Riset Kredivo x Katadata: Laki-Laki dan Konsumen yang Sudah Menikah Paling Banyak Gunakan Paylater

Uli Febriarni
Jumat 13 September 2024, 11:55 WIB
Laki-laki dan konsumen yang sudah menikah menjadi yang paling banyak menggunakan paylater. (Sumber: Kredivo)

Laki-laki dan konsumen yang sudah menikah menjadi yang paling banyak menggunakan paylater. (Sumber: Kredivo)

Pengguna terbanyak paylater adalah laki-laki dan konsumen yang sudah menikah, sedangkan dari sisi usia, mereka berasal dari Gen Z dan milenial.

Hal itu ditemukan lewat riset Kredivo dan Katadata Insight Center (KIC), Juni 2024.

Riset itu mendapati, proporsi dominan jumlah transaksi menggunakan paylater 2023 berdasarkan jenis kelamin adalah 58,9% laki-laki, dan persentase berdasarkan nilai transaksi yakni 58,1% laki-laki.

Dari sisi usia, pengguna umur 26 - 35 tahun atau milenial masih menjadi kelompok dengan jumlah transaksi terbanyak (44,6%). Disusul oleh kelompok usia 36–45 tahun 23,6% dan Gen Z atau 18–25 tahun 23,5%.

Kelompok yang sudah menikah mendominasi pengguna paylater, baik dari jumlah pengguna, serta jumlah dan nilai transaksi dibandingkan konsumen lajang. Akan tetapi, konsumen lajang cenderung bertransaksi dengan nominal besar, yakni rata-rata Rp350.000 – Rp400.000.

Baca Juga: OpenAI o1: Model AI Generatif yang 'Berpikir' Lebih Lama, Unggul dalam Matematika dan Pengodean

"Kredivo dan KIC juga mencatat, pamor paylater masih kalah dibandingkan dengan pembayaran digital lain seperti e-wallet, virtual account, dan QRIS," ungkap Katadata, Jumat (13/9/2024).

Para konsumen menggunakan paylater sebagai metode pembayaran untuk membeli kebutuhan mendesak (58%), belanja dengan cicilan jangka pendek atau kurang dari satu tahun (52%), dan mendapatkan lebih banyak promo menarik (45%). Alasan lain penggunaan paylater adalah karena 85% milenial dan 88% dari gen Z tidak memiliki kartu kredit.

"Sebanyak 68% responden menyebut paylater sebagai bentuk kredit pertama yang mereka dapatkan. Angka ini meningkat dari 60,9% pada 2022," melansir laporan itu.

Baca Juga: Museum of Candy Jadi Alasan Baru untuk Terbang ke Dubai

Baca Juga: Belasan Ribu Bunga Liar Kini Sedang Mekar di Australia Barat, Tertarik untuk Berkunjung?

Ingin tahu produk yang paling banyak dibeli dengan paylater? Berikut daftarnya:

  • Pulsa dan voucher

  • Makanan

  • Kesehatan dan kecantikan

  • Fesyen dan aksesoris

  • Peralatan rumah tangga

  • Gadget dan aksesorisnya

  • Olahraga, mainan, dan hobi

  • Peralatan kantor dan alat tulis

  • Otomotif

  • Anak dan bayi

  • Elektronik

  • Komputer dan aksesoris

  • Tiket pesawat, hotel, dan perjalanan

Dari laman resmi Kredivo dijelaskan, laporan riset ini dibuat berdasarkan penelitian atas lebih dari 20 juta transaksi dua juta lebih pengguna Kredivo di 34 provinsi.

Transaksi yang dimaksud, meliputi lima e-commerce dan tujuh merchant ritel terbesar.

Baca Juga: Living Lab Ventures Berkolaborasi dengan Pemerintah New South Wales Lewat Program International Landing Pad

Baca Juga: Dukung UMKM, Maybank Beri Modal ke Startup Tekfin Group Modalku

Selain itu, berdasarkan survei online terhadap 7.000 responden selama 10 Maret–7 April 2024, dijumpai ada beberapa metode pembayaran yang paling banyak digunakan di Indonesia tahun ini.

  • Dompet digital atau e-wallet 74,1%

  • Paylater 70,5%

  • Tunai/Cash on Delivery (COD) 51,1%

  • Transfer Bank/Virtual Account 47,6%

  • Alfamart/Indomaret 18%

  • Kartu Debit 17,2%

  • Kartu Kredit 9,5%

  • Lainnya 0,2%

Paylater juga menjadi salah satu metode pembayaran yang digunakan untuk transaksi ke merchant langsung atau offline. Rinciannya sebagai berikut:

  • Tunai/COD 66,6%

  • E-wallet 56,1%

  • Kartu Debit 30,7%

  • Transfer Bank/Virtual Account 22,1%

  • Kartu Kredit 13,6%

  • PayLater 4,1%

  • Lainnya 1,6%

Informasi lainnya, transaksi offline diketahui berkontribusi 27,7% terhadap total transaksi paylater sepanjang tahun lalu.

Kelompok usia di atas 36 tahun lebih banyak bertransaksi menggunakan paylater secara offline, karena cenderung lebih nyaman berbelanja di toko.

Riset bertajuk Laporan Perilaku Pengguna PayLater Indonesia 2024 itu menemukan pula, penggunaan paylater secara offline paling banyak di kota tier 2 dan 3 yakni 39,9% dan 13,2%.

"Paylater menjadi alternatif bagi masyarakat di kota tersebut yang ingin berbelanja tanpa hambatan digital dan tingginya ongkos kirim," demikian dikutip dari laporan Kredivo dan KIC.

Baca Juga: Coach Sudah Memamerkan Koleksi Musim Semi 2025

Executive Director Katadata Insight Center, Adek Media Roza, mengatakan bahwa transaksi paylater secara offline mencapai puncak pada kuartal empat tahun lalu yaitu 44% dari total.

Transaksi menggunakan paylater secara offline paling tinggi pada saat musim liburan, sedangkan secara online ketika periode promosi seperti saat tanggal kembar 9.9, 10.10, 11.11, atau 12.12.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Automotive15 November 2024, 18:17 WIB

Chery J6: Mobil Listrik Tipe SUV Offroad Pertama di Indonesia

Era Baru SUV Offroad dengan Energi Berkelanjutan.
Chery J6. (Sumber: dok. chery)
Techno15 November 2024, 17:38 WIB

Spotify akan Mulai Bayar Host Siniar Video, Apa Syaratnya?

Spotify akan mulai membayar host podcast video berdasarkan seberapa baik kinerja video mereka.
Spotify.
Techno15 November 2024, 17:06 WIB

Apple Merilis Final Cut Pro 11 yang Kini Bertenaga Kecerdasan Buatan

Final Cut Pro 11 memulai babak baru dalam penyuntingan video di Mac.
Final Cut Pro 11. (Sumber: Apple)
Automotive15 November 2024, 16:09 WIB

Deretan Mobil yang Diumumkan di Gelaran KIA EV Day 2024

Distributor dan media berkumpul untuk melihat lebih dekat beberapa model EV terkini dan yang akan datang dari KIA, serta kendaraan konsep.
Deretan mobil yang diperkenalkan KIA pada EV Day 2024. (Sumber: KIA)
Techno15 November 2024, 15:50 WIB

Hitachi Vantara Memperluas Platform Penyimpanan Cloud Hibrida dengan Penyimpanan Objek

Platform Penyimpanan Virtual One mengintegrasikan penyimpanan objek dengan blok dan file.
Hitachi Virtual Storage Platform One. (Sumber: Hitachi)
Startup15 November 2024, 15:32 WIB

GoTo x Indosat Kembangkan Sahabat-AI: LLM Sumber Terbuka Berbasis Bahasa Indonesia

Sahabat-AI sudah digunakan untuk Dikte Suara (Dira), teknologi AI GOTO yang diluncurkan untuk keperluan bisnis unit Financial Technology (Fintech) dan Gojek.
GoTo hadirkan Sahabat-AI untuk Bahasa Indonesia dan bahasa daerah. (Sumber: GoTo)
Startup15 November 2024, 14:35 WIB

3 Startup Teknologi Iklim di Asia Tenggara yang Patut Diperhatikan Investor

Tiga perusahaan rintisan ini memiliki prospek yang menjanjikan bagi investor.
Tiga perusahaan rintisan teknologi iklim di Asia Tenggara. (Sumber: AC Ventures)
Techno15 November 2024, 14:13 WIB

Mantap! Daya Saing Digital Indonesia Naik ke Peringkat 43 Dunia

Tapi masalah kecepatan internet jadi persoalan utama yang patut mendapat perhatian.
Ilustrasi daya saing digital. (Sumber: freepik)
Techno14 November 2024, 17:21 WIB

Laporan e-Conomy SEA 2024: Perekonomian Digital Indonesia akan Mencapai GMV yang Fantastis

Sektor e-commerce dan perjalanan menjadi penopang berkat bantuan AI dalam mendorong pertumbuhan di lima sektor utama tahun ini.
Ilustrasi ekonomi digital. (Sumber: freepik)
Startup14 November 2024, 15:23 WIB

Privy x Julo: Sediakan Tanda Tangan Elektronik untuk Platform Tekfin Julo

Privy semakin dipercaya berbagai pihak sebagai penyedia layanan digital trust terbaik di tanah air.
Privy.