Pasar produk kosmetik antioksidan tumbuh sebesar US422,43 miliar (sekitar Rp331,9 miliar) selama 2024-2028. Riset Technavio juga mendapati, tren penggunaan AI (kecerdasan buatan) turut mendorong perubahan lanskap bisnis di industri ini.
"Penjualan kosmetik dengan antioksidan mengalami pertumbuhan yang signifikan, karena meningkatnya permintaan atas produk yang melawan radikal bebas dan stres oksidatif," ungkap riset Technavio, dilansir Jumat (20/9/2024).
Reaksi oksidasi yang disebabkan oleh radikal oksigen bebas, polusi, dan proses penuaan merusak protein dan lipid dalam sel-sel kulit. Sedangkan antioksidan menetralkan zat-zat yang merusak ini, mencegah stres oksidatif dan meningkatkan kesehatan kulit.
Kosmetik-kosmetik antioksidan menawarkan manfaat di luar penampilan, termasuk anti-inflamasi, anti-penuaan, perlindungan UV, dan sifat-sifat pelembab.
Dokter dan dokter kulit juga merekomendasikan kosmetik yang kaya antioksidan untuk berbagai masalah kulit, seperti jerawat, eksim, kulit kering, dan kerutan.
"Populasi yang menua, penyakit kulit, rambut rontok, dan bintik matahari adalah pendorong utama pasar," kata laporan riset.
Baca Juga: Realme 13 Pro Plus 5G Hadir di Indonesia, Membawa Dual Sony Sensors dan Telefoto Periskop
Baca Juga: Realme 13 Pro 5G Didukung 3D VC Cooling System, Cocok Buat Main Gim
Sebagai informasi, Butylated hydroxytoluene (BHT), Butylated hydroxyanisole (BHA), dan Tert-butylhydroquinone (TBHQ) adalah antioksidan yang umum digunakan dalam kosmetik. Namun, kekhawatiran atas keamanannya, potensi reaksi karsinogenik dan alergi telah menyebabkan peralihan ke antioksidan alami seperti vitamin, karotenoid, polifenol, dan enzim.
Sederetan merek kosmetik kemudian meluncurkan produk baru dengan bahan antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, dan ekstrak teh hijau. Konsumen lebih menyukai produk ini karena sifat anti-penuaan dan mencerahkan kulit.
Produsen kosmetik memasukkan antioksidan alami dari buah-buahan, herba, rempah-rempah, dan hewan ke dalam formula mereka. Pewangi, pewarna, dan vitamin merupakan jenis produk yang populer di segmen kosmetik antioksidan.
Konsumen juga mencari produk perawatan kulit dan rambut premium, untuk mempertahankan penampilan awet muda mereka di era swafoto dan media sosial.
Standar hidup dan fokus generasi muda pada bahan-bahan alami juga mendorong pertumbuhan pasar. Namun, sensitivitas individu dan tingkat konsentrasi antioksidan merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan untuk pengembangan dan keamanan produk.
"Bakteri hidup dan ekstrak bakteri menjadi bahan yang sedang tren, karena mendukung mikrobioma yang seimbang dan meningkatkan kesehatan kulit," lanjut laporan itu.
Baca Juga: Keunggulan DJI Osmo Action 5 Pro, Selain Bisa 4 Jam Merekam dan 13,5 Stop Dynamic Range
Pasar kosmetik berbahan antioksidan diperkirakan tumbuh pada CAGR hampir 8,09% selama periode perkiraan. Inovasi produk dan perluasan portofolio mendorong pertumbuhan pasar, dengan tren semakin populernya merek-merek berlabel pribadi.
Produk kosmetik antioksidan berlabel pribadi telah mendapatkan perhatian yang signifikan di antara para pengecer di seluruh dunia, dengan para pemain utama memperkenalkan merek mereka untuk memenuhi permintaan konsumen yang meningkat.
Diskon-diskon yang diberikan toko, juga telah memicu pertumbuhan label pribadi, dengan saluran distribusi utama termasuk supermarket, hipermarket, toko obat, dan toko online.
Distributor meningkatkan proses pengadaan dan pemantauan kualitas untuk memenuhi harapan konsumen.
Meningkatnya permintaan untuk merek label pribadi diperkirakan akan terus berlanjut, mendukung pertumbuhan pasar produk kosmetik antioksidan global.
"Namun, meningkatnya perang harga di antara para vendor pasar menimbulkan tantangan, serta persaingan ketat antara pemain mapan dan pemain baru dalam mendapatkan pasar," demikian temuan riset itu.
Perang harga di antara vendor menjadi tantangan yang signifikan, karena beberapa perusahaan menawarkan produk antioksidan yang terjangkau untuk menarik pelanggan.
Sebagai tanggapan terhadap persaingan ini, berbagai vendor global diperkirakan akan menurunkan harga produk kosmetik antioksidan mereka selama periode tertentu.
Baca Juga: Clog Keep It Going, Produk Edisi Terbatas Crocs dari Bahan Daur Ulang
Lantas, tentang bagaimana konsumen mendapatkan produk ini, belanja daring merupakan pilihan yang disukai konsumen, tetapi mereka harus waspada terhadap produk kosmetik palsu.
"Efek lingkungan, infeksi, gatal, dan masalah kulit lainnya mendorong permintaan akan kosmetik yang mengandung antioksidan," saran riset tersebut.