Agak Tenang, 62% Lansia Indonesia Mampu Identifikasi Hoaks

Uli Febriarni
Kamis 12 September 2024, 16:51 WIB
(ilustrasi) 62% lansia Indonesia mampu identifikasi hoaks (Sumber: freepik)

(ilustrasi) 62% lansia Indonesia mampu identifikasi hoaks (Sumber: freepik)

Rangkaian Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 belum sepenuhnya berakhir.

Meski calon presiden dan wakil presiden sudah terpilih, masyarakat Indonesia masih akan kedapatan tugas untuk memilih Kepala Daerah dan perwakilan mereka di legislatif.

Di tengah banjirnya informasi mengenai Pemilu, kalangan lanjut usia (lansia) merupakan salah satu kelompok rentan terpapar hoaks di era digital, terlebih di saat Pemilu.

Seringkali, lansia dianggap rendah literasi digital, namun riset tahun ini dari Tular Nalar menunjukkan sebaliknya dengan temuan baru.

"Hoaks paling sering ditemukan adalah mendiskreditkan lawan politik, klaim pencapaian, janji politik yang tidak realistis dan misinformasi mengenai hasil Pemilu," ungkap tim Tular Nalar, seperti dikutip dari sebuah pernyataan tertulis, Kamis (12/9/2024).

Baca Juga: Fitur Deteksi Sleep Apnea akan Tersedia untuk 3 Apple Watch Ini

Meski demikian, lansia tidak tinggal diam. Sebanyak 91% berinisiatif membandingkan informasi dari beberapa sumber, 84% mencari rujukan untuk verifikasi, 79% memperingatkan orang lain, dan 57% melaporkan hoaks yang mereka temui.

"Mereka sering mengandalkan Google sebagai platform untuk menemukan data pendukung dan bukti kebenaran informasi," lanjut laporan itu.

Temuan lainnya yang muncul, sebanyak 81% responden menganggap televisi sebagai sumber informasi Pemilu kredibel, sedangkan 79% lainnya mempercayai situs berita.

Dari sisi identifikasi hoaks, meskipun responden belum pernah mendapatkan pelatihan tentang hoaks, 62% mengaku menemukan hoaks terkait Pemilu dan mampu meresponnya, 25% kesulitan dalam mengidentifikasi hoaks, dan 17% tidak yakin apakah mereka pernah menemukannya.

Lansia perempuan (79%) lebih percaya diri dalam mengenali serta menangani hoaks dibandingkan lansia laki-laki (56%).

Apa yang disampaikan di atas merupakan laporan hasil Penelitian Formatif Pemilih Lansia, yang dilakukan oleh tim Love Frankie dan didukung oleh Google.org.

Responden terdiri dari 361 pemilih lansia, berusia 50-70 tahun, dari berbagai wilayah serta beberapa kota di bagian tengah dan timur Indonesia, pada awal 2024.

Baca Juga: UOB Indonesia dan Telkomsel Luncurkan Kartu Kredit Co-Branded, Simak Keuntungannya

Baca Juga: Spek Lengkap Laptop ASUS Zenbook S 14, Sasisnya Terbuat dari Ceraluminum

Government Affairs & Public Policy Manager, Google Indonesia, Isya Hanum, mengungkapkan Google aktif memastikan platform mereka tidak digunakan untuk menyebarkan misinformasi, serta membantu pemilih membuat keputusan tepat berdasarkan informasi yang benar.

Pada 2023, Google.org, organisasi filantropi Google, memberikan $2,5 juta kepada MAFINDO untuk memperluas program Tular Nalar, guna meningkatkan literasi digital dan kemampuan berpikir kritis di kalangan pemuda, lansia, dan pendidik Indonesia.

"Melalui penelitian ini, kami berharap dapat membuat lansia menjadi pengguna internet yang lebih cerdas dan teliti," ujarnya.

Baca Juga: Huawei Mate XT Ultimate, Ponsel Lipat 3 yang Sudah Tembus 4 Juta Pesanan

Sementara itu diketahui, program Tular Nalar menargetkan mengedukasi 1,6 juta masyarakat, lewat 500 pelatihan Akademi Digital Lansia dan Sekolah Kebangsaan di 38 provinsi.

Program Manager Tular Nalar, Santi Indra Astuti, menyatakan bahwa pada dasarnya, lansia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi tetapi kurang kesadaran untuk berhati-hati terhadap hal buruk yang bisa terjadi.

Peserta lansia yang telah mengikuti rangkaian kegiatan Tular Nalar, mengungkap bahwa edukasi literasi digital sangat bermanfaat dalam mengenali ciri-ciri dan memperluas wawasan. Tentunya, agar mereka terhindar dari hoaks atau bahkan penipuan di platform digital.

"Untuk kedepannya, kami ingin penelitian ini menjadi referensi bagi pembuat kebijakan dan masyarakat luas, untuk menciptakan pemilihan umum yang lebih adil, berkualitas dan inklusif di Indonesia," tambah Santi.

Baca Juga: Sony Meluncurkan Konsol PS5 Pro, Drive Disk Dijual Terpisah

Baca Juga: Realme 13 Pro Series 5G Segera Hadir di Indonesia, Peningkatan Sektor Fotografi

Demi mendukung masyarakat untuk lebih mudah dalam mencari informasi, Google secara bertahap -termasuk di Indonesia- telah menghadirkan AI Overviews di Google Search.

AI Overviews ini menjadi cara Google berfokus untuk membantu orang mengakses informasi dan perspektif dari berbagai sumber yang beragam.

Google mengamati, orang-orang telah mengunjungi lebih banyak situs web yang beragam untuk mendapatkan bantuan terkait pertanyaan yang lebih kompleks.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)
Techno21 Januari 2025, 16:39 WIB

Upaya Donald Trump Mempertahankan TikTok di AS, Beri Perpanjangan Waktu 75 Hari

Trump menggembar-gemborkan rencananya untuk menyelamatkan TikTok selama kampanye kemenangannya.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)
Techno21 Januari 2025, 15:50 WIB

Edits: Aplikasi Edit Video yang Fiturnya Banyak Mirip CapCut

Instagram meluncurkan aplikasi pengeditan video baru yang sangat mirip dengan CapCut.
Logo aplikasi Edits milik Instagram. (Sumber: istimewa)