Peneliti Bilang Sistem Ekonomi Restoratif Cocok untuk Diterapkan di Indonesia

Rahmat Jiwandono
Senin 21 Oktober 2024, 18:20 WIB
Ilustrasi ekonomi restoratif. (Sumber: freepik)

Ilustrasi ekonomi restoratif. (Sumber: freepik)

Techverse.asia - Sejak Indonesia merdeka, sudah banyak sistem perekonomian yang digunakan, mulai dari imaji ekonomi warisan UUD yang sangat sosialis hingga ke upaya membuka keran besar bagi pemodal asing. Namun, belum ada sistem ekonomi yang sanggup merealisasikan pemerataan dan kemakmuran bagi warganya.

Menurut Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudistira, sekarang sudah saatnya Indonesia menemukan kekuatannya sendiri tanpa perlu mengikuti model ekonomi arus utama.

Model ekonomi Indonesia yang sudah terbukti berhasil tahan terhadap krisis seperti krisis moneter 1998 dan pandemi Covid-19, ialah ekonomi yang tumbuh dari usaha masyarakat lokal serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

"Itu adalah wujud ekonomi yang enggak cuma memeratakan kesejahteraan, namun juga memulihkan alam sebab menghindari upaya-upaya ekstraksi secara masif seperti penambangan dan perkebunan monokultur," ujarnya, Senin (21/10/2024).

Baca Juga: Tiket Kereta Cepat Whoosh Kini Bisa Dibeli di tiket.com Mulai Bulan Depan

Dikatakannya, sistem ekonomi restoratif memberikan keseimbangan antara pembangunan ekonomi serta lingkungan. Dalam studinya, CELIOS mendefinisikan ekonomi restoratif sebagai model ekonomi yang memiliki tujuan memulihkan sistem ekonomi terdegradasi guna memperoleh lagi fungsi ekologis serta menyediakan barang dan jasa yang bernilai bagi masyarakat.

"Jika pemerintah mengakui model ekonomi restoratif sebagai sistem yang telah terbukti dan cocok bagi Indonesia, maka ini adalah suatu kerugian," ujarnya.

Ia turut mempertanyakan model ekonomi ekstraktif yang dinilai solutif oleh sebagian pihak. Berdasarkan hasil penelitian CELIOS, desa yang punya basis pendapatan ekstraktif dari penambangan misalnya, lebih cenderung sulit memperoleh fasilitas kesehatan serta pendidikan.

"Yang lebih parah lagi, ketergantungan pada komoditas seperti batubara dan nikel, yang harganya naik turun dan cenderung terus anjlok, membuat ekonomi kita rentan terhadap pengendalian dari pihak luar," katanya.

Baca Juga: Sejumlah Merek Motor Listrik Indonesia Mulai Ekspor Produknya

Ekonomi ekstraktif, lanjutnya, tidak hanya bersifat merusak lingkungan, tapi juga merusak dan mengancam kesehatan masyarakat, utamanya yang tinggal tak jauh dari lokasi perkebunan ataupun pertambangan.

Sementara itu, Manajer Kampanye Hutan dan Kebun WALHI Ully Artha Siagian menyoroti pentingnya untuk menjaga keseimbangan antara manusia, ekonomi, dan lingkungan. Demi membangun ekonomi restoratif serta ekonomi yang berkelanjutan, perlu mengkritisi model ekonomi ekstraktif serta kapitalistik yang berlaku kekinian.

"Menurut studi yang telah kami lakukan pada periode 2019-2020, masyarakat tetap kuat saat lingkungannya terjaga, termasuk di kawasan gambut, datarang tinggi, sampai pesisir," terangnya.

Koordinator Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari Ristika Putri Istanti menyoroti upaya transformasi di level kabupaten yang sudah dimulai sejak tujuh tahun lalu, dengan sejumlah daerah secara sukarela bergerak menuju ekonomi yang sustainable.

Baca Juga: E-Sport Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kreatif, Kok Bisa?

"Peristiwa kebakaran hutan masif pada 2019 dan banjir besar di Pulau Kalimantan pada 2021 menjadi faktor pendorong bagi asosiasi guna mendorong transformasi kebijakan di tingkat kabupaten. Tapi, tantangan besarnya tetap ada, mengingat luas dan beragamnya kondisi Tanah Air," ujar Putri.

Oleh karenanya, dia berpesan agar ekstraksi sumber daya dan perkebunan monokultur harus ditahan. Indonesia harus mendorong pengelolaan yang bertanggung jawab serta pengembangan komoditas yang beragam.

"Ekonomi restoratif tak hanya tentang memulihkan hutan, namun juga mengenai perbaikan model ekonomi yang enggak merata. Negara juga punya ambang batas yang jelas terkait dengan kapan harus membuka, memperluas, atau menyetop kegiatan ekonomi," paparnya.

Pengamat ekonomi Harryadin Mahardika menjelaskan, dilema Indonesia memilih model ekonomi. Indonesia ingin industrialisasi, tetapi kenyataannya tidak mudah karena sudah tertinggal dari efisiensi industri China, India atau Vietnam.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Digital di Indonesia Melesat, Wakil Menteri Perdagangan: Mencapai Rp980 Triliun

Untuk itu, Indonesia saat ini tampak mengejar kekayaan dengan strategi ekstraksi sumber daya dan hilirisasi. Menurut dia, ini adalah langkah pragmatis tapi realistis dari pemerintahan Joko Widodo yang telah berlalu.

"Di Indonesia, kebijakan ekonomi yang ada saat ini belum berhasil menciptakan efek trickle-down atau mendistribusikan kekayaan secara merata kepada rakyat seperti yang diharapkan," ujar Mahardika.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle21 November 2024, 19:57 WIB

Pop Mart Christmas Town Hadir di Gandaria City, Buka Selama 50 Hari

Pop Mart memberikan Pengalaman Otentik Berbagai Karakter melalui "Pop Mart Christmas Town.
Pop Mart Christmas Town. (Sumber: null)
Lifestyle21 November 2024, 19:36 WIB

Lisa BLACKPINK Segera Rilis Solo Albumnya Berjudul Alter Ego

Album ini akan mengikuti rangkaian tiga singel dari bintang K-pop tersebut pada tahun 2024.
Lisa BLACKPINK.
Techno21 November 2024, 18:56 WIB

Messenger Mendapat Serangkaian Fitur Tambahan Baru, Apa Saja?

Fitur terbaru Meta untuk Panggilan Messenger mencakup latar belakang AI.
Messenger mendapat sejumlah pembaruan fitur. (Sumber: Meta)
Techno21 November 2024, 18:11 WIB

OPPO Find X8 Series Resmi Meluncur Global dengan Kamera Hasselblad

Seri Find X8 menghadirkan kamera, performa, dan masa pakai baterai kelas atas.
Oppo Find X8 dan X8 Pro (kanan). (Sumber: Oppo)
Travel21 November 2024, 16:29 WIB

Rayakan Ultah ke-32, Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Promo Ceria Rp1.000

Indonesian Heritage Agency (IHA) bersama Museum Benteng Vredeburg menghadirkan program istimewa ini.
Benteng Vredeberg.
Automotive21 November 2024, 15:58 WIB

Hyundai IONIQ 9 Resmi Diperkenalkan, Ada 2 Model AWD yang Ditawarkan

Hyundai Motor Mendefinisikan Ulang Mobilitas EV dengan SUV Listrik IONIQ 9.
Hyundai IONIQ 9. (Sumber: Hyundai)
Techno21 November 2024, 15:02 WIB

Tawaran Investasi Apple di Indonesia Naik 10x Lipat, iPhone 16 Segera Dijual?

Kemenperin mengaku sudah menerima tawaran proposal investasi dari Apple tersebut.
Apple (Sumber: Apple.com)
Techno21 November 2024, 14:11 WIB

ASUS Republic of Gamers Mengumumkan Seri ROG Phone 9, Lihat Speknya

Versi terbaru dari ponsel gaming premium yang ikonik ini memiliki fitur tampilan AniMe Vision yang disempurnakan.
ASUS ROG Phone 9 Series. (Sumber: ASUS)
Techno20 November 2024, 19:27 WIB

Casio CRW-001-1JR: Cincin Pintar Pertamanya yang Memiliki Stopwatch dan Alarm

Namun tidak ada pelacakan kebugaran atau pemantauan detak jantung dengan perangkat wearable baru Casio.
Cincin pintar Casio adalah jam tangan digital kecil. (Sumber: Casio)
Techno20 November 2024, 18:57 WIB

OpenAI Menghadirkan ChatGPT Advanced Voice Mode ke Web

Jadi, sekarang pengguna untuk berbicara dengan chatbot AI langsung dari peramban mereka.
OpenAI (Sumber: OpenAI)