Techverse.asia - Skin care kini tidak lagi menjadi eksklusif untuk perempuan. Sebab, pria Indonesia juga semakin menyadari pentingnya merawat kulit mereka sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
Menurut laporan Jakpat Beauty Trend Report 2024 menunjukkan bahwa pria mengadopsi rutinitas perawatan kulit yang sederhana namun efektif. Produk seperti pembersih wajah, pelembap, dan tabir surya menjadi elemen utama yang digunakan, baik pada pagi maupun malam hari.
Survei yang mendasari laporan ini melibatkan lebih dari 1.700 responden pria dan wanita dari berbagai generasi, termasuk Gen Z, milenial, dan Gen X. Metode kuantitatif melalui aplikasi Jakpat memastikan hasil yang representatif dengan margin kesalahan 5% dan tingkat kepercayaan 95%.
Responden berasal dari wilayah urban seperti Jakarta hingga daerah-daerah luar Jawa, memberikan cakupan geografis yang luas. Fakta bahwa 83% pria lebih memilih produk over-the-counter (OTC) daripada produk resep menunjukkan preferensi mereka terhadap kemudahan akses dan kepraktisan dibandingkan perawatan klinis yang lebih kompleks.
Baca Juga: Somethinc Umumkan Calm Down Gentle Micellar Water Khusus untuk Kulit Sensitif
Perbedaan rutinitas di antara generasi pria mencerminkan kebutuhan dan preferensi spesifik. Gen Z, yang lebih terpapar informasi digital, cenderung memilih produk yang multifungsi, seperti pembersih yang juga mengatasi jerawat dan memberikan efek glowing. Mereka lebih proaktif dalam mencegah masalah kulit.
Generasi Milenial, di sisi lain, menambahkan krim siang atau serum untuk hidrasi tambahan, menunjukkan kesadaran mereka terhadap pentingnya regenerasi kulit.
Sedangkan, Gen X, generasi yang lebih mapan, mengadopsi rutinitas minimalis yang hanya berfokus pada kebutuhan mendasar, seperti membersihkan dan melembapkan kulit. Pola ini memperlihatkan adanya kompromi antara efektivitas dan waktu, terutama bagi pria dengan gaya hidup sibuk.
Salah satu pendorong utama tren ini adalah peran media sosial, terutama Instagram dan TikTok, dalam menyebarkan informasi tentang produk skin care.
Baca Juga: Tidak Hanya Pria, Ini Penyebab Remaja Perempuan Juga Merokok
Namun, meskipun platform ini efektif, belum semua pria memiliki pemahaman yang mendalam tentang manfaat skin care jangka panjang. Edukasi yang lebih terarah diperlukan, terutama bagi Gen X, yang cenderung kurang terpapar informasi tentang pentingnya pencegahan penuaan dini atau perlindungan kulit dari polusi.
Tren ini juga mencerminkan perubahan nilai sosial. Perawatan kulit bukan lagi dianggap sebagai sesuatu yang "feminin," tetapi sebagai investasi kesehatan jangka panjang yang meningkatkan kepercayaan diri. Hal ini membuka peluang besar bagi industri kecantikan untuk mengembangkan produk khusus pria.
Namun, tantangan tetap ada: bagaimana menciptakan produk yang tidak hanya efektif, tetapi juga menarik bagi pria yang mungkin kurang memiliki kebiasaan rutin dalam perawatan diri?
Inovasi seperti hybrid skin care - produk yang menggabungkan perlindungan kulit dengan manfaat tambahan seperti anti-polusi atau pemulihan kulit pasca-aktivitas olahraga - dapat menjadi kunci.
Baca Juga: Jangan Hanya Pakai Skincare, Konsumsi Buah-Buahan Ini Bisa Lembabkan Kulitmu
Produk multifungsi itu sesuai dengan gaya hidup pria urban yang sibuk. Selain itu, desain kemasan yang maskulin dan narasi pemasaran yang relevan, seperti menekankan pentingnya kulit sehat untuk performa sehari-hari, dapat menarik minat konsumen pria.
Strategi pemasaran harus lebih kritis dan fokus pada nilai-nilai yang dihargai pria modern. Survei menunjukkan bahwa selain efektivitas produk, pria juga peduli pada komitmen brand terhadap isu sosial dan lingkungan.
Label seperti "ramah lingkungan" atau "tidak diuji pada hewan" bukan sekadar tambahan, tetapi bisa menjadi faktor pembeda yang memengaruhi keputusan pembelian.
Kampanye yang menggambarkan skin care sebagai bagian dari gaya hidup yang bertanggung jawab dapat menciptakan hubungan emosional yang lebih kuat dengan konsumen.
Baca Juga: 4 Skincare dari Elsheskin untuk Perawatan Kulit Saat Musim Hujan
Distribusi juga memainkan peran penting. Dengan mayoritas pria memilih produk OTC, ketersediaan di e-commerce seperti Shopee atau Lazada menjadi krusial.
Promosi seperti bundling khusus untuk pria atau diskon pada momen tertentu dapat meningkatkan adopsi produk. Namun, penetrasi di supermarket atau minimarket tetap diperlukan untuk menjangkau pria yang lebih suka berbelanja langsung.