Amazon mulai mengharuskan karyawan untuk kembali bekerja di kantor selama lima hari dalam sepekan. Kebijakan ini mengubah aktivitas sebelumnya yang memberlakukan tiga hari kerja.
Dalam surat kepada karyawan yang dipublikasikan lewat laman Amazon, perusahaan menyebut perubahan ini diperlukan untuk membangun budaya kerja 'menciptakan, berkolaborasi, dan terhubung.'
Kebijakan lima hari kerja mulai efektif dilaksanakan pada 2 Januari 2025.
Baca Juga: BNI Ventures Investasi ke Rukita, Target Kelola 20 Ribu Kamar di 2024
Sejak pandemi Covid-19 melanda, Amazon telah mengizinkan banyak karyawan untuk bekerja dari rumah, ini menyebabkan kantor-kantor di pusat kota hampir kosong, seperti di San Francisco dan Seattle.
Namun, beberapa perusahaan teknologi mulai mewajibkan karyawan untuk kembali ke kantor dua atau tiga hari per pekan.
CEO Amazon, Andy Jassy, menyatakan bahwa pengalaman tiga hari kerja dari kantor memperkuat keyakinan mereka tentang manfaat bekerja di kantor.
Amazon selanjutnya mengambil sikap ini karena Covid-19 telah menjadi ancaman yang tidak lagi terjadi setiap hari.
Para karyawan telah menjelaskan kepada Reuters, bagaimana Amazon mengharuskan mereka melapor ke kantor yang jauh atau pindah ke Seattle, untuk mempertahankan pekerjaan mereka saat itu.
"Dan beberapa karyawan yang secara konsisten tidak mematuhi mandat tiga hari yang berlaku, diberitahu bahwa mereka 'mengundurkan diri secara sukarela' dan tidak dapat mengakses sistem Amazon," tulis laporan itu, dikutip Selasa (17/9/2024).
Seorang juru bicara Amazon tidak segera menanggapi untuk menjelaskan apakah mandat baru dari CEO akan seketat itu, dan Q&A karyawan yang dibagikan kepada Reuters juga tidak menjelaskannya dengan jelas.
Baca Juga: Kreator Flappy Bird Diduga Tidak Suka dengan Gim Versi Baru
Baca Juga: Huawei MatePad 12 X akan Rilis pada 19 September 2024
Mandat manajemen Amazon sangat tidak populer di kalangan karyawan yang vokal, yang mengatakan bahwa bekerja dari rumah efektif dan menghemat waktu serta uang untuk bepergian.
Pada Mei 2023, para pekerja di kantor pusat Amazon di Seattle melakukan aksi mogok kerja, untuk memprotes perubahan kebijakan iklim perusahaan, PHK, dan perintah untuk kembali bekerja dari kantor.
Sebagai bagian dari restrukturisasi organisasi, Amazon berupaya meningkatkan rasio kontributor individu terhadap manajer, setidaknya sebesar 15% pada akhir kuartal pertama 2025.
Amazon juga mengatakan beberapa organisasi mungkin mengidentifikasi peran yang tidak lagi diperlukan, serta mulai menerapkan penggunaan email khusus. Itu bertujuan menjaga organisasi tetap flat dan memberantas hal-hal yang berlebihan.
Amazon juga menghapus program yang memberikan pekerja pilihan untuk bekerja dari mana saja.
"Karyawan korporat diharapkan berada di kantor lima hari sepekan, di luar keadaan yang memberatkan atau kecuali mereka telah diberikan pengecualian oleh pemimpin tim S organisasi mereka," ungkap Andy dalam pengumumannya.
Baca Juga: Tecno Phantom V Flip 2 5G Rilis Global, Punya Fitur Ella AI Assistant
Baca Juga: Spesifikasi Lengkap Tecno Phantom V Fold 2 5G: Bobotnya Cuma 249 Gram
Dalam catatan perusahaan yang ditulis Andy, ia mengatakan berusaha memahami bahwa kebijakan kerja dari kantor selama lima hari sepekan ini memerlukan penyesuaian.
Karena tentunya, beberapa rekan kerja di Amazon selama ini telah mengatur kehidupan pribadi mereka sedemikian rupa.
Untuk diketahui, perubahan yang dilakukan di Amazon bukan hanya soal hari kerja, melainkan juga penataan meja kerja di kantor.
Global Real Estate and Facilities (GREF) sedang menyusun rencana untuk mengakomodasi pengaturan meja kerja, dan akan mengomunikasikan detailnya kepada karyawan saat sudah final.
Andy mengatakan, semua perubahan dilakukan untuk memperkuat budaya perusahaan dan memastikan mereka bekerja dengan gesit.
"Kami ingin beroperasi seperti perusahaan rintisan terbesar di dunia. Itu berarti memiliki hasrat untuk terus berinovasi bagi pelanggan, urgensi yang kuat, kepemilikan yang tinggi, pengambilan keputusan yang cepat, kegigihan dan kesederhanaan, kolaborasi yang sangat erat, dan komitmen bersama terhadap satu sama lain," demikian isi surat Andy.