Kamu Seorang Content Creator dan Sedang Stres? Tarik Nafas, Duduk, Lalu Baca Artikel Ini

Uli Febriarni
Sabtu 17 Agustus 2024, 21:38 WIB
(ilustrasi) Stress (Sumber: Unsplash)

(ilustrasi) Stress (Sumber: Unsplash)

Menjadi seorang content creator di masa kini adalah pekerjaan yang diimpikan oleh sebagian orang.

Setiap hari atau secara rutin membuat konten apapun yang disukai, mengejar likes, loves, engagement, kemudian meraih endorsement bahkan diundang sebagai tamu penting ke beragam acara.

Jika dilihat secara kasat mata, pekerjaan ini mudah dijalani, minim drama dan cukup baik untuk mental. Padahal, yang mereka tidak tahu, para pembuat konten juga mengalami stres, tekanan mental, bahkan kehilangan kepercayaan diri.

Singkat kata, ada banyak ujian dan tantangan menjadi seorang pembuat konten. Itu tidak hanya berbicara soal isi konten, melainkan juga soal pergaulan, kebiasaan hidup sampai jadwal yang berantakan.

Tidak jarang, keseimbangan hidup seorang content creator itu masih 'jauh panggang dari api.'

Jika menjadi seorang content creator sudah membuat kita didera stres, berarti sudah waktunya mengambil jeda.

Tarik nafas panjang dan embuskan perlahan, duduk sejenak sembari mengosongkan pikiran sampai tenang.

Baca Juga: Stasiun Klaten, Jejak Kolonial Belanda dalam Moda Transportasi di Jawa Tengah, Indonesia

(ilustrasi) Pembuat konten mengalami stres karena pekerjaan (sumber: freepik)

Sebuah tulisan yang diakses lewat laman Teal, menyebut beberapa langkah yang bisa dicoba oleh para kreator untuk mendapatkan work-life balance.

  • Tetapkan Jadwal Pembuatan Konten

Tetapkan jadwal pembuatan konten dan posting yang realistis, yang sesuai dengan kehidupan pribadi. Hal ini dapat berarti menetapkan hari-hari tertentu untuk melakukan brainstorming, syuting, pengeditan, dan berinteraksi dengan audiens.

Bagi para pembuat konten, berpegang teguh pada jadwal membantu mengelola ekspektasi audiens, dan mencegah pekerjaan tumpah ke waktu pribadi.

  • Memanfaatkan Alat Otomatisasi

Dunia serba canggih, maka mulailah untuk memanfaatkan teknologi dalam mengotomatiskan tugas-tugas yang berulang dan bisa didelegasikan.

Sebuah alat penjadwalan dapat memposting konten atas nama kita, dan perangkat lunak otomatisasi dapat mengelola interaksi rutin.

Hal ini membebaskanmu untuk fokus menghasilkan konten baru, menikmati waktu pribadi, tanpa perlu khawatir mempertahankan kehadiran online 24/7.

  • Tentukan Hari Kreatif dan Non-Kreatif

Pisah dan bagikan masing-masing pekan dengan kategori 'hari-hari kreatif' dan 'hari non-kreatif.'

Gunakan hari kreatif untuk produksi konten dan hari non-kreatif untuk perencanaan, tugas administratif, dan istirahat.

"Pendekatan ini memungkinkan content creator untuk fokus secara intens pada konten, tanpa gangguan dari tugas-tugas lain, dan memastikan waktu untuk peremajaan," ungkap laman itu, seperti dikutip Sabtu (17/8/2024).

  • Tetapkan Batasan dengan Kehadiran Online

Tentukan batasan yang jelas untuk ketersediaan online kita kepada orang-orang.

"Bagi pembuat konten, yang karyanya sering kali online, sangat penting untuk memiliki waktu istirahat dari dunia digital untuk mencegah kelelahan," demikian ditegaskan laporan itu.

  • Evaluasi Strategi Konten Secara Teratur

Tinjau strategi konten secara berkala, untuk memastikan strategi tersebut masih selaras dengan tujuan dan tidak membebani kita.

"Jika secara konsisten bekerja lembur atau kesulitan untuk mengimbangi, mungkin sudah saatnya untuk mengurangi atau mencari bantuan," sambung penulis di Teal.

  • Rangkul Waktu Istirahat dan Putuskan Hubungan

Jadikanlah waktu istirahat sebagai prioritas, di mana kita benar-benar terputus dari pekerjaan dan identitas kita sebagai content creator.

Lakukan banyak hal di luar aktivitas sebagai pembuat konten. Entah itu hobi, olahraga, atau menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga.

"Pastikan Anda memiliki waktu yang disisihkan untuk kegiatan yang membantu Anda mengisi ulang tenaga dan menginspirasi ide-ide baru," saran mereka di paragraf berbeda.

  • Cari Peluang Komunitas dan Kolaborasi

Bangunlah jaringan sesama pembuat konten dan kolaborator yang dapat menawarkan dukungan, berbagi beban kerja, dan memberikan perspektif baru.

Komunitas tersebut dapat menjadi sumber motivasi dan tempat bertukar pikiran, untuk mengelola tantangan unik dalam pembuatan konten, sambil mempertahankan kehidupan pribadi yang sehat.

Baca Juga: Pilih Kopi Hitam Tanpa Gula Daripada Varian Lainnya, Ini Alasannya

Baca Juga: Garmin Integrasikan Layanan Respon SOS dengan Ekosistem Ponsel Android dari Google

ilustrasi kreator konten (sumber: freepik)

Sebelumnya, Techverse.Asia pernah menuliskan mengenai laporan yang berasal dari sebuah studi pada 2023, yang dilakukan oleh platform pengeditan video, Tasty Edits.

Studi mereka menunjukkan bahwa 79% kreator pernah mengalami kelelahan.

"Angka tersebut meningkat menjadi 83% di antara para kreator yang berjuang untuk memonetisasi platform mereka," tulis riset itu.

Tasty Edits melakukan survei mendalam dengan wawancara lanjutan terhadap 163 kreator dari total 29.000 kreator. Tujuannya adalah untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana para kreator menghadapi kesehatan mental dan kelelahan.

Diketahui, para kreator, termasuk mereka yang membuat konten untuk platform seperti YouTube, TikTok, Instagram, dan Facebook, dapat mengalami kelelahan karena beberapa alasan, antara lain:

  • Tekanan untuk menghasilkan konten baru yang berkinerja baik,

  • Tekanan finansial dari jadwal kerja yang tidak dapat diprediksi,

  • Ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi,

  • Tekanan media sosial,

  • Ekspektasi yang tinggi dari sponsor, klien, dan penonton.

Di antara 37% yang mendapatkan penghasilan penuh waktu, 57% kreator memposting beberapa kali dalam sepekan, 70% menghabiskan lebih dari empat jam sehari untuk membuat konten, 63% menggunakan setidaknya empat strategi monetisasi, dan 75% mengalami kelelahan.

"Angka tersebut meningkat menjadi 83% di antara mereka yang berpenghasilan rendah," tulis laporan studi tersebut.

Baca Juga: Automa Raih Dukungan Pendanaan untuk Mengurangi Jejak Karbon

Baca Juga: Oppo Reno12 F x Mobile Legends: Bang Bang, Tawarkan Pengalaman Bermain yang Imersif

Penelitian ini juga menemukan:

98% pembuat konten mengambil cuti untuk mengatasi kelelahan,

93% berolahraga,

63% mengalihdayakan (outsourcing) dan mendelegasikan tugas,

42% menemui ahli kesehatan mental.

Di antara responden itu, mereka yang paling tidak stres juga merupakan orang-orang yang melakukan outsourcing, dan mendelegasikan tugas-tugas kepada orang lain.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Hobby22 November 2024, 17:54 WIB

Gravity Mengumumkan Peluncuran Global Gim Poring Rush

Nikmati keseruan membuat kombinasi Poring kustom untuk meningkatkan pertarungan.
Poring Rush. (Sumber: dok. gravity)
Techno22 November 2024, 17:41 WIB

Shazam Melampaui Tonggak Sejarah 100 Miliar Pengenalan Lagu

Apple umumkan Shazam telah mengidentifikasi Lebih dari 100 miliar lagu.
Shazam kini bisa mengidentifikasi banyak lagu. (Sumber: Apple)
Automotive22 November 2024, 16:49 WIB

Hyundai All New Tucson Resmi Mengaspal di Indonesia, Cek Harga dan Speknya

Ini menjadi mobil kedua yang dihadirkan Hyundai di Indonesia dengan pilihan mesin Turbo Hybrid.
Hyundai All New Tucson.
Techno22 November 2024, 16:11 WIB

WhatsApp Menambahkan Transkrip Pesan Suara, Banyak Pilihan Bahasa

Fitur ini akan diluncurkan untuk pengguna iOS dan Android dalam beberapa minggu mendatang.
Pesan suara di WhatsApp kini bisa ditranskrip. (Sumber: Meta)
Lifestyle22 November 2024, 15:45 WIB

Nike Vomero 18: Sepatu Lari dengan Bantalan Maksimal

Sepatu lari ini baru akan tersedia secara global pada 2025.
Nike Vomero 18. (Sumber: Nike)
Techno22 November 2024, 15:11 WIB

ColorOS 15 Punya Segudang Fitur Berbasis Kecerdasan Buatan, Cek Selengkapnya

ColorOS 15: era baru dalam keunggulan AI dan smartphone.
ColorOS 15. (Sumber: Oppo)
Culture22 November 2024, 14:29 WIB

ARTJOG 2025 Usung Tema Motif: Amalan, Begini Penjelasannya

Sosialisasi ARTJOG 2025 menjadi kesempatan untuk memaparkan tentang tema ARTJOG di tahun depan.
Sosialisasi ARTJOG 2025 di JNM, Wirobrajan, Kota Jogja. (Sumber: istimewa)
Techno22 November 2024, 14:00 WIB

Realme Resmi Menjadi Sponsor untuk Dominator Esports

realme mensponsori Dominator Esports dengan tujuan berkembang bersama dalam industri esports.
Realme menjadi sponsor untuk tim Dominator Esports. (Sumber: realme)
Lifestyle21 November 2024, 19:57 WIB

Pop Mart Christmas Town Hadir di Gandaria City, Buka Selama 50 Hari

Pop Mart memberikan pengalaman otentik berbagai karakter melalui Christmas Town.
Pop Mart Christmas Town. (Sumber: null)
Lifestyle21 November 2024, 19:36 WIB

Lisa BLACKPINK Segera Rilis Solo Albumnya Berjudul Alter Ego

Album ini akan mengikuti rangkaian tiga singel dari bintang K-pop tersebut pada tahun 2024.
Lisa BLACKPINK.