotlight, Mempermudah Identifikasi Film dan Acara TV

Menyadur laman Zero Waste Indonesia, eco enzyme atau dikenal juga enzim sampah, kali pertama diperkenalkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong yang merupakan pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand.

Enzim dari sampah organik ini adalah salah satu cara manajemen sampah, yang memanfaatkan sisa-sisa dapur, untuk sesuatu yang sangat bermanfaat.

Eco enzyme berasal dari hasil fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air. Warnanya coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat.

Eco enzyme ini sangat ramah lingkungan juga mudah dibuat dan digunakan. Pembuatan eco enzyme hanya membutuhkan air, gula sebagai sumber karbon, dan sampah organik.

Eco Enzyme bisa menjadi cairan multiguna dan aplikasinya meliputi rumah tangga, misalnya menjadi pembersih rumah, maupun sebagai pupuk alami dan pestisidia yang efektif, pertanian dan juga peternakan. Jadi pada dasarnya, eco enzyme mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna menggunakan sampah buah atau sayuran.

Karena alami dan bebas dari campuran zat kimia, eco enzyme mudah terurai serta tidak berbahaya bagi manusia maupun lingkungan. Bahkan kandungan probiotik dalam eco enzyme disebut-sebut bermanfaat untuk kesehatan kulit.

Melansir dari laman Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, pembuatan eco enzyme dilakukan dengan rumus 1:3:10, yakni 1 bagian gula merah/molase, 3 bagian sampah organik (kulit buah/sayur yang tidak keras, tidak berlemak, tidak bergetah dan tidak busuk), dan 10 bagian air.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle21 November 2024, 19:57 WIB

Pop Mart Christmas Town Hadir di Gandaria City, Buka Selama 50 Hari

Pop Mart memberikan Pengalaman Otentik Berbagai Karakter melalui "Pop Mart Christmas Town.
Pop Mart Christmas Town. (Sumber: null)
Lifestyle21 November 2024, 19:36 WIB

Lisa BLACKPINK Segera Rilis Solo Albumnya Berjudul Alter Ego

Album ini akan mengikuti rangkaian tiga singel dari bintang K-pop tersebut pada tahun 2024.
Lisa BLACKPINK.
Techno21 November 2024, 18:56 WIB

Messenger Mendapat Serangkaian Fitur Tambahan Baru, Apa Saja?

Fitur terbaru Meta untuk Panggilan Messenger mencakup latar belakang AI.
Messenger mendapat sejumlah pembaruan fitur. (Sumber: Meta)
Techno21 November 2024, 18:11 WIB

OPPO Find X8 Series Resmi Meluncur Global dengan Kamera Hasselblad

Seri Find X8 menghadirkan kamera, performa, dan masa pakai baterai kelas atas.
Oppo Find X8 dan X8 Pro (kanan). (Sumber: Oppo)
Travel21 November 2024, 16:29 WIB

Rayakan Ultah ke-32, Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Promo Ceria Rp1.000

Indonesian Heritage Agency (IHA) bersama Museum Benteng Vredeburg menghadirkan program istimewa ini.
Benteng Vredeberg.
Automotive21 November 2024, 15:58 WIB

Hyundai IONIQ 9 Resmi Diperkenalkan, Ada 2 Model AWD yang Ditawarkan

Hyundai Motor Mendefinisikan Ulang Mobilitas EV dengan SUV Listrik IONIQ 9.
Hyundai IONIQ 9. (Sumber: Hyundai)
Techno21 November 2024, 15:02 WIB

Tawaran Investasi Apple di Indonesia Naik 10x Lipat, iPhone 16 Segera Dijual?

Kemenperin mengaku sudah menerima tawaran proposal investasi dari Apple tersebut.
Apple (Sumber: Apple.com)
Techno21 November 2024, 14:11 WIB

ASUS Republic of Gamers Mengumumkan Seri ROG Phone 9, Lihat Speknya

Versi terbaru dari ponsel gaming premium yang ikonik ini memiliki fitur tampilan AniMe Vision yang disempurnakan.
ASUS ROG Phone 9 Series. (Sumber: ASUS)
Techno20 November 2024, 19:27 WIB

Casio CRW-001-1JR: Cincin Pintar Pertamanya yang Memiliki Stopwatch dan Alarm

Namun tidak ada pelacakan kebugaran atau pemantauan detak jantung dengan perangkat wearable baru Casio.
Cincin pintar Casio adalah jam tangan digital kecil. (Sumber: Casio)
Techno20 November 2024, 18:57 WIB

OpenAI Menghadirkan ChatGPT Advanced Voice Mode ke Web

Jadi, sekarang pengguna untuk berbicara dengan chatbot AI langsung dari peramban mereka.
OpenAI (Sumber: OpenAI)