Pengembangan industri kreatif demi kemajuan ekonomi bangsa, perlu terus dikawal dan didukung.
Diketahui pula, pada periode 2025-2029 sektor ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor yang akan didorong. Oleh karena itu diperlukan pemahaman ekonomi kreatif ini dari segi ekosistemnya.
Namun, akses pembiayaan masih menjadi kendala dalam pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) menghadirkan International Creative Industry Conference & Festival 2024 (IC Fest 2024).
Diselenggarakan hingga 28 September 2024, IC Fest akan menjadi wadah pertukaran pengetahuan, networking, business matching, kemitraan, dan kolaborasi berbagai industri ekonomi kreatif.
Kegiatan ini juga menghadirkan para sineas film lokal untuk bertemu dengan potensial investor melalui side event 'Akatara'.
Baca Juga: Mira Murati Resign dari OpenAI
Menparekraf/Kabaparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, menyebut Akatara adalah bagian penting dari ekosistem perfilman Indonesia.
Menurut dia, Akatara menjadi pool of talent & IP bagi para investor, big studios, brand dan non commercial institute.
"Lewat Akatara, kami menyambungkan film-film, film pendek maupun film panjang dan juga film animasi dengan distribusi dan investasi," kata Sandiaga, dikutip Jumat (27/9/2024).
Dalam rangkaian IC Fest 2024, diundang stakeholder dari semua kalangan, mulai dari pemerintah hingga perbankan, untuk membahas kemudahan akses pembiayaan di sektor ekonomi kreatif.
"Jadi mereka diberikan kesempatan untuk melakukan pitching dan kami bantu fasilitasi mencarikan pendanaan," jelasnya.
Melalui hadirnya Akatara, para pelaku industri dapat saling bertemu, bertukar ide, dan menemukan potensi kolaborasi yang menguntungkan.
Diharapkan, momen ini dapat menggerakkan ekosistem industri kreatif dan dapat menumbuhkan perekonomian.
Baca Juga: Aruna Optimistis Mampu Meningkatkan Pangsa Pasar Globalnya
Baca Juga: Danasyariah Gencar Perkenalkan Program Pembiayaan Dana Smartfast, Properti Jadi Agunan
Akatara yang hadir di IC Fest 2024 menampilkan 30 proyek film yang telah terkurasi seperti di antaranya proyek film Baby Zu, Ayam Goreng Pak Cecep, dan The Wisdom of Longevity.
Dalam kesempatan itu, menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan kolaborasi internasional lintas sektor untuk membangkitkan ekonomi kreatif global.
"Kami meningkatkan potensi kolaborasi internasional, kolaborasi internasional yang lintas sektor. Jadi bukan sektor bisnis, pemerintah, maupun akademik, tapi juga berbicara mengenai komunitas,"sambungnya.
Sementara itu, Kemenparekraf/Baparekraf memegang peranan penting dalam mempromosikan dan memfasilitasi kolaborasi internasional tersebut.
Sandiaga menjelaskan, kolaborasi akan membuka peluang baru agar Indonesia dapat meningkatkan daya saing industri kreatif secara global.
Ia berharap IC Fest akan menjadi platform yang meningkatkan kolaborasi multi sektor. Selain itu, IC Fest bisa diadakan dengan level lebih besar lagi pada tahun depan, sehingga bisa disandingkan dengan event-event kreatif ekonomi yang besar lainnya.
Baca Juga: Garmin Hadirkan Fenix 8 Series di Indonesia, Harganya Termahal Rp21 Juta
Baca Juga: Tecno Spark 30 Series Diluncurkan dengan Edisi Transformers: Optimus Prime dan Bumblebee
Lebih lanjut, Sandiaga juga menyampaikan bahwa ekonomi kreatif telah menjadi pendorong penting bagi pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja, dan pertukaran budaya.
Ini juga sebagai upaya mendorong pentingnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang sangat penting bagi pelaku ekonomi kreatif.
Selain melindungi ide dan karya, HKI memberikan perlindungan hukum atas karya-karya yang dihasilkan dari kemampuan intelektual manusia.
"Kami juga bicara mengenai hak kekayaan intelektual yang dimiliki masyarakat. Nah ini kami kemas diskusi tadi dan menawarkan beberapa kesepakatan-kesepakatan," tandasnya.