Model bisnis maupun strategi akan terus diimprovisasi dan dimodifikasi oleh perusahaan, untuk menjaganya tetap bertahan dan terus berkembang. Apalagi di era persaingan bisnis yang semakin tajam. Tak ada lagi kata nyaman bagi karyawan, karena tak ada yang bisa menjamin masa kerja akan terus panjang.
Ketika perusahaan menemui kendala atau dilanda kepayahan, bukan tidak mungkin akan mengambil Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal itu juga terjadi di Indonesia.
Kenali Alasan Perusahaan Menerapkan PHK
PHK bukan hanya terjadi pada perusahaan rintisan seperti startup, melainkan juga perusahaan konvensional yang kita pikir sudah sangat stabil. Setidaknya, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui sebagai penyebab penerapan PHK oleh perusahaan, terhadap karyawan mereka. Apa saja itu?
- Berakhirnya masa kontrak
- Karyawan melakukan kesalahan berat
- Karyawan ditahan
- Karyawan melanggar perjanjian kerja atau peraturan perusahaan
- Karyawan meninggal dunia
- Karyawan mangkir 5 hari berturut-turut tanpa keterangan
- Karyawan mengalami sakit berkepanjangan atau cacat akibat kecelakaan kerja selama lebih dari 12 bulan
Jangan Hanya Resah Sendirian, Lakukan Beberapa Langkah Ini
Hampir tidak ada dari kita yang berharap akan tertimpa PHK, namun terkadang PHK atau bahkan PHK massal tidak bisa dihindari. Sebagai karyawan, apalagi di masa sekarang sudah seharusnya terus bersiap diri dan bukan hanya resah sendirian. Lakukan sejumlah langkah antisipasi, karena sebagai karyawan, PHK adalah badai yang tak dapat diprediksi.
- Atur keuangan dan dana darurat
Sebelum mengalami PHK, tentu ada banyak rencana dengan kehidupan maupun keuangan kita. Dan saat mengalami PHK, maka rencana itu akan berubah.
Bila tidak memiliki usaha sampingan yang sudah dijalani sejak masih berstatus karyawan, masa PHK akan membuat kita tergoda untuk melirik dana darurat sebagai biaya hidup setelahnya. Ternyata, hal itu bisa dihindari.
Jaga dengan baik dana daruratmu tetap pada rekening atau tempatnya. Kemudian segera atur perhitungan pengeluaran harianmu di saat pendapatan berada di angka nol (0). Selanjutnya, komitmen untuk berhemat namun tetap mempertimbangkan diri agar tetap mengonsumsi makanan sehat dalam bujet terbatas.
Gunakan uang yang ada di dompetmu saat ini, bersama dengan pesangon yang kamu terima dari perusahaan. Hindari pengeluaran yang tidak benar-benar menjadi kebutuhanmu. Coba untuk mengubah alternatif merek kebutuhan personal ke merek yang lebih terjangkau harganya, tapi tetap hati-hati. Jangan sampai salah memilih produk yang ujungnya membuat masalah baru.
- Minta dukungan orang terdekat
Menghadapi PHK tentunya bisa memberikan tekanan emosional. Laman Jobstreet mengajak kita tetap mengisi energi, dengan membiarkan ada orang terdekat yang mendampingi di masa-masa berat ini.
Tidak ada salahnya bila ingin memilah dan memilih orang-orang yang akan berada di sampingmu, usai mengalami PHK. Atau mengambil waktu sejenak menyendiri. Bila sudah siap bertemu orang lain, pilih mereka yang bisa memberikanmu dukungan.
Mendapatkan dukungan dari orang terdekat juga bisa membuat semangat kita terjadi untuk mengambil langkah setelahnya.
- Perbarui CV dan ambil keputusan baru
Segera ikuti kelas terbaru, di kanal-kanal online. Biasanya laman dan aplikasi melamar kerja online secara rutin menyediakan kelas untuk mengembangkan diri. Buatlah dirimu tetap memperbarui ilmu, wawasan dan keterampilan.
Berusahalah mencari kelas yang murah bahkan gratis sama sekali, ingat keuangan kita sedang tipis saat ini. Kemudian, tambahkan pengalaman belajar itu dalam resume atau curriculum vitae.
Setelahnya, kamu bisa memberi jeda untuk beristirahat sebentar, supaya benar-benar menerima diri bahwa kamu sudah mengalami PHK. Lalu ambil waktu melamar kerja ke perusahaan baru, atau ubah haluan membangun usaha kecil-kecilan. Tidak ada yang pernah tahu, ke mana sumber rezeki akan mengarahkan kita.
- Berolahraga dan tetap bersosialisasi
Menjaga kesehatan fisik dan mental sama pentingnya di saat-saat seperti sekarang. Olahraga secara fisik akan menjaga tubuh tetap sehat dan siap membawamu kemanapun, saat menerima wawancara kerja tatap muka.
Tetap bersosialisasi akan menjaga semangatmu ada serta mengasah kemampuan berkomunikasi. Tidak jarang, bersosialisasi akan menjadi pintu kamu untuk meraih pekerjaan baru atau rekan bekerjasama menjual sebuah produk.