Survei Impact.com x Cube Asia: Influencer Berperan Signifikan dalam Mempengaruhi Konsumen

Rahmat Jiwandono
Senin 07 Oktober 2024, 15:18 WIB
e-commerce (Sumber: freepik)

e-commerce (Sumber: freepik)

Techverse.asia - Impact.com bersama Cube Asia merilis penelitian terbaru yang berjudul 'E-commerce Influencer Marketing in Southeast Asia' yang meliputi pasar Indonesia. Laporan ini membahas tentang lanskap e-commerce (lokapasar) yang terus berubah di kawasan ini, menyoroti dibutuhkannya langkah yang berbeda di tengah dinamika baru.

Baca Juga: Casio G-SHOCK Hadirkan 5 Jam Tangan Black and White Collection

Itu seperti munculnya saluran-saluran anyar, platform yang inovatif, dan perubahan akan ekspektasi dari pelanggan. Selain itu, laporan tersebut juga mengupas tentang peran semakin pentingnya pemasaran oleh influencer dalam meningkatkan visibilitas mereka serta keterlibatan pelanggan di tengah perubahan tersebut.

Laporan ini mengungkap bahwa Indonesia, sebagai pasar e-commerce paling besar di Asia Tenggara, menguasai 42% dari total pasar, jauh melampaui Negeri Gajah Putih yang cuma menyentuh angka 16% dan Filipina sebesar 12%.

Menurut survei terhadap lebih dari 400 orang dewasa Indonesia (usia 18 tahun ke atas), menunjukkan bahwa media sosial Youtube dan Instagram merupakan platform yang paling populer, masing-masing dengan tingkat penggunaan 87%, lalu diikuti oleh TikTok di angka 77%.

Baca Juga: BABY-G+PLUS BGD-10KPP, Jam Tangan Bergambar The Power Puff Girls yang Pemberani

Mega influencer, marko influencer, hingga selebritas sudah terbukti mempunyai pengaruh yang besar, dengan angka masing-masing 70%, 62%, dan 69% responden tak menampik bahwa mereka berperan sangat signifikan dalam mempengaruhi keputusan untuk membeli suatu barang.

Berbeda dengan rata-rata di Asia Tenggara, pengaruh rekomendasi dari para influencer lebih kuat di Tanah Air, yang mana tercatat 88% konsumen membeli produk menurut rekomendasi dari mereka, dibandingkan dengan 82% di tingkat regional.

Influencer punya dampak yang paling besar terhadap pembelian untuk produk kecantikan 64% dan fesyen 70%, menandaskan bahwa peran penting mereka dalam dua kategori ini.

"Untuk di kawasan Asia Tenggara, lanskap e-commerce berkembang dengan cepat, tak cuma dalam hal pertumbuhan saja, namun juga dalam kebutuhan akan diferensiasi strategis," jelas General Manager Asia Tenggara dan India di Impact.com Antoine Gross pada Senin (7/10/2024).

Baca Juga: Laporan Evermos dan Katadata Insight Centre: 67 Persen Penduduk Indonesia bukan Pengguna E-commerce

Gross mengatakan, saluran periklanan internasional kian kehilangan daya tariknya lantaran konsumen sekarang lebih tertarik pada konten yang organik dan menarik. Pemasaran influencer kekinian enggak hanya sekadar pilihan, tapi sebuah keharusan.

"Laporan terbaru yang kami publikasikan ini menunjukkan fakta yang sangat jelas yaitu influencer tidak hanya mendorong konversi produk fisik, tetapi juga di sektor-sektor yang berkembang pesat seperti perjalanan online dan layanan berlangganan," ujarnya.

Lewat beragam survei konsumen dan diskusi bersama pemasar serta pembuat merek ternama, lanjutnya, mereka menemukan bahwa pengaruh rekomendasi dari influencer tengah mengubah cara brand berinteraksi dengan audiens mereka di Malaysia serta negara lainnya.

"Sekarang adalah waktu yang tepat untuk bertindak. Mereka yang enggak beralih ke pemasaran influencer berisiko tinggi untuk tertinggal," katanya.

Baca Juga: Berkat Blibli Hasanah, Blibli Jadi E-commerce Halal Pertama di Indonesia

Berikut adalah poin-poin penting yang dapat diperhatikan oleh merek yang ingin mengembangkan atau meningkatkan strategi influencer mereka:

  • Media dan hiburan mendominasi adopsi langganan online

    Di Indonesia, kategori media dan hiburan memiliki jumlah pelanggan terbanyak, dengan selisih signifikan sebesar 75%. Influencer memainkan peran kunci dalam mendorong adopsi di kategori ini, serta sangat efektif di kategori berita dan sastra (90%) dan hewan peliharaan (87%);

  • Live streaming tetap merajai Indonesia

    Live streaming komersial telah mencapai adopsi massal di Indonesia, dengan TikTok memimpin penggunaan sebesar 77%. Shopee mengikuti di belakangnya, hanya terpaut tiga poin persentase dengan tingkat penggunaan 74%;

  • Motivasi masyarakat Indonesia mengonsumsi konten Live Commerce

    Bagi masyarakat Indonesia, hiburan dan tren baru adalah aspek penting, namun penawaran menarik (83%) dan ulasan produk (65%) tetap menjadi alasan utama dalam mengonsumsi konten live commerce;

  • Kategori perjalanan terpopuler

    Aktivitas dan atraksi menjadi kategori perjalanan paling populer dengan adopsi sebesar 66% di Indonesia. Sementara itu, akomodasi dan penerbangan tertinggal dengan tingkat adopsi masing-masing sebesar 41% dan 38%.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Automotive15 November 2024, 18:17 WIB

Chery J6: Mobil Listrik Tipe SUV Offroad Pertama di Indonesia

Era Baru SUV Offroad dengan Energi Berkelanjutan.
Chery J6. (Sumber: dok. chery)
Techno15 November 2024, 17:38 WIB

Spotify akan Mulai Bayar Host Siniar Video, Apa Syaratnya?

Spotify akan mulai membayar host podcast video berdasarkan seberapa baik kinerja video mereka.
Spotify.
Techno15 November 2024, 17:06 WIB

Apple Merilis Final Cut Pro 11 yang Kini Bertenaga Kecerdasan Buatan

Final Cut Pro 11 memulai babak baru dalam penyuntingan video di Mac.
Final Cut Pro 11. (Sumber: Apple)
Automotive15 November 2024, 16:09 WIB

Deretan Mobil yang Diumumkan di Gelaran KIA EV Day 2024

Distributor dan media berkumpul untuk melihat lebih dekat beberapa model EV terkini dan yang akan datang dari KIA, serta kendaraan konsep.
Deretan mobil yang diperkenalkan KIA pada EV Day 2024. (Sumber: KIA)
Techno15 November 2024, 15:50 WIB

Hitachi Vantara Memperluas Platform Penyimpanan Cloud Hibrida dengan Penyimpanan Objek

Platform Penyimpanan Virtual One mengintegrasikan penyimpanan objek dengan blok dan file.
Hitachi Virtual Storage Platform One. (Sumber: Hitachi)
Startup15 November 2024, 15:32 WIB

GoTo x Indosat Kembangkan Sahabat-AI: LLM Sumber Terbuka Berbasis Bahasa Indonesia

Sahabat-AI sudah digunakan untuk Dikte Suara (Dira), teknologi AI GOTO yang diluncurkan untuk keperluan bisnis unit Financial Technology (Fintech) dan Gojek.
GoTo hadirkan Sahabat-AI untuk Bahasa Indonesia dan bahasa daerah. (Sumber: GoTo)
Startup15 November 2024, 14:35 WIB

3 Startup Teknologi Iklim di Asia Tenggara yang Patut Diperhatikan Investor

Tiga perusahaan rintisan ini memiliki prospek yang menjanjikan bagi investor.
Tiga perusahaan rintisan teknologi iklim di Asia Tenggara. (Sumber: AC Ventures)
Techno15 November 2024, 14:13 WIB

Mantap! Daya Saing Digital Indonesia Naik ke Peringkat 43 Dunia

Tapi masalah kecepatan internet jadi persoalan utama yang patut mendapat perhatian.
Ilustrasi daya saing digital. (Sumber: freepik)
Techno14 November 2024, 17:21 WIB

Laporan e-Conomy SEA 2024: Perekonomian Digital Indonesia akan Mencapai GMV yang Fantastis

Sektor e-commerce dan perjalanan menjadi penopang berkat bantuan AI dalam mendorong pertumbuhan di lima sektor utama tahun ini.
Ilustrasi ekonomi digital. (Sumber: freepik)
Startup14 November 2024, 15:23 WIB

Privy x Julo: Sediakan Tanda Tangan Elektronik untuk Platform Tekfin Julo

Privy semakin dipercaya berbagai pihak sebagai penyedia layanan digital trust terbaik di tanah air.
Privy.