Penggunaan Etilen Glikol Dan Dietilen Glikol Sudah Dilarang Sejak 1938, Jadi Pencetus Batu Ginjal

Uli Febriarni
Jumat 21 Oktober 2022, 21:45 WIB
obat non sirup / freepik

obat non sirup / freepik

Kasus kematian anak akibat gagal ginjal akut akhir-akhir ini marak terjadi, tak terkecuali di Indonesia. Di Aceh, sekitar 20 anak meninggal dunia diduga karena penyakit ini. Sedangkan di Daerah Istimewa Yogyakarta, tercatat ada enam anak mengalami hal serupa.

Di Gambia terungkap bahwa, kasus yang menyebabkan puluhan anak meninggal itu diduga karena kandungan senyawa dietilen glikol dan etilen glikol dalam obat parasetamol.

Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Jawa Barat Prof. apt. Muchtaridi, PhD, menjelaskan, dietilen glikol dan etilen glikol merupakan senyawa pelarut organik dengan rasa manis yang kerap digunakan untuk pelarut obat.

Memiliki efek samping yang berbahaya untuk tubuh, dietilen glikol dan etilen glikol sebenarnya sudah dilarang ketat penggunaannya dalam obat oleh Food and Drugs Administration (FDA) sejak 1938.

"Namun, pada 1998, India mencatat ada kasus sedikitnya 150 anak meninggal dengan penyakit yang sama dalam lima tahun terakhir. Setelah diinvestigasi, 26 kasus dinyatakan positif karena dietilen glikol yang terkandung dalam obat flu," kata dia, dalam laman universitas, Jumat (21/10/2022).

Muchtaridi menyayangkan, masih ada oknum produsen farmasi nakal dan masih menggunakan dua senyawa ini karena mudah diproduksi dan murah dibandingkan pelarut-pelarut lainnya.

Senyawa EG Dan DEG Picu Batu Ginjal

Kelarutan dan rasa manis dari dua zat tersebut kerap disalahgunakan untuk mengganti propilen glikol atau polietiken glikol. Menurut Muchtaridi, dietilen glikol dan etilen mengalami oksidasi oleh enzim.

"Ketika masuk ke tubuh, senyawa ini mengalami oksidasi oleh enzim, sehingga menjadi glikol aldehid kemudian kembali dioksidasi menjadi asam glikol oksalat dan kemudian membentuk lagi menjadi asam oksalat,” ungkapnya.

"Asam oksalat inilah yang memicu membentuk batu ginjal," imbuhnya. 

Muchtaridi menjelaskan, asam oksalat jika sudah mengkristal akan berbentuk seperti jarum tajam. Asam oksalat memiliki tingkat kelarutan kecil. Ketika zat ini bertemu dengan kalsium, maka akan terbetuk garam yang sukar larut air dan larinya akan ke organ seperti empedu dan ginjal.

"Jika lari ke ginjal akan jadi batu ginjal. Kristalnya tajam akan mencederai ginjal,” terangnya.

Ia mengungkap, jika kondisi ini terjadi pada anak-anak yang notabene memiliki ukuran ginjal lebih kecil, dampak yang ditimbulkan akan parah. Tidak hanya memapar di ginjal, efeknya juga bisa lari ke jantung dan juga bisa memicu kematian yang cepat.

Efek tersebut akan lebih berbahaya lagi di negara dengan kondisi kering. Karena kondisi dehidrasi akan mempercepat pembentukan asam oksalat.

"Contohnya seperti di Gambia,” imbuhnya.

Kematian Karena Gagal Ginjal Akut Misterius Masih Perlu Ditelusur

Lebih lanjut Prof. Muchtaridi mengatakan, kematian akibat gagal ginjal akut misterius di Indonesia masih perlu ditelusuri lebih lanjut. Yakni, apakah penyebabnya karena dua senyawa tersebut atau bukan.

Badan Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) belakangan menyatakan bahwa, obat yang menyebabkan kematian di Gambia itu tidak terdaftar di Indonesia. Meski demikian, ia menegaskan bahwa parasetamol merupakan analgesik paling aman untuk demam.

“Ada analgesik lain, contohnya ibuprofen. Ketika demamnya tinggi dan terindikasi demam berdarah di mana sel darahnya terganggu, minum ibuprofen justru akan memperparah. Yang paling aman justru parasetamol,” sebutnya.

Bagi masyarakat yang ingin menghindari dahulu penggunaan parasetamol sirup, ia menyarankan untuk mengonsumsi parasetamol berbentuk tablet. Selain itu, penggunaan puyer dinilai lebih manjur untuk dikonsumsi anak-anak.

Apoteker Harus Berperan Mengedukasi

Munculnya kasus kematian anak-anak, yang diduga akibat reaksi kandungan dietilen glikol dan etilen glikol dalam obat parasetamol sirup, menyadarkan berbagai pihak untuk cermat dalam memilih dan mengonsumsi obat. Dalam hal ini, apoteker berperan penting untuk mengedukasi masyarakat.

“Di Indonesia edukasi tentang obat masih kurang. Apoteker harusnya berperan di sini,” ungkapnya.

Di beberapa wilayah, masih ditemukan masyarakat yang menggunakan obat untuk penggunaan yang bukan semestinya. Bahkan, ada yang menggunakan obat-obatan yang khusus untuk manusia, tetapi diberikan kepada hewan.

Contoh lainnya, masyarakat Indonesia juga masih banyak yang belum memahami mengenai warna tanda dalam kemasan obat. Padahal, tanda ini menjelaskan mengenai golongan obat, kegunaan, serta cara penggunaannya.

“Misalnya, masyarakat menganggap warna hijau itu dia obat bebas. Jadi bisa dikonsumsi dengan bebas, padahal kan bisa bahaya. Itu edukasinya yang kurang,” jelasnya.

Pembelian Obat Tanpa Resep Masih Marak Di Indonesia

Kondisi lain yang menjadi tantangan penguatan apoteker di Indonesia adalah penjualan obat-obatan yang bebas. Padahal, ada golongan obat yang harus menggunakan resep dokter.

Contohnya, asam mefenamat, di Malaysia masyarakat yang ingin membeli obat itu harus dengan resep dokter. Berbeda dengan di Indonesia, kita bebas membelinya tanpa resep, bahkan dijual bebas di lokapasar.

Karena itu, apoteker memiliki peran dalam melakukan edukasi serta menyarankan obat yang tepat. Apoteker punya wewenang memutuskan apakah obat tersebut layak diberikan kepada pasien atau tidak.

Selain itu, kurikulum pendidikan farmasi maupun apoteker juga perlu diperkuat. Salah satu yang perlu diperkuat adalah mengenai materi stabilitas obat.

"Kasus dietilen glikol dan etilen glikol dalam obat parasetamol di Gambia merupakan bukti bahwa stabilitas suatu obat jangan diabaikan. Karena akan menghasilkan dampak bagi penggunanya," tuturnya lebih jauh.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle21 November 2024, 19:57 WIB

Pop Mart Christmas Town Hadir di Gandaria City, Buka Selama 50 Hari

Pop Mart memberikan Pengalaman Otentik Berbagai Karakter melalui "Pop Mart Christmas Town.
Pop Mart Christmas Town. (Sumber: null)
Lifestyle21 November 2024, 19:36 WIB

Lisa BLACKPINK Segera Rilis Solo Albumnya Berjudul Alter Ego

Album ini akan mengikuti rangkaian tiga singel dari bintang K-pop tersebut pada tahun 2024.
Lisa BLACKPINK.
Techno21 November 2024, 18:56 WIB

Messenger Mendapat Serangkaian Fitur Tambahan Baru, Apa Saja?

Fitur terbaru Meta untuk Panggilan Messenger mencakup latar belakang AI.
Messenger mendapat sejumlah pembaruan fitur. (Sumber: Meta)
Techno21 November 2024, 18:11 WIB

OPPO Find X8 Series Resmi Meluncur Global dengan Kamera Hasselblad

Seri Find X8 menghadirkan kamera, performa, dan masa pakai baterai kelas atas.
Oppo Find X8 dan X8 Pro (kanan). (Sumber: Oppo)
Travel21 November 2024, 16:29 WIB

Rayakan Ultah ke-32, Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Promo Ceria Rp1.000

Indonesian Heritage Agency (IHA) bersama Museum Benteng Vredeburg menghadirkan program istimewa ini.
Benteng Vredeberg.
Automotive21 November 2024, 15:58 WIB

Hyundai IONIQ 9 Resmi Diperkenalkan, Ada 2 Model AWD yang Ditawarkan

Hyundai Motor Mendefinisikan Ulang Mobilitas EV dengan SUV Listrik IONIQ 9.
Hyundai IONIQ 9. (Sumber: Hyundai)
Techno21 November 2024, 15:02 WIB

Tawaran Investasi Apple di Indonesia Naik 10x Lipat, iPhone 16 Segera Dijual?

Kemenperin mengaku sudah menerima tawaran proposal investasi dari Apple tersebut.
Apple (Sumber: Apple.com)
Techno21 November 2024, 14:11 WIB

ASUS Republic of Gamers Mengumumkan Seri ROG Phone 9, Lihat Speknya

Versi terbaru dari ponsel gaming premium yang ikonik ini memiliki fitur tampilan AniMe Vision yang disempurnakan.
ASUS ROG Phone 9 Series. (Sumber: ASUS)
Techno20 November 2024, 19:27 WIB

Casio CRW-001-1JR: Cincin Pintar Pertamanya yang Memiliki Stopwatch dan Alarm

Namun tidak ada pelacakan kebugaran atau pemantauan detak jantung dengan perangkat wearable baru Casio.
Cincin pintar Casio adalah jam tangan digital kecil. (Sumber: Casio)
Techno20 November 2024, 18:57 WIB

OpenAI Menghadirkan ChatGPT Advanced Voice Mode ke Web

Jadi, sekarang pengguna untuk berbicara dengan chatbot AI langsung dari peramban mereka.
OpenAI (Sumber: OpenAI)